Share This Article
Dilansir dari NHS, operasi plastik merupakan prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki dan merekonstruksi jaringan dan kulit yang hilang atau rusak.
Operasi plastik berbeda dengan operasi kosmetik atau cosmetic surgery. Cosmetic surgery dilakukan semata-mata untuk mengubah penampilan orang yang sehat untuk mencapai penampilan fisik yang mereka dambakan.
Untuk operasi plastik sendiri ada banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis operasi plastik terbanyak atau yang paling populer dilakukan.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Ternyata Banyak Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan!
1. Pembesaran payudara salah satu jenis operasi plastik terbanyak
Prosedur ini bisa dilakukan untuk banyak tujuan. Mulai dari memperbesar kedua payudara, mengganti payudara yang rusak, atau menyamakan ukuran payudara yang asimetris.
Ada juga perempuan yang memilih menjalani operasi ini karena kondisi congenital micromastia. Kondisi tersebut menyebabkan payudara tidak tumbuh selama pubertas.
Operasi ini dilakukan dengan cara menempatkan implan silikon di payudara mereka. Masa pemulihan dari operasi ini bisa 1 sampai 2 minggu.
2. Pengecilan payudara
Selain membesarkan ukuran, ada juga operasi untuk mengurangi ukuran payudara. Wanita dengan ukuran payudara ekstra besar kerap alami kesulitan mencari baju yang pas hingga permasalahan sakit punggung kronis yang memengaruhi postur tubuh.
Operasi pengecilan bisa mengurangi ukuran dan berat payudara sehingga bisa meningkatkan postur tubuh dan mengurangi gejala sakit punggung.
Prosedur ini merupakan solusi permanen untuk memiliki payudara yang proporsional dan sebagian besar pasien kembali bekerja dalam waktu dua minggu.
3. Operasi plastik dermabrasi
Prosedur operasi ini dilakukan dengan alat khusus yang bisa membersihkan atau mengikis lapisan teratas kulit. Setelah lapisan atas kulit dihilangkan, area tersebut akan sembuh dan sel kulit baru akan tumbuh menggantikan yang lama.
Hasil akhirnya adalah kulit akan terlihat lebih halus. Salah satu jenis operasi plastik terbanyak ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat, kaki gagak, milia, pertumbuhan kulit abnormal, kulit yang rusak karena matahari, hingga keriput.
4. Sedot lemak
Operasi ini adalah salah satu operasi plastik terbanyak, yang dilakukan untuk menghilangkan timbunan lemak dalam tubuh. Prosedur ini tidak dimaksudkan untuk menurunkan berat badan.
Tumpukan lemak yang terlokalisasi di bawah kulit dikeluarkan dengan alat penghisap khusus yang berbentuk seperti pena. Ultrasonografi juga bisa digunakan untuk memecah timbunan lemak sebelum diangkat dengan vakum.
Prosedur ini bisa dilakukan untuk mengangkat lemak di lengan, paha, perut, pinggul, wajah, bokong, dan punggung. Operasi sedot lemak juga bisa digunakan untuk menghilangkan tumor lemak (lipoma), serta mengurangi ukuran payudara pada pria.
5. Operasi plastik rhinoplasty
Rhinoplasty merupakan operasi plastik yang digunakan untuk memperbaiki atau membentuk kembali hidung. Beberapa orang memilih operasi hidung karena alasan kosmetik.
Alasan lain bisa karena memiliki kondisi medis tertentu, seperti kesulitan bernapas atau cacat lahir. Setelah melakukan operasi ini pasien biasanya akan mengalami memar atau bengkak yang akan hilang antara 1-10 hari ke depan.
Rhinoplasty merupakan salah satu operasi plastik terbanyak, tidak cuma dilakukan untuk kecantikan, tapi juga bisa digunakan untuk menambah atau mengurangi ukuran hidung.
Selain itu, operasi ini juga ditujukan untuk memperbaiki masalah setelah cedera, memperbaiki cacat lahir, mempersempit lubang hidung, mengubah sudut hidung, hingga meningkatkan kondisi akibat gangguan pernapasan.
6. Operasi plastik rhytidectomy
Rhytidectomy adalah prosedur yang digunakan untuk mengatasi keriput dan juga tekstur wajah yang mengendur akibat usia. Operasi ini juga kerap disebut dengan facelift.
