Share This Article
Penggunaan cara menghilangkan milia yang salah bisa menyebabkan kerusakan kulit lho. Sebenarnya milia bisa hilang dengan sendirinya.
Namun kamu bisa mempercepat proses hilangnya milia dengan beberapa metode perawatan tertentu. Mulai dari perawatan di rumah, sampai tindakan medis.
Untuk mengetahui apa saja cara menghilangkan milia yang aman, langsung saja simak ulasan di bawah ini.
Milia adalah benjolan kecil di permukaan kulit
Milia adalah benjolan putih kecil yang muncul di hidung, dagu, pipi atau milia di kelopak mata seseorang. Milia umum terjadi pada bayi dan bisa terjadi pada orang segala usia.
Milia terjadi ketika keratin terperangkap di bawah permukaan kulit. Keratin adalah protein kuat yang biasanya ditemukan di jaringan kulit, rambut, dan sel kuku.
Selain milia di wajah, milia juga bisa muncul di area lain. Umumnya milia dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Mengenal jenis-jenis milia
Ada beberapa jenis milia yang mungkin terjadi. Dari yang umum hingga yang langka terjadi, berikut jenis milia yang perlu kamu ketahui.
Milia neonatal
Ini adalah jenis milia pada bayi. Milia jenis ini memengaruhi hingga 50 persen dari semua bayi yang baru lahir, seperti dilansir dari Medical News Today.
Milia neonatal umumnya akan menghilang dengan sendirinya setelah bayi berusia beberapa minggu. Jadi, untuk para orang tua tidak perlu khawatir ketika melihat adanya milia di beberapa banian kulit anak, seperti di bagian wajah, kepala atau bagian atas tubuh.
Tapi, orang tua juga harus tahu jika milia adalah hal yang berbeda dengan jerawat neonatal. Jika jerawat neonatal biasanya dikelilingi area kulit yang kemerahan, sementara milia biasanya tidak disertai dengan warna kulit yang kemerahan.
Perbedaan lainnya yaitu jika milia neonatal biasanya muncul sejak bayi lahir dan akan menghilang setelah beberapa minggu. Sementara jerawat neonatal baru akan muncul setidaknya 2 minggu setelah bayi dilahirkan.
Milia primer
Milia ini yang umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Biasanya dapat hilang dengan pengobatan setelah beberapa minggu. Tapi milia primer juga bisa bertahan hingga beberapa bulan.
Milia biasanya muncul di area tubuh seperti:
- Milia di kelopak mata
- Pipi
- Dahi
- Area genital
Milia juga bisa muncul di sepanjang lipatan hidung anak-anak.
Milia en plaque
Milia jenis ini berupa kumpulan milia di satu area dan kemudian membuat kulit lebih tebal seperti plak. Kondisi ini bisa dialami anak-anak atau orang dewasa.
Biasanya milia jenis ini ditemykan di kelopak mata, belakang telinga dan pipi atau rahang.
Multiple eruptive milia
Ini adalah jenis milia langkah yang dapat menetap hingga beberapa bulan. Selain munculnya benjolan kecil, milia jenis ini mungkin menimbulkan gejala lain seperti adanya rasa gatal.
Multiple eruptive milia biasanya lebih sering muncul di wajah, lengan atas dan tubuh bagian atas.
Milia traumatis
Biasanya juga disebut dengan milia sekunder. Umumnya penyebab terbentuknya milia adalah adanya serpihan kulit atau keratin, suatu protein, terperangkap di bawah kulit.
Tetapi pada milia jenis ini, kemunculannya terkait oleh cedera kulit, seperti:
- Luka bakar
- Reaksi alergi
- Kulit melepuh
- Prosedur untuk kesehatan kulit seperti dermabrasi atau laser kulit
- Paparan sinar matahari yang berlebihan
Cara menghilangkan milia sendiri di rumah
Meski bisa sembuh sendiri, kamu bisa coba beberapa cara untuk mempercepat hilangnya milia di rumah. Sejumlah pengobatan rumahan dapat membantu menyingkirkan milia.
