Share This Article
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Konsultasi seputar gizi dan tips diet dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Istilah makan 4 sehat 5 sempurna pasti sudah tidak asing lagi buat kamu. Sedari duduk di bangku TK, kamu sudah diajari betapa pentingnya untuk makan dengan 4 sehat 5 sempurna agar kebutuhan gizi terpenuhi dan bisa sehat.
Tapi, tahukah kamu kalau sudah sejak lama pemerintah mengganti program tersebut? Ya, pemerintah mengganti program tersebut dengan program lain yakni agar masyarakat pola gizi seimbang dalam makanan.
Berdasarkan anjuran kisaran sebaran energi gizi makro (AMDR) dari Kemenkes, bagi masyarakat Indonesia dalam estimasi kecukupan gizi adalah 5-15 persen energi protein, energi lemak sebesar 25-35, dan energi karbohidrat sebesar 40-60 persen.
Penerapan AMDR juga tergantung pada usia, atau pertumbuhan. Untuk mengetahui lebih jelasnya, yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Kenapa 4 sehat 5 sempurna sudah tidak berlaku lagi
Konsep makan 4 sehat 5 sempurna pertama kali dikenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo pada 1952. Konsep ini diterapkan karena saat itu tak ada pedoman makanan sehat. Maka dikenal dalam satu piring harus ada protein, karbohidrat, lemak, dan susu.
Pedoman 4 sehat 5 sempurna sendiri diadaptasi dari Basic Food di Amerika Serikat yang dikembangkan oleh United States Department of Agriculture sekitar tahun 1940-an. Konsep ini diharapkan bisa memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya gizi dalam makanan.
Namun, pedoman ini sudah dianggap ketinggalan zaman, tidak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan gizi. Hingga Kemenkes mengeluarkan kampanye baru yaitu “Isi Piringku”. Konsep yang disebut Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebagai penggantinya.
Dalam kampanye Isi Piringku, kita diminta untuk menyeimbangi porsi makan kita dengan porsi terdiri dari makanan pokok yakni sumber karbohidrat dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring. Lalu dilengkapi dengan lauk pauk dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring.
Baca juga: Padat Gizi, Ini 11 Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan
Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan pola gizi seimbang
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa yang membedakan pedoman gizi seimbang dengan 4 sehat 5 sempurna. Berikut ini empat perbedaan konsep 4 sehat 5 sempurna dengan konsep pedoman gizi seimbang yang dicetuskan oleh Kemenkes, yaitu:
1. Penekanan pesan
Seperti yang kita ketahui bahwa konsep 4 sehat 5 sempurna menekankan pada pesan untuk konsumsi nasi, lauk pauk, sayur, buah dan menganggap bahwa susu sebagai minuman yang menyempurnakan.
Tapi, konsep baru yaitu gizi seimbang lebih menekankan sebagai susunan makanan sehari-hari yang berisikan zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Tidak cuma itu saja lho, konsep gizi seimbang juga memerhatikan 4 prinsip, yaitu:
- Membiasakan makan makanan yang beraneka ragam;
- Menjaga pola hidup bersih;
- Pentingnya pola hidup aktif dan olahraga;
- Memantau berat badan.
2. Susu bukan penyempurna
Dalam 4 sehat 5 sempurna, kamu mengenal bahwa susu menjadi minuman penyempurna kebutuhan gizi harian. Sedangkan, untuk konsep gizi seimbang, susu masuk dalam kelompok lauk pauk. Susu bisa digantikan dengan jenis makanan lainnya yang punya nilai gizi yang sama.
Susu punya kandungan gizi seperti protein dan beragam mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi. Dalam program gizi seimbang, jika kamu sudah cukup mengonsumsi protein dari sumber lain seperti telur, dan daging, tidak mengonsumsi susu tak masalah.
Selain itu, susu juga bisa dikatakan bukanlah menjadi program diet sehat yang tepat untuk masyarakat di Indonesia. Apalagi susu juga bisa menimbulkan masalah kesehatan. Pada orang dewasa yang punya alergi laktosa, susu bisa menyebabkan diare.
