Share This Article
Setiap Ramadhan datang, banyak orang masih mempertanyakan apakah ibu hamil aman berpuasa? Adakah tips puasa untuk ibu hamil yang aman?
Untuk mengetahui lebih dalam terkait puasa dan ibu hamil serta bagaimana tips menjalaninya, simak ulasan berikut ini!
Apakah ibu hamil boleh puasa?
Penelitian yang memperingatkan ibu hamil untuk tidak berpuasa biasanya mempertimbangkan efek pada bayinya.
Selama trimester pertama, bayi dalam kandungan sedang dalam tahap yang sensitif. Hukum Islam sendiri tidak mengharuskan Moms untuk berpuasa di masa hamil dan dapat diganti dengan melakukan fidyah.
Meski begitu, beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa hanya sedikit atau bahkan tidak ada efek pada bayi baru lahir dari ibu yang berpuasa selama kehamilan.
Karena itu, jika merasa sehat dan cukup kuat maka bisa berpuasa dengan menerapkan beberapa tips puasa untuk ibu hamil.
Ibu hamil puasa di trimester pertama
Jika Moms puasa saat kehamilan di trimester pertama maka tidak berdampak apa-apa. Sebab kebutuhan energi pada trimester pertama tidak berbeda dengan ibu tidak hamil.
Hal ini tidak mengherankan mengingat pada trimester kedua kehamilan kebutuhan energi meningkat 340 kkal per hari.
Ibu hamil puasa di trimester kedua
Meskipun puasa kapan saja selama kehamilan tidak disarankan, puasa pada periode kritis antara 22 dan 27 minggu kehamilan mungkin sangat berisiko. Wanita hamil sebaiknya tidak berpuasa pada trimester kedua untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition memberikan informasi baru yang menunjukkan bahwa puasa selama trimester kedua kehamilan mungkin sangat berbahaya.
Dalam penelitian terhadap wanita berbahasa Arab ini, puasa ramadan selama trimester kedua kehamilan dikaitkan dengan risiko 35 persen lebih besar untuk melahirkan prematur dibandingkan dengan yang tidak berpuasa. Risikonya bahkan lebih besar jika ibu hamil puasa selama minggu ke 22 dan 27, paruh kedua trimester kedua.
Ibu hamil puasa di trimester ketiga
Berhati-hatilah jika Moms berpuasa selama tiga bulan terakhir kehamilan karena saat ini biasanya tubuh Moms membutuhkan 200 kalori ekstra.
Jadi lakukan konsultasi dengan dokter secara rutin dan selalu laporkan gejala apapun yang Moms alami untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Efek samping yang mungkin terjadi jika ibu hamil puasa
Sebuah penelitian menyebutkan, puasa tidak memiliki efek pada pertumbuhan intrauterin dan indeks waktu kelahiran apabila ibu hamil memiliki nutrisi yang cukup.
Akan tetapi, puasa selama kehamilan bisa pula memicu munculnya beragam bahaya atau efek samping. Beberapa di antaranya adalah efek jangka pendek yang bisa mereda seiring berjalannya waktu.
Kemungkinan lainnya adalah efek jangka panjang yang bisa membahayakan ibu serta janin dalam kandungan. Berikut beberapa kemungkinan efek puasa selama kehamilan:
- Dalam kasus yang jarang, kelahiran secara prematur mungkin terjadi.
- Meningkatkan kemungkinan dehidrasi akibat kurangnya asupan cairan.
- Puasa menyebabkan berat badan lahir menjadi rendah.
- Bayi dan ibu bisa kekurangan nutrisi yang penting.
Bagi ibu hamil yang tetap ingin menunaikan ibadah puasa, penting untuk memperhatikan berbagai faktor. Gaya hidup sehat juga menjadi pertimbangan karena bayi membutuhkan nutrisi yang tepat. Jika cadangan energi cukup, maka puasa cenderung memiliki efek samping lebih kecil.
Hanya diri sendiri yang bisa menilai seberapa sehat tubuh sehingga keputusan sepenuhnya ada di tangan kamu, Moms. bicarakanlah dengan keluarga, dokter, atau orang yang ahli agama untuk membantu mempertimbangkan pilihan kamu.
Tips puasa untuk ibu hamil yang aman
Bicaralah dengan dokter atau bidan kamu sebelum memutuskan akan berpuasa. Ingat, setiap ibu berbeda. Itulah mengapa berkonsultasi dengan dokter atau bidan sangat penting sebelum Moms berpuasa.