Sampai saat ini tidak ada obat khusus yang terbukti menghilangkan milia dengan cepat.
Namun perawatan ini bisa kamu coba untuk mempercepat proses hilangnya milia. Sebagian besar perawatan di bawah juga memiliki risiko rendah.
- Bersihkan area di mana milia tumbuh setiap hari . Gunakan sabun lembut untuk mencegah iritasi kulit. Kamu bisa membeli sabun untuk kulit sensitif yang tersedia di berbagai toko produk kecantikan atau skin care.
- Uapi wajah untuk membuka pori-pori. Ini bisa dilakukan dengan duduk di kamar mandi dan mandi air panas.
- Lakukan eksfoliasi secara teratur. Namun, hindari eksfoliasi berlebihan, karena eksfoliasi setiap hari dapat mengiritasi kulit. Pilih produk eksfoliasi yang tidak terlalu kasar.
- Gunakan tabir surya. Tabir surya dengan perlindungan tinggi mungkin sangat membantu. Kamu bisa mencoba sunscreen dengan spf 50 sebelum pergi ke luar rumah.
- Menggunakan retinoid topikal . Retinoid topikal adalah krim atau gel yang berasal dari vitamin A. Sementara mereka dirancang untuk mengobati jerawat dan masalah kulit lainnya, ada sedikit bukti bahwa mereka efektif dalam mengobati milia.
Dilansir dari Medical News Today, ekstrak mawar, kayu manis, dan madu memiliki sifat antibakteri yang dapat mengatasi beberapa masalah kulit. Namun, belum ada penelitian tentang efektivitas mereka untuk mengatasi milia.
Cara menghilangkan milia dengan tindakan medis
Selain melakukan perawatan sendiri di rumah, milia juga bisa dihilangkan dengan beberapa prosedur medis.
Berikut beberapa prosedur medis yang biasanya digunakan untuk mengatasi masalah kulit milia:
- De-roofing. Dokter menggunakan jarum atau pisau steril untuk menghilangkan milia. Jangan coba ini di rumah, karena dapat berisiko infeksi.
- Kuretase. Dokter akan membius area wajah hingga kebas lalu menghilangkan milia, dan menutup kulit dengan kawat panas.
- Cryotherapy. Prosedur ini akan membekukan milia dengan suhu rendah, seringkali dengan nitrogen cair. Prosedur ini dapat menyebabkan lepuh atau bengkak, yang akan hilang dalam beberapa hari.
- Minocycline. Antibiotik oral ini dapat membantu dalam mengobati jenis milia tertentu, seperti milia en plaque.
- Peeling. Ini adalah proses pengelupasan kimiawi pada kulit untuk mendorong munculnya kulit baru yang lebih sehat.
- Laser. Proses ini menggunakan laser kecil yang fokus pada area tertentu untuk menghilangkan milea.
- Diathermy. Penggunaan panas yang ekstrem untuk menghancurkan milia.
Semua prosedur di atas kecuali minocycline memiliki risiko jaringan parut atau meninggalkan bekas luka.
Karena milia sendiri tidak meninggalkan bekas luka, jadi pikirkan baik-baik sebelum menjalani perawatan ini.
Merawat bayi yang memiliki milia di wajah
Berikut beberapa tips khusus untuk merawat kulit bayi yang memiliki milia. Meski umumnya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya, namun langkah-langkah berikut dapat membantu untuk menjaga kulit bayi tetap sehat dan terjaga.
- Menjaga kebersihan kulit wajah bayi dengan rutin membasuhnya menggunakan air hangat setiap hari.
- Jika kulit bayi tampak berminyak, terutaman di sekitar hidung, bisa membasuh wajah menggunakan sabun yang diformulasikan khusus untuk bayi.
- Mengeringkan wajah bayi setelah dibasuh. Keringkan dengan lembut, dengan cara menepuk-nepuk kulit bayi. Jangan mengeringkan kulit bayi dengan cara mengelap atau menggosoknya dengan handuk.
- Jangan menggunakan produk apapun yang tidak diformulasikan untuk bayi. Jangan menggunakan produk dengan asam salisilat atau bahan pengelupas lainnya yang ditujukan untuk orang dewasa, karena kulit bayi terlalu lembut dan justru dapat merusaknya.
