Share This Article
Saat ini, belum banyak yang mengetahui bagaimana cara membaca hasil USG dengan benar. Padahal, sangat penting lho untuk paham dan bisa mengerti gambaran hasil pemeriksaan USG.
USG atau ultrasonografi merupakan bagian umum dari perawatan prenatal. Sebagian besar wanita hamil akan mendapatkan perawatan ini setidaknya satu kali. Tujuannya adalah untuk memberikan pandangan sekilas tentang bayi dalam kandungan.
Baca juga: Waspadai Cacingan pada Ibu Hamil: Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya
Berbagai jenis USG untuk kehamilan
Teknik USG mampu memberikan berbagai informasi seputar kondisi kehamilan. Termasuk jika dicurigai ada masalah kesehatan tertentu.
Nah, beberapa jenis USG yang biasa dilakukan untuk mengecek kondisi janin dalam perut, seperti:
Ultrasonografi transvaginal
Ultrasonografi transvaginal dilakukan untuk menghasilkan gambar lebih jelas. Jenis USG ini lebih mungkin digunakan selama tahap awal kehamilan. Untuk pemeriksaan ini probe ultrasonografi kecil akan dimasukkan ke dalam vagina.
Ultrasonografi 2D
USG 2D adalah prosedur standar yang digunakan untuk menghasilkan gambar 2 dimensi tentang apa yang terjadi di dalam tubuh ibu dan bayi.
Hasil USG 6 minggu menggunakan teknologi 2D umumnya cukup untuk memastikan kehamilan dini.
Meski belum memberikan informasi gambar janin yang sudah berbentuk sempurna. Namun hal pertama yang biasanya ditunjukkan melalui hasil USG 6 minggu adalah adanya kantung rahim.
Ultrasonografi 3D
Jenis USG 3D memungkinkan dokter untuk melihat lebar, tinggi, dan kedalaman janin serta organ tubuh. Ultrasonografi ini akan sangat membantu dalam mendiagnosis masalah kehamilan.
Misalnya jika di pemeriksaan awal menggunakan USG 2D diperoleh hasil USG kandungan lemah. Maka dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan melalui USG 3D, untuk mencari tahu penyebab atas hasil USG kandungan lemah tersebut.
Ultrasonografi 4D
USG 4D juga bisa disebut dengan USG 3D yang dinamis. Tidak seperti jenis lainnya, ultrasonografi 4D menciptakan gambar yang lebih baik dari wajah dan gerakan bayi.
Pemeriksaan yang dilakukan dokter mirip dengan ultrasonografi lainnya, namun dilakukan dengan peralatan khusus. Ini biasanya menjadi salah satu cara membaca hasil USG trimester 3 yang lebih akurat, karena perkembangan organ bayi yang semakin jelas akan terlihat dengan lebih rinci.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi cara membaca hasil USG trimester 3 melalui teknologi USG 4D. Beberapa di antaranya adalah posisi bayi, perut ibu, dan volume cairan ketuban yang ada di dalam rahim.
Ekokardiografi janin
Ekokardiografi janin dilakukan jika dokter mencurigai bayi memiliki kelainan jantung bawaan. Tes ini dapat dilakukan serupa dengan USG kehamilan tradisional namun memerlukan waktu yang lebih lama.
Dalam pemeriksaan ini, gambar mendalam dari jantung janin, seperti ukuran, bentuk, dan struktur jantung akan terlihat lebih jelas. Dokter juga bisa melihat bagaimana jantung bayi berfungsi sehingga membantu untuk mendiagnosis masalah yang terjadi.
Perbedaan visualisasi hasil USG
Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus terjadi, kini ada banyak pilihan saat Moms ingin mengetahui gambaran kondisi janin melalui pemeriksaan ultrasonografi.
Hasil USG 2D
Hasil scan USG 2D umumnya hanya berupa garis abu-abu yang kabur. Ini karena pemindaian dapat melihat langsung ke dalam tubuh bayi.
Meski tingkat kejelasan dari gambar USG 2D sama dengan negatif foto, namun ini tetap dapat menggambarkan pertumbuhan, detak jantung, perkembangan, dan ukuran bayi dengan jelas.
Hasil USG 3D
Gambar yang dihasilkan saat pemeriksaan ultrasound 3D umumnya diambil pada berbagai sudut dan kemudian disatukan untuk membentuk rendering tiga dimensi.