Dampak buruk yang mungkin terjadi pada ibu hamil selama berpuasa bisa diminimalisir dengan merencanakan beberapa hal. Tips puasa untuk ibu hamil yang bisa kamu terapkan, yakni sebagai berikut:
1. Cukupkan konsumsi asupan air
Tips puasa untuk ibu hamil yang pertama adalah memastikan kebutuhan cairan terpenuhi. Jika ibu hamil puasa, dehidrasi adalah hal yang harus diwaspadai, terutama jika ramadan jatuh saat hari-hari musim panas yang panjang.
Moms harus tahu jika bayi dalam kandungan bergantung sepenuhnya untuk semua nutrisi dan hidrasi. Jadi, jangan pernah lupa untuk memperhatikan asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Gejala dehidrasi yang patut diwaspadai mulai dari urine yang berwarna gelap, pusing, sakit kepala, kelelahan, mulut kering dan jarang buang air kecil (kurang dari tiga atau empat kali sehari).
Jika Moms merasa pusing, lemas, letih, bingung atau lelah saat berpuasa, bahkan setelah istirahat, maka Moms harus segera membatalkan puasa.
Minumlah minuman manis untuk menggantikan gula dan cairan yang hilang, dan camilan asin untuk menggantikan garam yang hilang. Atau bisa juga konsumsi larutan rehidrasi lalu jangan lupa untuk hubungi dokter.
2. Konsumsi makanan sehat
Tips puasa untuk ibu hamil yang kedua adalah pastikan Moms memilih menu makanan yang sehat. Selain cairan, penting juga untuk menjaga pola hidup dengan makan makanan sehat.
Ibu hamil membutuhkan energi lebih banyak karena bayi dalam kandungannya memerlukan nutrisi tepat. Karena itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan segar selama berpuasa.
3. Hindari aktivitas fisik berlebihan
Ada kemungkinan besar Moms akan memiliki lebih sedikit energi saat berpuasa, jadi hindari aktivitas atau olahraga yang berat.
Stamina dalam tubuh ketika berpuasa harus dijaga dengan baik, terutama untuk ibu hamil. Untuk itu, usahakan untuk menghindari aktivitas fisik berlebih selama periode puasa dilakukan.
Melakukan kegiatan fisik hanya akan membuat tubuh mudah kelelahan dan cepat mengalami dehidrasi.
4. Segera buka puasa jika merasa lelah
Tips puasa untuk ibu hamil yang keempat adalah jangan terlalu memaksakan diri ya, Moms.
Jangan memaksakan diri untuk berpuasa jika tubuh sudah tidak kuat dan merasa cukup lelah. Kamu bisa segera buka puasa untuk menghindari hal buruk yang mungkin terjadi.
Sertakan juga makanan sehat ketika berbuka puasa agar energi dan stamina tubuh tergantikan dengan baik.
5. Atur waktu istirahat
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk ibu hamil yang berpuasa adalah waktu istirahat. Jangan mengabaikan tanda-tanda yang diberikan tubuh, pergi dan istirahatkan jika mengantuk. Tidur yang cukup adalah suatu keharusan jika kamu berpuasa selama kehamilan.
6. Jauhi faktor penyebab stres
Tips puasa untuk ibu hamil selanjutnya adalah hindari situasi yang membuat kamu mudah stres. Segera ambil beberapa tindak pencegahan terhadap stres, salah satunya dengan selalu berpikir positif.
Jika stres melanda, kamu bisa membatalkan puasa dan konsultasikan dengan dokter.
7. Pilih menu berbuka yang tepat
Seperti yang sudah diketahui, puasa akan memperlambat sistem pencernaan. Jadi, ketika berbuka puasa, konsumsilah makanan dengan porsi kecil.
Cobalah makan perlahan saat buka puasa. Mulailah dengan makanan ringan seperti sup. Makanan yang mengandung gula alami seperti buah dan minuman susu juga merupakan pilihan yang baik, karena akan memberi Moms energi yang sangat dibutuhkan .
Tak hanya itu, Moms harus menghindari minuman berkafein serta minuman soda ketika berbuka puasa. Hindari juga makanan olahan atau produk makanan dengan tinggi lemak.
