Share This Article
Apakah kamu merasa sering digigit nyamuk bahkan ketika ada orang lain di sekitarmu? Ya! Hal ini bisa terjadi lho ketika kamu memiliki banyak faktor yang menarik bagi nyamuk. Lalu kira-kira apa saja ya alasan seseorang sering digigit nyamuk? Begini penjelasan ilmiahnya.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Chikungunya, Virus Akibat Gigitan Nyamuk
Alasan kamu lebih sering digigit nyamuk
Nyamuk betina merupakan satu-satunya nyamuk yang menggigit dan menghisap darah. Sedangkan nyamuk jantan makan nektar dan jus yang diproduksi oleh tanaman.
Ketika nyamuk betina memakan darah, dirinya dapat berkembang biak dengan memproduksi telur sebanyak 30 hingga 300 telur sekaligus. Nah berdasarkan beberapa penelitian, ditemukan sejumlah alasan mengapa seseorang lebih sering digigit nyamuk daripada orang lainnya.
1. Tingkat karbon dioksida
Keberadaan karbon dioksida menjadi salah satu alasan seseorang sering digigit nyamuk. Seperti yang kita ketahui, manusia tentunya akan mengeluarkan karbon dioksida saat bernapas.
Tingkat karbon dioksida pun bisa menjadi lebih tinggi ketika manusia aktif bergerak, misalnya saat melakukan olahraga. Ketika berolahraga, tumpukan asam laktat dan panas dalam tubuh akan meningkat. Suhu yang panas serta keringat pun menjadi daya tarik tambahan bagi nyamuk.
Jadi ketika karbon dioksida pada tubuhmu meningkat, hal ini dapat memberikan sinyal pada nyamuk untuk mendekat. Dengan mudah, nyamuk akan mendeteksi perubahan karbon dioksida di sekitarnya dan bergerak mendekati tempat tersebut.
2. Wanita hamil lebih sering digigit nyamuk
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita hamil lebih sering digigit nyamuk daripada wanita yang sedang tidak hamil. Hal ini diperkirakan karena wanita hamil memiliki suhu tubuh tinggi dan menghembuskan karbon dioksida hingga 21 persen lebih banyak dari biasanya.
3. Bau badan
Nyamuk tertarik pada beberapa senyawa tertentu yang ada pada keringat dan kulit manusia. Seperti asam laktat dan amonia. Senyawa ini dapat memberikan aroma spesifik yang bisa menarik nyamuk.
Setiap orang memiliki bau badan yang berbeda. Hal ini bergantung pada genetika, bakteri tertentu pada kulit, atau kombinasi keduanya. Namun di sisi lain, peneliti menemukan bahwa nyamuk sangat tertarik pada bau dari anak yang kembar identik.
Penelitian lain menunjukkan bahwa jenis dan banyaknya bakteri tertentu yang secara alami hidup di kulit manusia dapat memengaruhi daya tarik terhadap nyamuk. Tetapi yang mengejutkan bila kulit seseorang memiliki banyak jenis bakteri pada kulitnya, nyamuk justru tidak akan suka.
Baca juga: 10 Bahan Alami Pengusir Nyamuk, Sudah Pernah Menggunakan Belum?
4. Konsumsi alkohol
Sebuah penelitian memandang bahwa efek konsumsi alkohol memiliki pengaruh pada daya tarik nyamuk. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi bir lebih menarik bagi nyamuk daripada orang yang tidak.
Hal ini diperkirakan terjadi karena minum alkohol dapat meningkatkan jumlah etanol yang diekskresikan dalam keringat atau meningkatkan suhu tubuh. Namun peneliti belum bisa memastikan kedua hal ini.
5. Golongan darah O lebih sering digigit nyamuk
Nyamuk menggigit manusia untuk mengambil protein dari darah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa nyamuk menemukan ketertarikan yang lebih pada golongan darah tertentu daripada yang lain.
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa orang dengan golongan darah O lebih sering digigit nyamuk hampir dua kali lipat daripada orang dengan golongan darah A. Sedangkan orang dengan golongan darah B berada di antara O dan A.
6. Warna pakaian
Nyamuk menggunakan penglihatan dan aroma untuk menemukan manusia yang akan digigit. Para peneliti menemukan bahwa nyamuk tertarik pada warna hitam atau warna gelap lainnya seperti biru tua.
Sehingga, jangan heran ketika kamu mengenakan pakaian berwarna gelap, kamu akan lebih sering digigit nyamuk. Untuk menghindari hal ini, kamu bisa coba gunakan pakaian dengan warna lain.
Mengapa gigitan nyamuk terasa gatal?
Ketika seekor nyamuk menggigit kulitmu, ia memasukkan ujung mulutnya ke kulit dan menyuntikkan sedikit air liur ke dalam aliran darah. Hal ini berguna agar darah mengalir ketika nyamuk sedang menghisap darah.
Nah dalam situasi tersebut, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap bahan kimia dalam air liur nyamuk. Sehingga kamu akan melihat reaksi berupa kemerahan, pembengkakan, dan gatal-gatal pada area bekas gigitan nyamuk.
Baca juga: Jangan Keliru, Kenali Ciri Khas Bintik Demam Berdarah Berikut Ini
Cara meredakan gigitan nyamuk
Setelah mendapat gigitan nyamuk, biasanya kulit akan terasa gatal, bengkak dan mengalami kemerahan. Untuk meredakannya, kamu bisa lakukan beberapa hal di bawah ini:
- Hindari menggaruk. Menggaruk dapat meningkatkan pembengkakan, merusak kulit serta meningkatkan risiko infeksi.
- Gunakan kompres dingin. Untuk meredakan rasa gatal dan bengkak kamu bisa coba gunakan handuk basah atau kompres dingin pada area bekas gigitan.
- Gunakan lotion atau krim. Ada berbagai krim untuk menghilangkan gatal yang dijual bebas seperti hidrokortison atau lotion kalamin.
Umumnya gigitan nyamuk hilang dalam beberapa hari. Namun bila gigitan nyamuk yang muncul pada tubuhmu disertai gejala lain seperti demam, sakit dan nyeri, atau sakit kepala segeralah konsultasi dengan dokter.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.