Jadi alih-alih hanya melihat tampilan wajah imut janin, Moms juga dapat melihat keseluruhan permukaan tubuhnya yang menyerupai foto biasa.
Hasil USG jenis ini biasanya dipakai ketika usia kandungan mencapai 4 bulan. Hasil USG 4 bulan tidak hanya memungkinkan Moms melihat perkembangan bayi, namun juga mengetahui jenis kelaminnya.
Hasil USG 4D
Hasil USG 4D mirip dengan USG 3D, tetapi gambarnya menunjukkan gerakan seperti video. Jadi dalam sonogram 4D, Moms akan melihat bayi melakukan berbagai hal secara real time, seperti membuka dan menutup matanya dan mengisap jempolnya.
Hasil USG 4D juga dapat menunjukkan gambaran yang cukup jelas pada kehamilan bayi kembar.
Dilansir dari Firstencounters, apabila Moms ingin melihat hasil USG bayi kembar dengan gambar yang optimal, maka waktu pemeriksaan yang disarankan adalah saat memasuki usia kandungan 22 dan 26 minggu.
Baca juga: 3 Fakta Menarik soal Ibu Hamil dan Sex Toy, Boleh Dipakai Tidak Ya?
Cara membaca hasil USG berdasarkan singkatan
Ultrasonografi atau disebut juga dengan sonogram dapat membantu memantau perkembangan dan skrining janin normal untuk setiap masalah potensial.
Dalam beberapa kasus, USG janin digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan masalah atau membantu memastikan diagnosis.
Ultrasonografi janin biasanya dilakukan selama trimester pertama untuk memastikan kehamilan dan memperkirakan berapa lama usia bayi dalam kandungan. Namun, jika masih sulit dilihat bisa dilakukan ketika sudah memasuki trimester kedua setelah anatomi terlihat.
Jika dicurigai ada masalah, USG tindak lanjut atau tes pencitraan tambahan seperti MRI mungkin disarankan. Nah, ada beberapa cara membaca hasil USG berdasarkan singkatan, yakni sebagai berikut.
- GA atau gestational age. Menunjukkan perkiraan usia kehamilan berdasarkan panjang tungkai lengan, tungkai kaki, serta diameter kepala. Jika salah satu faktor ini memiliki ukuran yang tidak normal maka dokter akan mengindikasikannya sebagai kelainan.
- GS atau gestational sac. Merupakan ukuran kantung kehamilan, di mana biasanya akan berupa bulatan hitam. Biasanya, kantung akan muncul pada hasl foto USG trimester awal.
- BPD atau biparietal diameter. Menunjukkan ukuran tulang pelipis kiri dan kanan yang biasanya digunakan untuk mengukur bayi dalam kandungan di trimester 2 dan 3.
- FL atau femur length. Merupakan skala panjang tulang paha bayi dalam kandungan.
- HC atau head circumferential. Menunjukkan keliling kepala bayi.
- AC. menunjukkan skala lingkar abdomen (perut) bayi dalam kandungan.
- C atau abdomen circumferential. Merupakan skala lingkaran abdomen bayi yang jika dikombinasikan dengan BPD akan menghasilkan perkiraan berat bayi.
- F-HR. Merupakan fetal heart race dan frekuensi kardio bayi dalam kandungan.
- CRL atau crown-rump length. Menunjukkan panjang janin yang diukur dari ujung kepala hingga bokong di mana dilakukan pada trimester awal.
Ultrasonografi juga dapat dilakukan karena alasan non medis lainnya, seperti mengetahui masalah pada orang tua atau menentukan jenis kelamin bayi.
Pemeriksaan USG memang aman untuk ibu dan bayi dalam kandungan, namun dokter tidak menganjurkan penggunaannya jika tidak ada masalah pada tubuh.
Cara membaca hasil USG jenis kelamin
Untuk memudahkan cara membaca hasil USG jenis kelamin, alangkah baiknya jika pemeriksaan dilakukan setelah minggu ke-14 kehamilan.
Ini karena sebelum itu, bayi laki-laki dan perempuan akan terlihat persis sama pada USG. Adapun hasilnya akan menjadi lebih optimal jika dilakukan setelah usia kandungan mencapai 18 minggu dan seterusnya.
Hal ini dikarenakan jarak kedua kaki bayi umumnya sudah cukup jauh sehingga ada jarak pandang yang baik di antaranya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!