Share This Article
Setelah melakukan pemeriksaan, seringkali kamu masih bingung bagaimana cara membaca tes HIV yang benar. Simak dulu informasi lengkapnya di sini, ya!
HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Beberapa hal menjadi penularan HIV di antaranya seks bebas dan penggunaan jarum suntik bergantian.
Mengenal gejala infeksi HIV
Seseorang yang mengalami infeksi HIV dapat timbul beberapa gejala seperti muntah, demam sampai berminggu-minggu, diare, badan lemah, letih, muncul sariawan hingga timbul penyakit kulit.
Namun untuk memastikan lebih lanjut apakah benar itu infeksi akibat HIV, diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu. Salah satunya dengan pemeriksaan laboratorium.
Cara membaca tes HIV dengan benar
Setelah melakukan pemeriksaan, kamu perlu bagaimana cara membaca tes HIV dengan benar. Beberapa hasil yang bisa didapat yakni:
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Lesung Pipi yang Aman? Simak Faktanya!
Hasil tes negatifÂ
Pada penyakit akibat HIV, ada yang dinamakan window period atau periode jendela. Kondisi ini terjadi pada waktu antara seseorang terinfeksi HIV dan kapan tes dapat secara akurat terdeteksi.
Artinya jika seseorang melakukan tes di luar periode jendela ini maka kemungkinan hasilnya tidak valid dan perlu pengulangan tes lagi. Periode jendela ini bervariasi untuk setiap orang dan bergantung pada jenis tes HIV yang digunakan.
Tes HIV ini hanya berlaku secara berbeda pada masing-masing orang. Oleh sebab itu, pemeriksaan HIV sebaiknya dilakukan secara terpisah, ya.
Hasil tes reaktif
Hasil yang menyatakan positif terinfeksi HIV seringkali mungkin masih perlu pemeriksaan ulang guna memastikan akurasinya. Dalam kasus ini, biasanya dokter akan melakukan tes laboratorium tambahan sebelum hasil akhir positif dapat diberitahukan.
Saat fase ini terjadi maka dokter biasanya tidak memberitahukan pada pasien dan pasien akan diminta untuk pemeriksaan ulang, yakni meminta sampel darah lagi yang akan dikirim ke laboratorium untuk diuji kembali.
Setelah uji laboratorium tambahan ini selesai, maka barulah diagnosis pasti diberitahukan oleh dokter.
Hasil tes positif
Jika hasil tes sudah dipastikan oleh dokter benar positif, maka kamu perlu mendapatkan terapi berupa konsumsi obat antiretroviral (ARV). Ini merupakan terapi yang paling dianjurkan untuk pengobatan HIV.
Pengobatan dengan obat ARV secara disiplin terbukti mampu menekan perkembangan virus dan mencegah penularan virus ke orang lain. Dengan menghambat perkembangan virus HIV, maka seseorang dapat bertahan hidup lama.
Selain mengonsumsi obat, kamu juga tetap perlu berpikir positif dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter, ya!
Baca juga: Kabar Gembira! Begini Cara Mengatasi Kulit Berminyak Secara Permanen
Cara membaca tes HIV yang hasilnya kurang tepat
Hasil ini mungkin saja terjadi pada saat seseorang melakukan tes HIV, adapun hasilnya bisa negatif palsu dan positif palsu.
Negatif palsu adalah terjadinya kegagalan dalam mendeteksi antibodi atau antigen pada seseorang yang ternyata terinfeksi HIV (kekeliruan mengidentifikasi orang HIV positif sebagai negatif).
Hal ini paling banyak terjadi selama periode jendela, yakni saat antibodi dan antigen belum bisa terdeteksi.
Sementara itu untuk hasil positif dari tes tunggal pada kenyataannya bisa menjadi positif palsu, maka banyak dokter memilih untuk mengatakan hasil tes HIV reaktif daripada positif.
Dengan begitu dilakukan tes ulang guna memastikan hasilnya, seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Anjuran yang sangat tepat untuk kamu yang ingin tahu hasil tes HIV secara tepat adalah jangan melakukan tes ini sendiri tanpa didampingi dokter.