Selain itu, harus diingat untuk tidak memaksa menghilangkan milia dari kulit bayi. Ini juga berlaku untuk orang dewasa. Karena memaksa menghilangkan milia justru akan mengiritasi dan merusak kulit di sekitar milia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika ingin menghilangkan milia
Pada dasarnya menggunakan produk pengelupasan kulit adalah salah satu cara menghilangkan milia yang ampul dari kulit. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Melissa Piliang, dilansir dari Cleveland Clinic.
“Jika kamu adalah orang dewasa yang memiliki kulit dengan mila, cobalah perawatan pengelupasan kulit yang dikual bebas yang mengandung asam salisilat, asam alfa hidroksil atau retinoid,” kata Dr Piliang.
Produk-produk tersebut akan membantu proses pergantuan kulit alami, dengan mengangkat sel-sel kulit mati. “Hal itu yang dapat membantu menghilangkan milia lebih cepat,” tambah sang dokter.
Selain itu melakukan perawatan kulit dengan baik dan rutin juga dapat mencegah munculnya milia pada kulit orang dewasa. Dokter Piliang juga berpesan untuk selalu menggunakan produk yang memberikan perlindungan untuk kulit dari sinar matahari.
“Milia sekunder dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari, karena itu hunakan pelembap atau riasan wajah yang setidaknya mengandung SPF 15 setiap hari agar kulit terlindungi.”
Ia juga mengatakan untuk menambah tingkat SPF pada produk yang kamu gunakan jika musim bertambah panas. Ia merekomendasikan produk dengan SPF 30.
Apa yang tidak boleh dilakukan untuk menghilangkan milia
Saking inginnya menghilangkan milia dalam waktu cepat, mungkin kamu jadi tidak sabaran dan akan sering menyentuh wajah seperti halnya kasus jerawat.
Nah untuk menghindari milia bertambah parah, ada satu hal penting yang harus kamu hindari. Jangan coba untuk memecah milia sendiri. Baik itu milia di kelopak mata, bagian wajah atau milia di bagian kulit lainnya.
Entah menggunakan tangan, atau menggunakan alat lain seperti jarum, sendok, atau pisau. Risiko terjadinya infeksi bisa sangat besar.
Mencoba memecahkan milia hanya akan menyebabkan kulit kemerahan, keropeng, berdarah, dan kerusakan kulit. Milia justru bisa semakin parah saat kamu mencoba memecahnya sendiri.
Cara mencegah datangnya milia
Kasus milia pada bayi mungkin jadi satu masalah yang tidak bisa kita hindari. Namun untuk milia yang disebabkan karena gangguan kulit pada orang dewasa, kamu bisa mencegahnya muncul dengan beberapa cara.
Tips untuk mencegah milia meliputi:
- Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan
- Menghindari penggunaan krim bertekstur kental atau produk berbahan dasar minyak
- Lakukan eksfoliasi antara 2 dan 3 kali seminggu
Milia kadang-kadang bisa timbul setelah melakukan eksfoliasi kimia atau chemical peeling. Mengaplikasikan retinoid sebelum melakukan eksfoliasi bisa mencegah munculnya milia.
Namun, retinoid dapat menyebabkan bintik-bintik gelap atau iritasi berlebihan ketika digunakan bersamaan dengan chemical peeling.
Perawatan milia lebih lanjut
Milia di wajah atau di area lainnya biasanya akan menghilang setelah beberapa minggu. Tapi ada kasus tertentu yang membuat milia perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut. Misalkan milia yang terkait dengan penyakit atau kondisi medis lainnya.
Karena itu, jika merasa milia tidak juga sembuh atau tidak juga membaik, segera periksakan diri ke dokter. Terkadang milia juga dapat disalahartikan sebagai kondisi kulit lain seperti komedo atau jenis kista lainnya.
Jika meragukan mengenai munculnya bintik-bintik di wajah atau di area kulit lainnya, sebaiknya tanyakan kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!