Share This Article
Nyeri haid merupakan hal yang biasa dialami wanita. Setidaknya 5 dari 10 wanita mengaku mengalami hal ini. Lalu, apakah benar nyeri haid bikin susah hamil? Apakah nyeri haid menandakan adanya kelainan di dalam rahim?
Memang tidak semua wanita yang mengalami nyeri haid memiliki kelainan dalam kandungan. Namun, nyeri haid dapat menjadi tanda kemungkinan adanya penyakit yang dapat mengganggu kesuburan. Salah satu kondisi yang paling sering adalah Endometriosis
Baca Juga: Moms, Cegah Stunting Rajin Cek Status Gizi Anak Yuk
Apa itu endometriosis?
Ini adalah kondisi di mana jaringan rahim tumbuh di luar organ rahim. Jaringan rahim bertumbuh dengan pengaruh hormon estrogen dan luruh dengan berdarah pada saat haid.
Jika jaringan ini tumbuh di luar rahim, jaringan ini tidak dapat luruh keluar, sehingga ia berdarah di dalam tubuh dan menyebabkan perlengketan serta peradangan pada organ sekitarnya.
Contohnya, pada ruang di antara rahim dan usus, indung telur, kandung kemih, dan lainnya. Jaringan endometriosis pun dapat “tersasar” pada organ yang jauh dari rahim sekalipun, seperti paru.
Akibat dari perlengketan tersebut, beberapa gejala yang timbul bersamaan dengan datang bulan: nyeri perut bawah, konstipasi/diare, nyeri pada saat BAK, mual, muntah, dan lainnya. Gejala bervariasi, bergantung pada lokasi perlengketan.
Perlengketan jaringan rahim sebabkan nyeri haid bikin susah hamil
Pada wanita yang sedang mencoba hamil, perlengketan dan peradangan tersebut dapat menghambat sperma bertemu dengan sel telur sehingga pembuahan sulit terjadi.
Bagaimana endometriosis ini bisa tertanam dan tumbuh diluar rahim, masih menjadi pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh para ahli. Namun, banyak penelitian mengaitkan endometriosis dengan riwayat keturunan, tingginya kadar estrogen dalam darah, gangguan imunitas, dan stres.
Pencegahan endometriosis yang sebabkan perlengketan
Endometriosis seringkali tidak terdiagnosa, padahal angka kejadiannya cukup tinggi yaitu kira-kira 1:10 wanita. Kedengarannya menakutkan memang. Tapi, cara mencegahnya cukup sederhana, yaitu dengan hidup sehat.
Bagaimana caranya?
1. Kurangi konsumsi lemak jenuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 di Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School, membuktikan bahwa konsumsi lemak jenuh meningkatkan resiko endometriosis.
2. Perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Para ahli membuktikan bahwa makanan yang kaya akan antioksidan dan serat seperti ini mengurangi peradangan dan meningkatkan imunitas tubuh sehingga dapat mengurangi resiko, bahkan mengurangi gejala penderita endometriosis.
3. Konsumsi fish oil untuk mencegah nyeri haid bikin susah hamil.
Ini mengandung Omega 3 yang terbukti mengurangi peradangan dan mensupresi tumbuhnya jaringan endometriosis (Gazvani MR, et al. University of Aberdeen, UK, 2001).
4. Jangan malas olahraga.
Kegiatan olahraga meningkatkan hormon bahagia, yaitu endorphin, dan menstabilkan regulasi hormon dalam tubuh, sehingga kadar estrogen tidak berlebihan.
5. Jagalah berat badan yang ideal untuk mencegah nyeri haid bikin susah hamil.
Di dalam tubuh, jaringan lemak merupakan salah satu pabrik penghasil hormon estrogen. Dengan berkurangnya jumlah lemak di dalam tubuh, maka berkurang juga produksi estrogen yang berlebihan.
Baca Juga: Sering Mencukur Rambut Kemaluan, Hati-hati Bisa Kena Bisul
6. Jangan stres.
Rasa cemas dan depresi terbukti secara ilmiah memiliki efek yang sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Dr. Marielly Cuevas, dkk (2012) pada model hewan membuktikan bahwa stres meningkatkan zat-zat peradangan pada tubuh. Kegiatan-kegiatan seperti yoga, latihan pernafasan, kegiatan agama, dll membantu mengendalikan emosi dan pikiran.
Bagi kamu yang berencana hamil, jangan khawatir! Endometriosis yang cepat terdiagnosa dan ditangani memiliki angka keberhasilan hamil yang tinggi.
Jika kamu merasa memiliki gejala-gejala di atas, segera lah berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Kandungan dan mulailah hidup sehat! Good vibes, good health!