Share This Article
Menopause adalah salah satu perubahan tubuh yang akan dialami oleh setiap wanita. Secara umum gejala menopause dikenali lewat menurunnya gairah seksual. Tak hanya itu, setidaknya ada 8 kondisi yang menandakan bahwa perempuan mengalami gejala menopause.
Beberapa wanita menganggap menopause merupakan akhir dari kehidupannya sebagai wanita sempurna, namun sebenarnya menopause adalah bagian dari kesempurnaan seorang wanita yang tidak dapat dihindari.
Beberapa wanita mengalami menopause tanpa gejala khusus sehingga mereka merasa biasa saja, namun ada pula yang akan mengalami beberapa gejala menopause yang cukup mengganggu hingga menjadi tidak nyaman dalam beraktivitas.
Baca Juga: Wajah Kusam Kembali Kinclong, 8 Cara Ini Kuncinya
Berikut beberapa gejala menopause
1. Perubahan siklus menstruasi
Tanda atau gejala yang paling umum dari menopause adalah perubahan siklus menstruasi. Jika kamu mengalami siklus menstruasi yang berbeda dibandingkan dengan siklus pada bulan sebelumnya, maka kemungkinan kamu mulai memasuki masa menopause.
Begitu pula dengan jumlah darah yang keluar. Kemungkinan kamu akan mendapati darah yang lebih banyak, sedikit, atau bahkan hanya berupa bercak. Hal ini akan berlangsung selama beberapa kali hingga akhirnya kamu benar-benar berhenti mengalami haid.
2. Gejala menopause salah satunya suhu badan meningkat
Rasa panas yang muncul biasanya menyerang tubuh bagian atas atau seluruh tubuh secara sekaligus. Bahkan dalam beberapa kasus, wajah dan leher akan berubah menjadi merah akibat panasnya suhu pada bagian tubuh tertentu.
Kondisi semacam ini akan berlangsung sekitar satu tahun setelah masa menstruasi terakhir. Dengan berjalannya waktu, kondisi ini akan semakin berkurang dan bahkan menghilang. Namun jika kamu merasa sangat tidak nyaman dengan gejala ini, sebaiknya konsultasi ke dokter.
3. Sakit saat berhubungan
Masa menopause adalah masa di mana tubuh mengalami penurunan hormon kesuburan atau estrogen. Perubahan hormon akan menyebabkan berkurangnya kelembapan pada bagian vagina. Hal inilah yang dapat menyebabkan rasa sakit ketika berhubungan. Jika dipaksa, maka akan menyebabkan iritasi pada dinding vagina.
Terbukalah pada pasangan mengenai masalah yang kamu hadapi. Sebaiknya gunakan pelumas sebelum melakukan hubungan intim untuk menghindari rasa nyeri.
4. Sulit tidur
Insomnia terjadi pada 40-50% wanita selama masa transisi menopause. Hal ini karena ada perubahan hormon. Kamu akan sulit untuk memejamkan mata di malam hari. Meskipun cara paling instan untuk mengatasinya adalah dengan meminum obat tidur, namun cara ini sangat tidak disarankan.
Hindari membuka ponsel ketika akan tidur karena cahaya biru justru menyebabkan otak jadi semakin aktif. Kamu bisa melakukan beberapa relaksasi atau mandi air hangat sebelum tidur untuk membuat tubuh lebih rileks.
5. Rambut menipis dan kulit keriput
Perubahan hormon juga akan menyebabkan perubahan pada fisik kamu. Hormon yang berkurang menyebabkan penurunan jaringan lemak sehingga kulit menjadi lebih kering dan kendur. Akar rambut juga akan semakin lemah sehingga rambut menipis akibat kerontokan.
Gunakan pelembap pada kulit dan kurangi produk rambut yang mengandung bahan kimia untuk mengurangi gejala ini. Konsumsi makanan yang bergizi untuk mempertahankan elastisitas kulit dan volume rambut.
6. Menurunnya gairah seksual
Selain menyebabkan vagina menjadi kering, menopause juga menyebabkan menurunnya gairah seksual. Penurunan produksi hormon estrogen menyebabkan gairah seksual ikut turun.
Kamu akan lebih sulit untuk mencapai orgasme, apalagi ditambah dengan vagina yang kering. Masalah ini sebaiknya dikonsultasikan pada ahlinya jika sudah sangat mengganggu.
7. Gejala menopause ditandai dengan masalah pada kandung kemih
Di masa menopause, kamu akan mengalami penurunan elastisitas otot vagina. Hal ini dapat menyebabkan munculnya keinginan buang air kecil yang lebih sering dan rasa nyeri ketika buang air kecil.
Cara mengatasinya bisa dengan kamu melakukan senam kegel untuk melatih otot vagina serta hindari minuman yang mengandung alkohol.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Segudang Manfaat di Balik Propolis
8. Mudah emosi hingga depresi
Perubahan hormon juga akan menyebabkan aktivitas di otak menjadi lebih sibuk. Otak akan merespons perubahan ini dengan mengeluarkan zat pemicu emosi sehingga kamu akan lebih mudah marah, sedih, atau bahkan tiba-tiba menjadi gembira.
Di Amerika Serikat, 1,3 juta wanita mengalami menopause setiap tahun, dimana diperkirakan 20 persen mengalami depresi di beberapa titik selama menopause. Tidak perlu pengobatan khusus untuk masalah ini. Namun ada baiknya untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.
Itulah beberapa gejala menopause. Gejala menopause tidak dapat dihindari, namun dapat dicegah dan dikurangi. Lakukan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kedatangan masa menopause yang tiba-tiba. Ketahui, pelajari, dan cegah adalah cara terbaik untuk menghadapi menopause.
Konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan layanan Good Doctor. Dokter terpercaya kami akan menjawab setiap pertanyaan yang kamu ajukan.