Share This Article
Keracunan makanan menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh anak-anak. Jika ini terjadi pada buah hatimu, jangan dulu panik, ya!
Kebanyakan pasien kasus keracunan makanan dapat kembali beraktivitas lagi dalam hitungan minggu tanpa ada sisa gejala, kok.
Hanya saja, dalam beberapa kasus berat seseorang mungkin harus dirawat di rumah sakit. Misalnya karena dehidrasi akibat diare dan muntah berkepanjangan.
Dehidrasi sendiri merupakan salah satu komplikasi serius dalam kasus keracunan makanan.
Rehidrasi pun menjadi salah satu terapi penting untuk mengatasi keracunan makanan, yaitu dengan mencukupi cairan tubuh.
Gejala keracunan makanan pada anak
Bagaimana cara mengetahui jika anak mengalami keracunan makanan? Ada beberapa gejala yang bisa diamati, antara lain :
– Kehilangan nafsu makan (terlihat pucat, lemas, letih dan lesu)
– Nyeri perut
– Muntah
– Diare
– Demam
– Sakit kepala dan sakit di seluruh badan
– Pada kasus yang jarang: pandangan kabur, tangan gemetar dan sulit bernapas
Penyebabnya
Perlu dipahami bahwa keracunan makanan bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk bakteri, virus dan kuman.
Nah, semuanya dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi atau cairan yang diminum.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak bersih bisa membuat kuman masuk ke dalam tubuh dan mengeluarkan racun, sehingga dapat menyebabkan reaksi seperti diare atau muntah. Hii!
Biasanya banyak orang mengalami keracunan setelah makan makanan yang berasal dari hewan. Misalnya seperti daging, telur dan seafood.
Selain itu, keracunan makanan juga bisa terjadi setelah makan buah dan sayur yang belum dicuci.
Kalau si kecil minum air yang kotor, tidak matang dan terkontaminasi, ini juga bisa menyebabkan keracunan makanan, lho.
Makanan dan minuman yang sering jadi sumber keracunan
Makanan dan minuman dapat terkontaminasi kuman dan bakteri melalui beberapa jalur masuk, di antaranya:
– Air yang terkontaminasi oleh kotoran hewan dan manusia
– Daging yang terkena kuman saat proses pendistribusian atau pemasaran
– Bakteri yang menginfeksi makanan akibat disimpan pada suhu kurang tepat atau disimpan terlalu lama
– Masakan terkontaminasi oleh tangan yang belum dicuci, sehingga kuman berpindah dari tangan ke makanan
– Seseorang dengan sakit berat seperti gagal ginjal kronis atau penurunan daya tahan tubuh
Bakteri atau kuman penyebab keracunan makanan
Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh beberapa bakteri berikut ini, yaitu:
1. Salmonella. Bakteri ini merupakan penyebab tersering keracunan makanan, yang banyak ditularkan melalui makanan kurang bersih dan kurang matang
2. Escherichia colli. Biasanya bakteri ini masuk ke dalam makanan atau minuman bersama kotoran hewan. Bisa juga karena masakan belum matang sempurna
3. Listeria. Banyak didapat dari daging asap, seafood yang diasap serta pada buah dan sayur yang belum dicuci
4. Shigella. Infeksi akibat bakteri ini sering menyebabkan munculnya darah pada kotoran. Kebanyakan kasus ini terjadi pada orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan
Kapan harus pergi ke dokter?
Meski keracunan makanan pada anak biasanya tidak berbahaya, Moms tetap harus membawa si kecil ke dokter apabila terjadi salah satu hal di bawah ini:
– Jika timbul muntah berkali-kali
– Diare disertai suhu tinggi (lebih dari 38.30 C)
– Nyeri perut hebat dan tidak hilang meski sudah buang air besar
– Detak jantung cepat
– Tinja berdarah
– Kehausan yang ekstrem
– Jarang kencing
– Tidak sadar atau pingsan
– Lemah, letih dan lesu
Cara mencegah keracunan makanan di rumah
Untuk menghindari keracunan makanan, ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Jangan lupa juga cuci sayur dan buah sebelum dihidangkan.
Saat memasak, pastikan juga makanan sudah matang sempurna. Ini penting untuk mencegah adanya kontaminasi dari bakteri dan kuman pada makanan.
Tapi nih, jika anak terlanjur mengalami keracunan makanan, beberapa hal yang bisa Moms lakukan yaitu:
– Berikan minum air putih sebanyak mungkin untuk menghindari dehidrasi
– Pastikan anak cukup istirahat
– Hindari konsumsi makanan yang pedas dan asam karena dapat memicu diare dan muntah berkepanjangan
Jadi, selalu ingat untuk jaga kebersihan diri dan juga makanan yang dikonsumsi, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!