Share This Article
Depresi remaja seringkali terjadi hingga menyebabkan kasus bunuh diri. Perlu diketahui ciri remaja depresi memiliki perbedaan dari orang dewasa karena sosial dan perkembangan yang dihadapi berbeda.
Masalah depresi sendiri kerap dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi dan kecemasan sehingga berisiko menyebabkan remaja melakukan hal nekat. Nah, untuk lebih jelasnya yuk simak ciri-ciri remaja depresi dan bagaimana peran orang terdekat mencegah kemungkinan terburuk.
Baca juga: Benarkah Penyebab Bell’s Palsy Akibat Sering Terpapar AC? Simak Penjelasannya Berikut Ini!
Bagaimana ciri-ciri remaja depresi yang perlu diketahui?
Dilansir dari Mayo Clinic, depresi remaja merupakan masalah kesehatan mental serius yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat secara terus-menerus.
Hal ini kemudian akan memengaruhi cara remaja berpikir, merasakan, dan berperilaku. Karena itu, jika dibiarkan dan tidak segera dibimbing maka bisa mengakibatkan masalah emosional, fungsional, serta fisik.
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan remaja mengalami depresi, seperti tekanan dari teman sebaya, ekspektasi akademis, keluarga, hingga perubahan tubuh yang akan membawa pasang surut.
Depresi pada remaja bukanlah kelemahan atau sesuatu yang dapat diatasi dengan kemauan keras. Jika remaja sudah mengalami hal ini maka akan menimbulkan konsekuensi serius dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Nah, untuk mencegah hal terburuk berikut beberapa ciri-ciri remaja depresi yang perlu diketahui.
Perubahan emosional
Ciri-ciri remaja depresi termasuk perubahan emosional akan terlihat, terutama ketika sedang melakukan kegiatan di sekolah maupun rumah. Salah satu gejala utama yang mungkin akan terlihat adalah perasaan sedih yakni bisa berupa menangis tanpa alasan jelas.
Selain perasaan sedih, remaja depresi juga bisa merasa putus asa atau hampa, mudah tersinggung, kehilangan minat, perasaan tidak berharga, hingga selalu menyalahkan diri sendiri.
Selama melakukan kegiatan di sekolah, biasanya remaja akan kesulitan untuk berpikir, berkonsentrasi, membuat keputusan, dan mengingat sesuatu.
Jika gejala ini sudah terlihat, maka penanganan bersama dokter ahli harus segera dilakukan. Ciri remaja depresi yang dibiarkan bisa mengakibatkan munculnya pikiran untuk mengakhiri hidup karena merasa memiliki masa depan suram.
Perubahan perilaku
Tak hanya perubahan pada emosional, remaja depresi juga akan ditandai dengan berubahnya perilaku. Beberapa perilaku yang dimaksud, seperti kehilangan energi, insomnia atau terlalu banyak tidur, perubahan nafsu makan, atau bahkan keinginan untuk banyak makan.
Untuk kasus yang lebih parah, remaja bisa pula melakukan perilaku menyimpang berupa penggunaan alkohol dan konsumsi obat-obatan terlarang.
Jika dibiarkan, maka bisa menyebabkan masalah baru yakni kegelisahan, lambat dalam berpikir, dan kurang memperhatikan kebersihan atau penampilan pribadi.
Perilaku mengganggu lainnya mungkin akan dilakukan oleh remaja depresi, termasuk menyakiti diri sendiri. Apabila orang terdekat tidak menyadari ciri-ciri tersebut, maka hal terburuk bisa saja terjadi seperti merencanakan bunuh diri.
Peran orang terdekat untuk mencegah remaja bunuh diri
Jika kamu sebagai orang terdekat sudah mengetahui adanya masalah pada remaja, maka segera lakukan tindak pencegahan agar tidak terjadi risiko terburuk. Banyak cara yang bisa orang terdekat lakukan untuk mengatasi masalah depresi pada remaja, di antaranya sebagai berikut.
Pengobatan bersama dokter
Terdapat jenis pengobatan yang dirancang untuk meringankan gejala depresi pada remaja.
Beberapa jenis obat depresi yang umum digunakan adalah Selective Serotonin Reuptake Inhibitors atau SSRIs, Selective Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors atau SNRIs, dan Tricyclic Antidepressants atau TCAs.
Pengobatan dengan psikoterapi
Jika pemberian obat tidak berhasil mengatasi masalah depresi, maka penanganan dengan psikoterapi harus segera dilakukan. Remaja depresi disarankan untuk menemui ahli kesehatan mental profesional.
Beberapa jenis terapi yang tersedia, berupa terapi bicara, terapi perilaku, terapi psikodinamik, dan terapi pemecahan masalah.
Baca juga: Gas Lighting: Kenali Tandanya dan Ketahui Cara Menghindari Sebelum Terlambat!
Pencegahan terhadap rasa ingin bunuh diri akibat depresi
Pengobatan harus pula disertai dengan tindak pencegahan, seperti melakukan beberapa kegiatan positif salah satunya adalah berolahraga. Olahraga secara teratur diketahui dapat merangsang produksi perasaan baik di otak yang akan meningkatkan suasana hati.
Peran orang terdekat, seperti keluarga adalah mengawasi perilaku dan kebiasaan anak. Orang bisa menerapkan pola hidup sehat pada anak dengan mengatur jam tidur dan diet seimbang. Tidur yang teratur sangat penting untuk menjaga mood anak ketika melakukan rutinitas harian.
Sementara diet seimbang juga diperlukan karena tubuh membutuhkan energi ekstra untuk beraktivitas. Jauhkan juga konsumsi kafein pada anak karena hal ini bisa membuat mood menjadi tidak stabil.
Ketika anak sudah menunjukkan ciri depresi hingga berusaha beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, maka segera hubungi layanan kesehatan darurat.
Dampingi selalu anak ketika hal tersebut terjadi dan jauhkan segala bentuk benda tajam yang mungkin membahayakan sampai tim medis datang.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!