Share This Article
Ada beberapa hal yang diketahui berisiko bagi ibu hamil, terutama bagi nyawa janin. Nah, bagaimana cara mencegah bayi meninggal dalam kandungan, ya?
Bayi meninggal di dalam kandungan alias stillbirth sampai saat ini masih menjadi hal yang paling ditakutkan oleh ibu hamil.
Yuk, kenali lebih jauh tentang kondisi ini, Moms!
Penyebab dan cara mencegah bayi meninggal dalam kandungan
Kematian bayi di dalam kandungan atau yang dalam medis dikenal dengan nama stillbirth sebenarnya memiliki pengertian yang sama dengan keguguran. Perbedaan keduanya hanya di waktu kejadian.
Stillbirth terjadi ketika kandungan di usia 24 minggu kehamilan sampai dengan waktu kelahiran, sedangkan keguguran terjadi sebelum usia kehamilan menginjak 20 minggu.
Penyebab terjadinya stillbirth ini sangat beragam, bahkan ada yang tidak jelas.
Baca juga: Manfaat Luar Biasa Air Kelapa untuk Ibu Hamil, Apa Saja?
1. Kelainan kromosom
Penyebab utama terjadinya stillbirth adalah bayi lahir cacat. Hal ini bisa disebabkan karena kelainan kromosom, faktor lingkungan atau hal lain yang tidak diketahui.
Bisa pula disebabkan oleh pertumbuhan janin terhambat, ketidakcocokan rhesus antara janin dan ibu, kondisi genetik hingga cacat struktural.
2. Masalah pada plasenta
Penyebab stillbirth berikutnya berkaitan dengan kelainan plasenta. Seperti kita ketahui, plasenta memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang janin. Ia menjadi tempat pertukaran produk antara peredaran darah ibu dan janin, serta produksi hormon.
Masalah plasenta ini bisa berupa pembekuan darah, peradangan, atau masalah lainnya yang masih berkaitan dengan plasenta.
Bagi wanita perokok, risiko terkena masalah pada plasenta jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak.
3. Hipertensi dan diabetes pada ibu
Kesehatan Moms sangat berpengaruh pada kesehatan bayi dalam kandungan. Kondisi ibu yang memiliki masalah tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, preeklampsia, dan obesitas meningkatkan risiko stillbirth hingga dua kali lipat.
4. Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
IUGR adalah kondisi di mana janin yang ada di dalam rahim memiliki ukuran kurang dari ukuran rata-rata janin normal.
Bayi dengan kondisi IUGR memiliki risiko kematian di dalam kandungan karena kekurangan oksigen sebelum atau selama kelahiran.
Baca juga: Cara Menghitung Usia Kehamilan yang Harus Moms Ketahui
5. Komplikasi kehamilan
Pada kondisi tertentu selama kehamilan dan persalinan juga bisa menjadi penyebab terjadinya stillbirth. Misalnya saja persalinan yang dilakukan secara prematur bisa meningkatkan terjadinya stillbirth.
Kemudian juga kondisi kehamilan yang lebih dari 42 minggu, kecelakaan atau cedera selama kehamilan, komplikasi pada kehamilan, hingga hamil kembar.
6. Hindari asap rokok jadi cara mencegah bayi meninggal dalam kandungan
Wanita hamil yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stillbirth. Kenaikan risikonya bahkan hingga 23 persen.
Selain itu, perokok pasif juga berisiko melahirkan bayi dengan cacat lahir, bayi lahir prematur hingga berat badan bayi rendah.
7. Masalah pada tali pusat
Pada trimester akhir kehamilan, kasus kematian bayi di dalam kandungan juga bisa terjadi akibat tali pusat tersimpul atau terjepit. Akibatnya bayi tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup.
8. Penyebab lain yang belum diketahui
Meski dunia medis telah canggih, tetap saja ada beberapa kasus kematian bayi di dalam kandungan yang tidak diketahui penyebabnya. Kasus ini lebih sering terjadi pada kehamilan trimester akhir.
9. Rutin cek risiko infeksi sebagai cara mencegah bayi meninggal dalam kandungan
Penyebab berikutnya adalah infeksi baik yang terjadi pada bayi, ibu, atau plasenta bisa mengakibatkan bayi lahir meninggal. Infeksi yang bisa mengakibatkan stillbirth ini lebih sering terjadi pada usia kandungan sebelum mencapai 24 minggu.
Nah Moms, jangan lupa untuk selalu rutin memeriksakan kondisi kehamilan ke dokter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, ya!
Baca juga: Peluang Hamil Lebih Besar, Begini Cara Menghitung Masa Subur
Konsultasi kesehatan bisa ditanyakan pada dokter ahli di Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!