8. Dengarkan tubuh kamu, Moms
Tips puasa untuk ibu hamil yang terakhir adalah dengarkan dan perhatikan kode yang tubuh kirim. Beristirahatlah saat Moms mulai merasa lesu atau lelah. Dan jika suatu saat Moms mulai merasa pusing atau lemah, maka kamu harus makan.
Meskipun berpuasa bisa mempengaruhi wanita secara emosional, perlu diingat jika kesehatan diri sendiri dan bayi lebih penting dari apapun.
Jangan memaksakan diri jika tubuh memang tidak mampu untuk berpuasa. Hal paling tepat yang bisa Moms lakukan adalah menghindari risiko terburuk.
Gejala yang harus ibu hamil waspadai saat puasa
Tips yang tak kalah penting untuk ibu hamil adalah untuk memerhatikan beberapa gejala yang tubuh berikan.
Berikut beberapa gejala yang harus Moms waspadai ketika puasa saat hamil:
1. Perubahan berat badan
Jika Moms mengalami penurunan berat badan saat puasa, maka ini adalah tanda bahaya. Kehilangan berat badan, bisa berbahaya bagi bayi.
Moms mungkin tidak akan ditimbang selama pemeriksaan antenatal , jadi timbang diri secara teratur di rumah saat Moms berpuasa.
2. Waspadai gejala dehidrasi
Jika ibu hamil menjadi sangat haus, lebih jarang buang air kecil, atau air liur menjadi berwarna gelap, ini adalah tanda dehidrasi.
Kondisi ini juga dapat membuat Moms lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK) atau komplikasi lainnya.
3. Badan lemas
Apabila Moms merasa pusing, ingin pingsan, lemas, bingung atau lelah, bahkan setelah Moms beristirahat dengan baik.
Segeralah berbuka puasa dengan minuman manis dan camilan asin atau larutan rehidrasi oral seperti Dioralyte, dan hubungi dokter atau bidan.
Tips memilih menu buka puasa untuk ibu hamil
Saat berbuka puasa, sebaiknya Moms memilih menu yang kaya nutrisi untuk menyuplai kebutuhan tubuh. Di antaranya:
- Makanan kaya vitamin dan mineral, seperti zat besi dan kalsium
- Makanan kaya energi, seperti pasta gandum utuh, sereal berbasis oat, kacang-kacangan, dan roti gandum
- Makanan kaya protein, seperti daging, kacang-kacangan, dan telur
Pastikan untuk minum banyak cairan saat sahur dan buka puasa untuk mengurangi risiko dehidrasi. Tips lain dalam memilih menu buka puasa untuk ibu hamil adalah menghindari beberapa jenis makanan dan minuman berikut ini:
- Kafein, karena bisa membuat Moms merasa lebih dehidrasi
- Makanan yang sulit dicerna
- Makanan asam atau berminyak yang bisa membuat Moms mulas
- Terlalu banyak makanan dan minuman manis, karena ini memberi dorongan energi langsung tetapi tidak akan membuat Moms terus maju
- Setiap makanan yang tidak aman pada kehamilan
Usahakan untuk tidak mengonsumsi banyak makanan manis yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Sebab gula darah kemudian akan turun dengan cepat, yang mungkin membuat Moms merasa lemas dan pusing.
Ingatlah untuk mengonsumsi makanan atau suplemen asam folat dan vitamin D. Jika Moms merasa ada sesuatu yang tidak beres, hubungi bidan atau dokter segera.
Puasa intermiten untuk ibu hamil
Selain puasa ramadan, ada juga puasa intermiten yang biasanya dilakukan untuk menurunkan berat badan. Durasi puasa intermiten setidaknya 12 jam lamanya.
Ibu hamil sangat tidak disarankan untuk menjalani puasa intermiten. Karena puasa intermiten dimaksudkan untuk membantu menurunkan berat badan, dan tidak ada alasan yang tepat untuk melakukan puasa intermiten saat Moms hamil.
Ibu hamil tidak disarankan menurunkan berat badan saat hamil. Bahkan jika Moms kelebihan berat badan sebelum hamil, Moms harus berusaha untuk menambah berat badan setidaknya beberapa kilogram saat sedang hamil.
Dan seperti halnya puasa pada umumnya, ternyata berpuasa berpotensi berdampak negatif pada tumbuh kembang bayi. Jika Moms khawatir tentang berat badan selama kehamilan, bicarakan dengan bidan atau dokter.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.