Selama melakukan jenis operasi plastik ini, jaringan wajah diangkat, kelebihan kulit dihilangkan, dan kulit diposisikan ulang. Selain area wajah, area leher juga kerap mendapatkan prosedur ini secara bersamaan.
Prosedur operasi lain yang biasa dilakukan bersama dengan facelift mulai dari pembentukan kembali hidung, pengangkatan dahi, atau operasi kelopak mata.
7. Operasi plastik blepharoplasty
Blepharoplasty adalah operasi yang dilakukan untuk membentuk kembali kelopak mata. Baik untuk alasan kosmetik atau untuk meningkatkan penglihatan pada pasien di mana kelopak mata menghalangi penglihatan.
Operasi ini jadi salah satu prosedur yang populer di Korea Selatan, di mana warganya kebanyakan memiliki mono eyelid.
8. Abdominoplasty
Abdominoplasty atau tummy tuck adalah prosedur operasi yang dilakukan untuk menghilangkan kelebihan kulit dari daerah perut dan mengencangkan kulit yang tersisa.
Prosedur ini umumnya dilakukan pada area perut bagian bawah. Umumnya operasi ini dilakukan oleh para wanita yang memiliki kulit berlebih pasca hamil atau kehilangan berat badan yang signifikan setelah menjalani operasi bariatrik.
Risiko dan efek operasi plastik gagal
Siapapun menginginkan hasil operasi plastik yang memuaskan, tetapi terkadang pasien lupa jika ada risiko yang mungkin saja terjadi. Ada sejumlah risiko atau efek operasi plastik gagal. Mulai dari hal yang tidak sesuai dengan harapan, sampai kondisi yang membahayakan jiwa.
Hasil yang tidak sesuai harapan
Salah satu efek operasi plastik gagal adalah hasil yang tidak sesuai harapan. Seperti dilansir dari Healthline, walau kebanyakan wanita memang puas dengan hasil operasi pembesaran payudara, ada juga yang kecewa.
Kemungkinan karena efek operasi plastik gagal yang menyebabkan masalah pembentukan atau payudara asimetri.
Infeksi
Umumnya orang yang menjalani operasi juga akan menjalani perawatan pasca operasi dengan langkah-langkah tertentu untuk mengurangi risiko infeksi.
Tetapi infeksi adalah salah satu risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Seperti salah satu data yang menunjukkan 1,1 hingga 2,5 persen orang yang menjalani pembesaran payudara mengalami infeksi.
Kondisi mungkin saja parah dan menjadi salah satu efek operasi plastik gagal. Dalam beberapa kasus, infeksi bersifat internal dan membutuhkan antibiotik intravena untuk penyembuhan.
Kerusakan saraf
Setelah operasi plastik memungkinkan timbulnya mati rasa atau kesemutan yang dapat menjadi tanda kerusakan saraf. Tapi sebenarnya kerusakan saraf bukan efek operasi plastik gagal.
Karena dalam beberapa kasus hanya bersifat sementara. Di sisi lain, kondisi ini dapat bersifat permanen. Yang artinya kamu akan kehilangan sensitivitas.
Misalkan pada wanita yang melakukan operasi pembesaran payudara, 15 persen di antaranya mengalami perubahan sensasi puting yang permanen.
Deep vein thrombosis (DVT) dan emboli paru
DVT adalah kondisi adanya gumpalan darah di vena dalam, biasanya di kaki. Jika gumpalan ini pecah dan menuju paru-paru, disebut dengan emboli paru. Kondisi ini dapat berakibat fatal.
Efek ini hanya memengaruhi 0.09 persen dari kasus operasi plastik. Sementara pada orang yang menjalani prosedur abdominoplasty memiliki tingkat yang lebih tinggi, meski masih di bawah satu persen.
Kerusakan organ
Efek operasi plastik gagal bukan hanya dari yang terlihat di luar. Tapi bisa berbentuk komplikasi di bagian dalam tubuh pasien. Seperti terjadinya kerusakan organ.
Salah satu contohnya yang dapat terjadi pada pasien yang melakukan sedot lemak. Sedot lemak dapat menimbulkan trauma untuk organ dalam.
Selain itu ada kemungkinan kerusakan organ yang ditimbulkan dari alat-alat yang digunakan selama prosedur. Alat bisa mengenai organ dan menimbulkan perforasi atau lubang pada organ. Ini salah satu risiko yang berakibat fatal.
