Share This Article
Tes gula darah dianjurkan bagi penderita diabetes tipe 1, 2 dan gestasional serta prediabetes. Cek gula darah ini berguna untuk mengukur jumlah gula atau glukosa dalam darah.
Dalam beberapa kasus, tes gula darah juga dapat digunakan untuk menguji hipoglikemia atau gula darah rendah.
Baca juga: Tidak Boleh Rendah Apalagi Tinggi, Kadar Gula Darah Harus Normal
Siapa saja yang perlu tes gula darah?
Dokter akan memintamu melakukan tes gula darah untuk mencari tahu apakah kamu mengalami diabetes atau prediabetes. Tes ini diperlukan bagi kamu yang ingin tahu kadar gula darah dalam tubuh.
Tes ini akan dilakukan jika kamu mengalami kondisi seperti berikut:
- Berusia 45 tahun atau lebih
- Memiliki kelebihan berat badan
- Sangat jarang berolahraga
- Memiliki tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, atau kadar kolesterol baik rendah (HDL)
- Memiliki riwayat diabetes gestasional atau melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 9 kilogram
- Memiliki riwayat resistensi insulin
- Memiliki riwayat stroke atau hipertensi
- Memiliki riwayat keluarga penderita diabetes
Jenis tes gula darah
Terdapat dua jenis tes gula darah. Pertama, tes harian untuk memantau dan mengontrol diabetes dengan menggunakan glukometer. Kedua, dengan cara diambil darah oleh dokter.
Dokter biasanya akan melakukan fasting blood sugar (FBS) test atau tes kadar gula darah puasa. Tes ini untuk mengukur gula darah yang juga disebut dengan tes hemoglobin A1C. Hasil tes ini mencerminkan kadar gula darahmu selama 90 hari sebelumnya.
Cara cek gula darah
Untuk mendapatkan sampel, dokter akan mengambil darah dengan memasukkan jarum ke pembuluh darahmu. Dokter akan meminta kamu untuk berpuasa selama 12 jam sebelum tes FBS. Namun, kamu tidak perlu berpuasa sebelum menjalani tes A1C.
Tes di rumah
Kamu bisa melakukan pengecekan gula darah di rumah dengan menggunakan glukometer.
Biasanya, prosedurnya berupa menusuk jarimu dan meletakkan darah pada strip glukometernya. Strip tersebut biasanya sudah dimasukkan ke dalam alatnya. Hasilnya akan ditampilkan di layar dalam 10 sampai 20 detik.
Continuous glucose monitoring (CGM)
Kamu juga dapat menggunakan perangkat CGM berupa sensor glukosa yang dimasukkan di bawah kulit. Sensor akan membaca gula di jaringan tubuhmu secara terus menerus.
Perangkat ini akan memperingatkanmu setiap kali gula darahmu terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sensor dapat bertahan beberapa hari hingga satu minggu sebelum kamu perlu menggantinya.
Kamu masih harus memeriksa gula darahmu dengan glukometer dua kali sehari untuk mengkalibrasi CGM yang kamu gunakan.
Arti dari hasil cek gula darah
Tergantung pada kondisimu saat melakukan tes, kadar gula darahmu harus berada dalam kisaran target seperti berikut:
- <70-99 mg/dL sebelum sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan, serta <140 mg/dL 2 jam setelah makan bagi orang tanpa diabetes
- 80-130 mg/dL sebelum sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan, serta <180 mg/dL 2 jam setelah makan bagi orang dengan diabetes
Dokter akan memberikan kisaran target yang lebih spesifik untuk kadar gula darahmu tergantung pada faktor-faktor berikut:
- Sejarah pribadi
- Seberapa lama kamu memiliki diabetes
- Adanya komplikasi diabetes
- Usia
- Kehamilan
- Kesehatan secara keseluruhan
Hasil tes gula darah
Berikut ini arti dari hasil tes gula darahmu:
- <100 mg/dL atau <5.7% untuk normal
- 110 mg/dL – 125 mg/dL atau 5,7% – 6,4% untuk prediabetes
- ≥126 mg/dL atau ≥6,5% untuk diabetes
Kapan harus cek gula darah?
Kapan dan seberapa sering kamu harus melakukan tes gula darahmu tergantung pada jenis diabetes yang kamu miliki dan bagaimana kamu mengontrolnya.
Diabetes Tipe 1
Menurut American Diabetes Association (ADA), jika kamu mengontrol diabetes tipe 1 dengan insulin dosis ganda atau pompa insulin, kamu sebaiknya memonitor gula darahmu sebelum:
- Makan makanan atau camilan
- Berolahraga
- Tidur
- Melakukan tugas penting seperti mengemudi atau mengasuh anak
Gula darah tinggi
Kamu sebaiknya memeriksa kadar gula darah jika kamu memiliki diabetes dan merasa lebih cepat haus dan lebih sering ingin buang air kecil. Hal tersebut bisa menjadi gejala gula darah tinggi.
Jika diabetesmu terkontrol dengan baik tetapi kamu masih merasakan gejala tersebut, mungkin kamu sedang sakit atau sedang stres. Berolahraga dan mengatur asupan karbohidrat pun dapat membantu menurunkan kadar gula darahmu.
Baca juga: Ini Lho Obat Penurun Gula Darah yang Aman untuk Diminum
Gula darah rendah
Periksa kadar gula darahmu jika kamu merasakan salah satu dari gejala berikut:
- Badan gemetar
- Berkeringat atau dingin
- Mudah kesal atau tidak sabar
- Merasa bingung
- Pusing
- Mudah lapar dan mual
- Mudah mengantuk
- Geli atau mati rasa di bibir atau lidah
- Lemas
- Mudah marah, keras kepala, atau mudah sedih
Beberapa gejala seperti delirium, kejang, atau tidak sadar dapat menjadi gejala gula darah rendah atau syok insulin.
Jika kamu mendapatkan suntikan insulin harian, tanyakan kepada dokter mengenai glukagon, obat yang dapat membantumu jika mengalami reaksi gula darah rendah yang parah.
Kamu bisa saja memiliki gula darah rendah meski tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut. Hal ini disebut dengan hypoglycemia unawareness atau ketidaksadaran hipoglikemia.
Jika kamu memiliki riwayat ketidaksadaran hipoglikemia, kamu mungkin perlu melakukan tes gula darah lebih sering.
Tes bagi wanita hamil
Beberapa wanita berisiko mengalami diabetes gestasional selama kehamilan. Dokter akan merekomendasikan tes gula darah secara teratur memastikan bahwa kadar glukosa darahmu dalam kadar normal. Diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan.
Apa risiko dan efek samping setelah cek gula darah?
Tes gula darah memiliki risiko yang rendah dan tanpa efek samping. Kamu mungkin akan merasakan sakit, bengkak, dan memar di lokasi tusukan, terutama jika kamu mengambil darah dari pembuluh darah. Namun, ini akan hilang dalam sehari.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!