Share This Article
Hampir semua orang pernah merasakan masuk angin. Tubuh meriang, demam dan kembung adalah tiga dari banyak gejala masuk angin. Tapi, tak banyak yang tahu tentang penjelasan apa itu masuk angin dari pandangan medis.
Meski sangat biasa terdengar, tidak sedikit yang kebingungan saat ditanya apa itu masuk angin sebenarnya. Jangan bingung, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Temuan Baru, Ini 6 Jenis Penyakit COVID-19 Berdasarkan Gejalanya
Apa itu masuk angin?
Meski dikenal luas sebagai penyakit oleh kebanyakan masyarakat Indonesia, istilah masuk angin sendiri tidak dapat ditemukan dalam dunia medis.
Menurut Prof. dr. Hendarman T. Pohan, guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, masuk angin merupakan kumpulan gejala dari sejumlah penyakit tertentu.
Butuh pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui gangguan kesehatan yang sebenarnya terjadi.
Masuk angin juga bisa menandakan adanya infeksi bakteri maupun virus di dalam tubuh. Gejala masuk angin pun sebaiknya tidak diremehkan, karena dapat mengindikasikan penyakit serius, misalnya maag akut.
Gejala masuk angin berdasarkan penyebabnya
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan masuk angin, tergantung dari penyakit yang terjadi. Oleh karena itu, gejalanya juga sangat beragam. Gejala paling umum dari masuk angin berdasarkan penyebabnya meliputi:
1. Cuaca dingin
Dr. Yordan K., PhD, seorang dokter dan dosen di Universitas Indonesia, memaparkan bahwa cuaca dingin menyebabkan tubuh memberikan reaksi berupa penyempitan pembuluh darah. Tujuannya, agar tidak banyak kalori yang keluar.
Jika tubuh kekurangan kalori, suhu badan perlahan akan ikut menurun. Sayangnya, reaksi tubuh ini dapat mengganggu peredaran darah dan menyebabkan penumpukan asam laktat di otot. Hasilnya, kamu akan rentan merasakan pegal-pegal.
Tidak hanya itu, temperatur yang dingin juga bisa memperlambat fungsi usus, serta membuat organ lambung terasa penuh. Kemudian, kamu akan merasakan kembung, mual, atau bahkan muntah. Nah, gejala inilah yang biasa disebut dengan masuk angin.
Baca juga: Mengenal Alergi Dingin, Reaksi Kulit akibat Paparan Suhu Rendah
2. Faktor makanan yang dikonsumsi
Pola dan asupan makanan ikut andil dalam menciptakan gejala masuk angin. Makanan santan dan kacang-kacangan misalnya, dapat memunculkan banyak gas di dalam lambung. Akibatnya, kamu akan lebih sering untuk bersendawa atau mual.
Menurut Kementerian Kesehatan, masuk angin adalah kondisi saat banyak gas berkumpul di dalam tubuh secara tidak merata. Keadaan ini juga bisa disebut dengan maag, biasanya disebabkan oleh adanya tekanan asam lambung pada saraf di organ pencernaan.
3. Demam dan pilek
Salah satu gejala yang paling sering dirasakan saat masuk angin adalah demam dan pilek. Mengutip dari Mayo Clinic, dua kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi virus, salah satunya adalah Rhinovirus.
Virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, bahkan mata. Virus ini juga bisa menyebar ke orang lain lewat percikan air liur atau droplet ketika sedang berbicara, bersin, atau batuk.
Karena virus ini mudah menyebar, ada baiknya kamu membatasi penggunaan benda bersama. Benda yang terkontaminasi bisa menjadi media penularan.
Baca juga: Anak Muntah dan Masuk Angin? Yuk, Kenali Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Cara aman mengatasi masuk angin
Ada banyak cara untuk mengatasi keluhan yang mengarah pada masuk angin, mulai dari menggunakan obat-obatan medis hingga metode rumahan biasa, seperti:
1. Tidur yang cukup
Tidur adalah cara termudah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masuk angin. Mengutip dari The Better Sleep Council, pada saat tidur, sistem imun akan memperbaiki diri. Dengan demikian, kekebalan tubuh dapat kembali meningkat.
Selain itu, saat sedang terlelap, sistem imun akan lebih efektif melawan infeksi yang ada. Dengan begitu, gejala masuk angin seperti demam dan pilek bisa perlahan hilang.
2. Minum banyak air putih
Saat tubuh tidak dalam kondisi prima, itu artinya kamu membutuhkan asupan air lebih banyak. Lebih dari 60 persen bagian tubuh manusia adalah air. Maka dari itu, komponen ini memainkan peran penting dalam banyak proses, termasuk penyembuhan.
Live Strong menjelaskan, air dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi, yang memungkinkan proses penyembuhan berlangsung lebih cepat. Tak hanya itu, air juga bisa membantu menstabilkan suhu badan yang sedang demam.
3. Konsumsi makanan bergizi
Saat sedang masuk angin, ada baiknya kamu memperbanyak asupan vitamin C. Vitamin ini mampu menjadi antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari serangan virus atau bakteri.
Vitamin C dapat dijumpai pada banyak makanan, di antaranya adalah brokoli, kembang kol, tomat, kiwi, pepaya, bayam, serta buah-buahan sitrus seperti jeruk dan limau.
4. Obat-obatan
Cara terakhir untuk mengatasi masuk angin adalah dengan mengonsumsi obat-obatan. Bukan sembarang obat, tapi sesuaikan dengan gejala yang dirasakan, seperti:
- Dekongestan, digunakan untuk meredakan berbagai gangguan di hidung, salah satunya adalah pilek
- Parasetamol, digunakan untuk menurunkan suhu tubuh atau demam
- Simetikon, digunakan untuk mengatasi perut kembung yang disebabkan oleh berkumpulnya gas di lambung
Nah, itulah ulasan tentang apa itu masuk angin beserta gejala dan cara mengatasinya. Jika kondisinya tidak membaik, tak perlu pikir panjang untuk segera hubungi dokter. Sebab, bisa jadi keluhan yang kamu rasakan adalah indikasi dari penyakit serius. Tetap jaga kesehatan, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.