Masalah anestesi
Operasi plastik dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau merekonstruksi bagian tubuh yang terpengaruh secara estetika karena kondisi medis tertentu, cacat bawaan atau untuk meningkatkan bagian tubuh tertentu.
Untuk melakukan prosedur tersebut pasien harus diberi anestesi atau penggunaan obat yang membuat pasien tak sadarkan diri.
Pemberian anestesi ini dapat menyebabkan komplikasi. Meski tak selalu terjadi, tapi dapat menyebabkan infeksi paru-paru, stroke, serangan jantung bahkan kematian.
Beberapa risiko yang lebih ringan dapat berupa gemetaran, mual, muntah dan kebingungan saat bangun.
Meninggalkan bekas luka atau jaringan parut
Operasi kosmetik termasuk ke dalam operasi plastik yang tujuannya membuat bagian tubuh tertentu terlihat lebih menarik. Tapi bagaimana jika operasi tersebut justru meninggalkan bekas luka?
Itulah risiko dan salah satu efek dari operasi yang perlu dipertimbangkan. Ada dua jenis bekas luka yang sangat mengganggu penampilan, yaitu hipertrofik, bekas luka menonjol dengan warna merah dan keloid atau bekas luka menonjol. Ini terjadi pada 1 hingga 3,7 persen operasi di perut.
Kehilangan darah
Operasi plastik sama seperti operasi lain yang memungkinkan pasien mengalami kehilangan darah. Jika kehilangan darah tidak terkontrol dapat menyebabkan tekanan darah menurun dan dapat membahayakan sehingga menyebabkan kematian.
Seroma
Seroma adalah salah satu risiko komplikasi berupa cairan tubuh yang berkumpul di bawah permukaan kulit. Sehingga bagian tersebut terlihat bengkak dan dapat menyebabkan nyeri.
Risiko ini paling umum terjadi pada prosedur pengencangan perut. Persentasenya mencapai 15 hingga 30 persen pasien.
Hematoma
Facelift dan pembesaran payudara adalah dua jenis operasi plastik yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami hematoma. Hematoma adalah kondisi timbulnya memar dan rasa nyeri.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan pasien wanita. Tidak hanya dapat terjadi pada operasi plastik, hematoma menjadi risiko bagi hampir semua jenis operasi dan terkadang dibutuhkan operasi tambahan untuk mengatasinya.
Mengurangi kemungkinan risiko operasi plastik
Operasi apapun pastinya memiliki risiko, karena itu sebagai pasien yang ingin menjalani prosedur kamu harus melakukan langkah-langkah yang bisa meminimalkan risiko di kemudian hari.
Cara tersebut di antaranya:
- Memilih ahli bedah yang terpercaya
- Konsultasi dengan detail, termasuk risiko yang mungkin terjadi
- Melakukan perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok karena dapat membantu proses pemulihan
- Makan makanan sehat sebelum dan setelah prosedur agar penyembuhan berjalan lancar dan meminimalkan munculnya bekas luka
Apa yang harus dilakukan jika mengalami efek operasi plastik gagal?
Jika sudah menyiapkan dengan baik, namun hasilnya masih tidak sesuai harapan, atau terjadi kesalahan setelah prosedur, pertimbangkan langkah-langkah berikut.
- Bicarakan dengan dokter bedah. Cobalah sampaikan jika ternyata hasilnya tidak sesuai harapan. Tanyakan apakah ada solusi untuk kondisi tersebut.
- Bersikap objektif. Cobalah untuk tenang sambil menunggu proses penyembuhan sambil memikirkan langkah berikutnya. Karena stres justru akan memengaruhi proses penyembuhan setelah operasi.
- Pertimbangkan operasi lanjutan. Jika memang memungkinkan dan dokter merekomendasikannya, kamu bisa melakukan operasi lanjutan dengan memahami semua risiko yang mungkin terjadi.
- Mencari ahli beda lain. Jika kekecewaan pada hasil yang tidak sesuai membuatmu ingin mencari dokter lain, tidak masalah. Pastikan kamu memilih dokter berpengalaman dan memahami keinginanmu.
- Mengajukan keluhan. Jika operasi menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari dan kamu mencurigai hal tersebut karena kesalahan dokter, kamu bisa mengajukan keluhan atas kondisimu ke pihak terkait.
Demikian informasi tentang operasi plastik yang banyak dilakukan dan juga efek negatif yang mungkin terjadi. Punya pertanyaan lebih lanjut seputar operasi plastik?
Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!