Share This Article
Hamil anggur dan hamil di luar kandungan seringkali salah dikenali karena memiliki ciri-ciri yang hampir serupa dengan kehamilan normal. Namun sebenarnya, hamil anggur dan hamil di luar kandungan memiliki perbedaan.
Kondisi hamil anggur dan hamil di luar kandungan juga jarang disadari sejak awal masa kehamilan. Biasanya baru mulai disadari saat memasuki masa kehamilan tertentu.
Perbedaan hamil anggur dan hamil di luar kandungan
Mengenali dua masalah kehamilan ini bisa dibedakan dari kondisi kehamilannya.
Untuk mengetahui apakah Moms mengalami dua jenis masalah kehamilan ini, Moms harus melakukan pemeriksaan bersama dokter kandungan.
Namun, Moms bisa sedikit mengetahui apa saja perbedaan kondisi dari kedua masalah kehamilan tersebut, seperti:
Mengenal hamil anggur
Molahidatidosa atau mola pregnancy atau hamil anggur adalah kondisi kehamilan di mana plasenta dan janin tidak terbentuk dengan benar karena terjadi proses kegagalan dalam proses pembuahan.
Pada kondisi kehamilan normal, seharusnya sel telur yang telah dibuahi akan tumbuh menjadi janin.
Namun, pada hamil anggur, kondisi sel telur tidak membentuk janin dan plasenta, sel telur justru tumbuh menjadi sel yang tidak normal.
Bila dilihat melalui Ultrasonografi (USG), sel telur yang tidak normal ini akan terlihat seperti gelembung-gelembung putih berisi cairan berbentuk seperti buah anggur.
Bentuk hamil anggur
Ada dua bentuk hamil anggur yang bisa terjadi yakni, pertama, hamil anggur sebagian atau parsial. Kedua, hamil anggur komplit atau total.
Hamil anggur sebagian adalah kondisi ketika jaringan plasenta dan janin tumbuh tidak normal disertai pertumbuhan sel telur yang seperti anggur. Pada kondisi ini, janin tidak bisa berkembang menjadi bayi.
Sedangkan hamil anggur total adalah kehamilan di mana jaringan plasenta dan janin tidak terbentuk sama sekali.
Gejala hamil anggur
Gejala hamil anggur seringkali tidak terlihat pada masa awal kehamilan, tetapi biasanya, bagi Moms yang mengalami kehamilan anggur memiliki gejala-gejala.
Berikut gejala yang terjadi melansir laman americanpregnancy.org:
- Mengalami perdarahan vagina atau keputihan yang keluar dari vagina pada awal kehamilan (biasanya dalam tiga bulan pertama). Kondisi ini mungkin juga disertai benjolan kecil seperti anggur
- Mengalami kondisi morning sickness yang parah
- Mengalami kondisi perut bengkak yang tidak biasa
Namun, gejala-gejala di atas merupakan gejala umum yang juga dialami ibu yang hamil normal. Gejala tersebut juga tidak serta merta menunjukkan Moms mengalami hamil anggur.
Oleh karena itu, memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin sangatlah disarankan.
Mengenal hamil di luar kandungan
Kondisi hamil di luar kandungan biasa disebut dalam istilah medis dengan nama kehamilan ektopik. Kehamilan ini terjadi saat sel telur yang dibuahi tidak melekat pada rahim dan malah menempel pada tuba falopii, rongga perut, atau serviks.
Menurut American Academy of Family Physicians, kehamilan ektopik bisa terjadi pada 1 dari setiap 50 kehamilan. Apabila Moms pernah mengalami kondisi hamil di luar kandungan, maka biasanya Moms juga memiliki kemungkinan akan mengalaminya kembali.
Kehamilan ektopik yang tidak segera ditangani akan menyebabkan kondisi medis dan komplikasi yang serius.
Gejala-gejala hamil di luar kandungan
Mual dan rasa nyeri pada payudara merupakan gejala umum pada kehamilan ektopik. Namun, kondisi ini juga dialami oleh Moms dengan kehamilan normal.
Oleh karena itu, Moms harus rutin memeriksakan kondisi kandungan ke dokter.
