Share This Article
Depresi pascapersalinan umum terjadi, namun tak jarang seorang wanita juga mengalami postpartum euphoria. Postpartum euphoria sendiri merupakan kondisi di mana seorang wanita mengalami kegembiraan luar biasa pascapersalinan.
Perasaan tersebut lebih dari sekadar merasa sangat gembira di hari-hari awal bersama bayi. Nah, untuk mengetahui penyebab dan penanganan tepat terhadap postpartum euphoria yuk simak penjelasan lebih lanjut berikut.
Baca juga: Gigi Berlubang Saat Hamil Bisa Memicu Keguguran? Ini Faktanya!
Apa itu postpartum euphoria?
Dilansir dari Parents.com, postpartum euphoria menggambarkan gejala hipomania yang dialami segera setelah melahirkan.
Penelitian yang dipublikasikan secara online oleh Cambridge University Press menemukan bahwa sekitar 10 persen wanita menunjukkan hipomania dalam lima hari pertama setelah melahirkan.
Tidak seperti depresi pascapersalinan, postpartum euphoria terjadi karena perubahan suasana hati sehingga seringkali bersifat sementara. Dalam beberapa kasus, postpartum euphoria hanya berlangsung selama tiga hari hingga beberapa minggu.
Penyebab fenomena postpartum euphoria ini belum dapat disimpulkan dengan jelas. Namun, terdapat beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi tersebut yakni meliputi:
- Tekanan akibat fluktuasi hormon
- Dukungan yang tidak memadai
- Memiliki riwayat kesehatan mental
- Tuntutan psiko-sosial untuk merawat bayi.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, euforia pascapartum dapat menjadi pendahulu gangguan bipolar sehingga dapat membuat ibu dan bayi lebih rentan.
Karena itu, sangat penting bagi penderitanya untuk mengunjungi dokter kandungan untuk mendapatkan pengobatan dan terapi.
Bagaimana gejala postpartum euphoria?
Benson Munyan, Ph,D., psikolog klinik berlisensi dan asisten profesor psikologi di University of Central Florida, mengatakan bahwa postpartum euphoria menggambarkan gejala hipomanik yang dialami segera setelah melahirkan.
Perasaan bahagia yang ekstrem dan semburan energi bukanlah satu-satunya gejala dari kondisi tersebut. Seorang wanita yang mengalami postpartum euphoria mungkin akan merasa terganggu dengan tugas tertentu atau menjadi lebih banyak bicara dari biasanya.
Gejala lain yang mungkin menyertai adalah perubahan pada nafsu makan. Gejala bisa menjadi parah dan bertahan lama sehingga membutuhkan penanganan lanjutan dengan dokter ahli.
Ketika seorang wanita mengembangkan gejala hipomania yang lebih parah, maka mungkin mulai terlibat dalam perilaku berisiko.
Untuk itu, penting bagi pasangan untuk mengawasi kemungkinan gejala karena wanita dengan hipomania akan merasa seolah-olah berada di puncak dunia. Tanda-tanda peringatan, termasuk menjadi sangat berorientasi pada tugas, merasa gembira, dan lebih banyak bicara,
Wanita juga akan mengalami kesulitan tidur selama beberapa hari sehingga perilakunya menjadi sangat aneh. Beberapa wanita akan mengira jika memiliki kekuatan khusus atau merasa seperti menjadi ibu terbaik yang pernah ada.
Jika hal ini terjadi, kesejahteraan ibu dan bayi bisa terancam karena mungkin tidak sepenuhnya menyadari atau memahami bahaya akibat dari perilaku yang dilakukan. Oleh sebab itu, penting untuk segera melakukan pemeriksaan dan perawatan intensif bersama penyedia layanan medis.
Penanganan tepat terhadap postpartum euphoria
Meskipun postpartum euphoria seringkali tidak berlangsung lama dan terkadang bersifat hormonal, penanganan segera perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan dapat menjadi indikasi kondisi kesehatan mental yang berisiko menyebabkan masalah serius.
Menurut penelitian dari American Psychiatric Association atau APA menyebutkan bahwa euforia pascapartum sering kali mengindikasikan gangguan bipolar. Gangguan bipolar memiliki dua fase, yakni fase depresi rendah dan fase depresi tinggi.
Untuk itu, dalam beberapa kasusnya penanganan dilakukan dengan terapi, modifikasi gaya hidup, dan pengobatan. Biasanya, kombinasi obat akan diberikan untuk membantu proses penyembuhan masalah postpartum euphoria.
Mengetahui perubahan suasana hati sangat diperlukan untuk mencegah risiko kesehatan lain yang lebih serius.
Buat juga rencana keselamatan untuk memastikan seorang wanita yang memiliki kondisi tersebut mendapatkan dukungan dan perawatan yang dibutuhkan untuk kembali berpikir jernih.
Baca juga: Perlukah Memakai Korset Setelah Melahirkan? Yuk Ketahui Faktanya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!