Share This Article
Muncul keinginan untuk berhubungan seks saat hamil adalah hal yang wajar. Tapi pasti bumil pernah timbul rasa khawatir, dan juga takut kalau hal tersebut bisa mendatangkan masalah bagi janin yang sedang berkembang di dalam perut, atau juga membahayakan buat diri sendiri.
Ini juga diperkuat oleh data sebuah penelitian Montefiore Medical Center, di New York 50-80 persen wanita hamil khawatir berhubungan seks saat hamil. Para wanita juga bertanya-tanya, apakah boleh seks dilakukan saat berbadan dua.
Untuk lebih jelasnya, mari simak sampai tuntas ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Begini Cara Mengatasi Jerawat Batu
Berhubungan seks saat hamil
Saat kita hamil, gairah seks kita cenderung fluktuatif di sepanjang kehamilan. Pada trimester kehamilan pertama, saat rasa mual mulai datang, gairah bumil untuk bercinta cenderung datar-datar saja.
Tapi saat memasuki trimester kedua, yakni ketika kadar hormon yang tinggi dapat mengirim libido melalui stratosfer. Kondisi ini yang kemudian membuat kamu begitu bergairah untuk berhubungan seks dengan pasangan.
Saat memasuki trimester akhir, memasuki waktu-waktu kelahiran, keinginan itu cenderung menurun. Kandungan yang semakin membesar membuat bumil mudah merasa pegal, sulit, dan bahkan gugup dan cemas menanti saat-saat menjadi orang tua.
Bolehkah berhubungan seks saat hamil
Berhubungan seks selama kehamilan bukanlah sesuatu yang dilarang. Penetrasi dan gerakan hubungan intim tidak akan membahayakan bayi. Ini karena bayi yang sedang berkembang dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim, dan juga oleh otot-otot kuat rahim.
Aktivitas seksual tidak akan memengaruhi bayi, selama kamu tidak memiliki komplikasi seperti persalinan prematur atau masalah plasenta. Beberapa wanita mungkin atau bahkan mengalami orgasme untuk pertama kalinya selama kehamilan karena aliran darah dan hormon.
Kontraksi orgasme tidak akan meningkatkan risiko kamu untuk melahirkan lebih awal. Kontraksi yang terjadi selama berhubungan seks juga hal yang wajar. Jika itu terjadi, Mom’s akan merasakan otot-otot rahim menjadi keras. Ini dikenal sebagai kontraksi braxton hicks.
Bidan atau dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari seks jika bumil mengalami perdarahan hebat dalam kehamilan ini. Seks dapat meningkatkan risiko perdarahan lebih lanjut jika plasenta rendah atau ada kumpulan darah (hematoma).
Kapan seks tidak aman saat kehamilan
Dokter mungkin menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seks jika bumil memiliki salah satu dari jenis kehamilan berisiko tinggi berikut ini:
- Berisiko keguguran atau riwayat keguguran masa lalu
- Berisiko mengalami persalinan prematur (kontraksi sebelum 37 minggu kehamilan)
- Mengalami perdarahan vagina, keputihan, atau kram tanpa diketahui penyebabnya
- Kantung ketuban mengalami kebocoran cairan atau selaput ketuban pecah
- Leher rahim terbuka terlalu dini dalam kehamilan
- Plasenta terlalu rendah di rahim (plasenta previa)
- Sedang mengandung anak kembar.
Manfaat seks saat hamil
Seks saat hamil juga bermanfaat loh dalam membantu persalinan dan sesudah. Orgasme yang kamu rasakan ketika bercinta membantu untuk mengencangkan area panggul dan membuatnya semakin kuat untuk bersiap kontraksi dan setelah persalinan.
Ditambah lagi, lonjakan oksitosin yang muncul saat orgasme, meningkatkan perasaan cinta dan kebahagiaan, membuat bumil merasa lebih dekat dengan pasangan.
Baca Juga: Penggunaan Susu Formula untuk Bayi, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya
Bagaimana berhubungan seks yang aman saat hamil
Meskipun seks aman dilakukan selama kehamilan, dan tidak menyakitkan janin. Tapi tidak ada salahnya untuk kita melindungi bayi dari infeksi tertentu yang bisa didapatkan selama berhubungan seks.
Inilah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga janin dari infeksi.
- Lindungi diri dari infeksi menular seksual (juga disebut IMS, penyakit menular seksual atau IMS). IMS adalah infeksi yang bisa ditularkan dari berhubungan seks tanpa kondom atau kontak fisik intim dengan seseorang yang terinfeksi.
- Jika bumil melakukan seks oral, pastikan pasangan tidak meniupkan udara ke dalam vagina. Meniup udara ke dalam vagina dapat menyebabkan emboli udara (gelembung udara yang menyumbat pembuluh darah). Ini dapat menyebabkan masalah serius bagi bumil dan bayi.
Jika kamu merasakan sakit saat berhubungan seks, beritahu dokter. Atau mengalami perdarahan hebat, bocornya cairan ketuban atau kram menyakitkan yang tidak hilang setelah berhubungan seks, jangan ragu untuk langsung menemui dokter atau bidan.
Kamu juga bisa berkonsultasi secara online menanyakan tentang kandungan dan hal lainnya seputar kehamilan di Good Doctor. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!