Selain mual dan nyeri pada payudara, ada lagi beberapa gejala yang bisa dialami dan dapat mengindikasikan keadaan darurat medis, seperti:
- Rasa nyeri yang tajam di perut, panggul, bahu, atau leher
- Rasa sakit parah yang terjadi di satu sisi perut
- Mengalami bercak atau perdarahan berat pada vagina
- Mengalami kondisi pusing atau bahkan hingga pingsan
- Mengalami tekanan pada dubur
Segera hubungi dokter jika Moms memiliki gejala-gejala tersebut.
Cara mengatasi hamil anggur dan hamil di luar kandungan
Penanganan terhadap hamil anggur dan hamil di luar kandungan bisa berbeda. Biasanya, dokter juga akan melakukan diagnosis terlebih dahulu terhadap hamil anggur dan hamil di luar kandungan sebelum perawatan.
Cara mengatasi hamil anggur
Terkadang, kehamilan anggur didiagnosis saat menjalani pemeriksaan USG seperti biasa. Di lain waktu, dokter akan meresepkan tes darah dan scan jika kamu memiliki gejala yang mungkin disebabkan oleh kehamilan anggur atau molar pregnancy.
Ultrasonografi panggul pada kehamilan anggur biasanya akan menunjukkan kumpulan pembuluh darah dan jaringan, seperti anggur. Dokter mungkin juga merekomendasikan pencitraan lain, seperti MRI dan CT Scan untuk memastikan diagnosis.
Perlu diketahui, kadar hCG yang tinggi dalam darah mungkin merupakan pertanda kehamilan anggur. Beberapa cara mengatasi hamil anggur yang biasa dilakukan, seperti berikut ini.
Pelebaran dan kuretase atau D&C
Dengan D&C, dokter akan menghilangkan kehamilan anggur dengan melebarkan bukaan ke rahim atau serviks dan menggunakan vakum medis untuk mengangkat jaringan berbahaya.
Selama prosedur ini, kamu akan diberikan bius sehingga akan tertidur atau mati rasa. Karena itu, prosedur D&C umumnya dilakukan di rumah sakit sebagai operasi rawat inap.
Obat kemoterapi
Jika kehamilan anggur yang dimiliki termasuk dalam kategori risiko lebih tinggi, seperti berpotensi kanker maka mungkin akan menerima beberapa perawatan kemoterapi. Cara ini lebih mungkin dilakukan jika tingkat hCG dalam tubuh tidak turun dari waktu ke waktu.
Histerektomi
Histerektomi merupakan operasi pengangkatan seluruh rahim. Jika kamu memiliki keinginan untuk tidak hamil lagi, maka cara ini bisa dipilih. Dalam prosedur ini, biasanya kamu akan sepenuhnya tertidur. Namun, perlu diketahui jika histerektomi bukan pengobatan umum untuk kehamilan anggur.
RhoGAM
Apabila kamu memiliki darah Rh-negatif, maka bisa menerima obat yang disebut dengan RhoGAM sebagai bagian dari perawatan. Cara ini dapat mencegah beberapa komplikasi yang terkait dengan pembentukan antibodi. Karena itu, pastikan untuk memberitahu jika memiliki golongan darah A-. O-. B-, atau AB-.
Rehabilitasi
Setelah kehamilan anggur diangkat, maka kamu memerlukan lebih banyak tes darah dan pemantauan, termasuk rehabilitasi. Cara ini sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada jaringan anggur yang tertinggal di dalam rahim.
Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan molar atau anggur dapat tumbuh kembali dan menyebabkan beberapa jenis kanker. Dokter akan memeriksa kadar hCG dan memberi pemindaian hingga satu tahun setelah perawatan.
Perawatan tahap lanjut
Kemunculan kanker akibat kehamilan anggur sangat jarang terjadi. Sebagian besar juga dapat diobati dan memiliki tingkat kelangsungan hidup hingga 90 persen. Namun, kamu mungkin membutuhkan perawatan tahap lanjut, seperti pengobatan kemoterapi dan radiasi.
Cara mengatasi hamil di luar kandungan
Sebelum perawatan dilakukan, biasanya dokter akan mendiagnosis hamil di luar kandungan dengan tes darah. Tes darah ini dapat membantu mendeteksi hormon yang disebut chorionic gonadotropin atau hCG, di mana diproduksi dalam jumlah meningkat selama kehamilan.
Pada wanita dengan kehamilan normal, kadarnya akan berlipat ganda setiap 48 jam. Namun, ketika kehamilan ektopik terjadi maka kadarnya akan lebih rendah dan tidak berlipat ganda.
Selain tes darah, tes urin juga dilakukan untuk mengetahui apakah sel telur telah dibuahi. Pemantauan berkelanjutan kemudian dapat dilakukan sampai kehamilan ektopik dapat dipastikan atau disingkirkan. Beberapa cara mengatasi kehamilan ektopik, yakni:
Operasi
Operasi lubang kunci dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan ektopik. Prosedur operasi ini biasa dikenal sebagai laparoskopi. Dalam laparoskopi, ahli bedah akan membuat sayatan kecil di dalam atau di dekat pusar dan memasukkan alat yang disebut laparoskop untuk melihat area tersebut.
Instrumen bedah lain akan dimasukkan ke dalam tabung, atau melalui sayatan kecil lainnya untuk mengangkat jaringan ektopik. Jika area tersebut rusak, ahli bedah mungkin dapat memperbaiki tuba falopi namun mungkin harus mengangkat tuba yang terkena.
Apabila tuba falopi lainnya masih utuh, maka kehamilan yang sehat atau normal masih memungkinkan dapat terjadi. Ketika perdarahan internal parah telah terjadi, sayatan lebih besar mungkin diperlukan. Prosedur ini biasanya disebut juga dengan laparotomi.
Terapi obat
Terapi obat dimungkinkan dalam kasus di mana kehamilan ektopik telah terdeteksi sejak dini. Dalam perawatan ini, dokter akan menyuntikkan metotreksat ke dalam otot pasien atau langsung ke tuba falopi.
Cara ini dapat menghentikan pertumbuhan sel yang ada. Jika kadar hCG darah tidak turun, pasien mungkin memerlukan suntikan obat lagi. Namun, perlu diketahui bahwa metotreksat bisa menyebabkan beberapa efek samping.
Efek samping yang dimaksud, termasuk mual, muntah, sakit perut, dan mungkin sariawan. Efek metotreksat juga dapat terhambat jika wanita dengan kehamilan ektopik mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak.
Adakah komplikasi akibat hamil anggur dan hamil di luar kandungan?
Hamil anggur dan hamil di luar kandungan merupakan kondisi yang harus segera ditangani karena berisiko menyebabkan komplikasi. Beberapa komplikasi akibat hamil anggur dan hamil di luar kandungan, antara lain:
Komplikasi akibat hamil anggur
Setelah kehamilan anggur diangkat, jaringan molar mungkin tetap ada dan terus tumbuh. Kondisi ini disebut dengan neoplasia trofoblas gestasional persisten atau GTN.
Umumnya, GTN terjadi pada sekitar 15 hingga 20 persen kehamilan mola lengkap dan sekitar 5 persen kehamilan mola parsial. Salah satu tanda GTN persisten adalah tingginya kadar hCG.
Dalam beberapa kasus, mola hidatidosa invasif menembus jauh ke dalam lapisan tengah dinding rahim yang dapat menyebabkan perdarahan vagina. Namun, perlu diketahui jika bentuk kanker dari GTN yang dikenal sebagai koriokarsinoma sangat jarang berkembang dan menyebar ke organ lain.
Koriokarsinoma biasanya berhasil diobati dengan beberapa obat kanker. Kehamilan anggur atau mola lengkap lebih mungkin mengalami komplikasi ini dibandingkan kehamilan mola parsial.
Komplikasi akibat hamil di luar kandungan
Komplikasi akibat kehamilan ektopik lebih mungkin terjadi jika diagnosis atau pengobatan ditunda, termasuk apabila kondisinya tidak pernah terdiagnosis. Umumnya, kehamilan ektopik bisa menyebabkan beberapa komplikasi, berupa:
Perdarahan internal
Seorang wanita yang mengalami kehamilan ektopik dan tidak menerima diagnosis atau pengobatan tepat waktu lebih mungkin mengalami perdarahan internal parah. Hal ini dapat menyebabkan syok dan hasil yang serius.
Kerusakan tuba falopi
Penundaan pengobatan juga dapat menyebabkan kerusakan tuba falopi. Kondisi ini umumnya secara signifikan dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik di masa mendatang.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!