3. Porsi dalam konsep gizi seimbang
Jika mengacu pada konsep lama, tidak ada informasi yang jelas mengenai informasi jumlah yang kamu harus konsumsi dalam sehari. Dalam konsep terbaru, penjelasan mengenai informasi jumlah yang harus dikonsumsi tapi juga kuantitas konsumsi harian untuk setiap kelompok makanan.
Seperti diketahui, tubuh kita setiap harinya membutuhkan asupan protein nabati 2-3 porsi, protein hewani 2-3 porsi, makanan pokok 3-8 porsi, sayuran 3-5 porsi, buah 3-5 porsi dan minum air mineral sebanyak 8 gelas agar tetap terhidrasi.
Dalam konsep gizi seimbang, jika pola makan kamu tinggi karbohidrat, tinggi lemak, tetapi sedikit protein, sedikit sayur, dan buah. Maka pola makan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai porsi sehat.
Namun, jika dilihat dengan konsep lama 4 sehat 5 sempurna, porsi makan tersebut masih terhitung makanan sehat walau jumlah protein, sayur, dan buah terbilang sedikit porsinya.
4. Pentingnya minum air mineral
Konsep lama, 4 sehat 5 sempurna, tidak menggambarkan bahwa betapa perlunya tubuh kita untuk minum air mineral yang cukup, aman, dan bersih untuk membuat tubuh tetap terhidrasi.
Padahal seperti diketahui, 70 persen tubuh adalah air dan betapa bahayanya jika tubuh sampai dehidrasi.
Konsep gizi seimbang mengoreksi hal tersebut, dengan menjelaskan betapa pentingnya untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Minum minimal 2 liter atau kurang lebih 8 gelas air per hari.
Baca juga: Jaga Kesehatan Selama di Rumah, Ini Tips yang Perlu Kamu Lakukan
Mengenal pedoman gizi seimbang
Program gizi seimbang ini, mengacu pada pedoman yang telah disepakati dalam konferensi pangan sedunia di Roma pada 1992. Konferensi tersebut menghasilkan sebuah prinsip untuk menyelesaikan masalah gizi di dunia yang dituangkan dalam Nutrition Guide for Balanced Diet.
Nutrition Guide for Balanced Diet menganjurkan untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang, yang tentu saja untuk tiap orang kebutuhannya berbeda.
Nah, menurut pedoman gizi seimbang yang dicetuskan oleh Kemenkes pada 2014 lalu. Pedoman ini dimaksudkan untuk menyediakan pedoman makan dan perilaku hidup sehat bagi masyarakat Indonesia yang memang relevan dengan keadaan. Ada 10 poin pedoman gizi seimbang, yaitu:
- Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
- Batasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
- Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
- Cuci tangan dengan sabun dan yang air mengalir
- Biasakan sarapan pagi
- Jangan lupa minum air putih yang cukup dan aman
- Perbanyak makan buah dan sayur
- Biasakan membaca label pada kemasan pangan
- Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
Isi piringku, cegah stunting
Konsep gizi seimbang yang dicanangkan lewat kampanye “Isi Piringku,” bukan hanya mengubah konsep lawas yang sudah tidak relevan tentang porsi gizi harian. Namun, lebih dari itu, lewat kampanye ini pemerintah juga ingin memerangi permasalahan stunting di Indonesia.
Stunting atau gagal tumbuh adalah suatu kondisi yang menggambarkan status gizi kurang yang memiliki sifat kronis pada masa pertumbuhan. Anak yang mengalami stunting memiliki masalah pada tinggi badan dan juga berat badan. Ini dapat menyebabkan mereka menjadi kerdil.
Menurut data prevalensi anak balita stunting rilisan WHO pada 2018 lalu, menyebutkan Indonesia sebagai peringkat ketiga dengan prevalensi tertinggi di kawasan Asia Tenggara, dengan angka kasus 36,4 persen.
Dengan penerapan Isi Piringku, diharapkan angka stunting dapat menurun dan dapat dilakukan pencegah.
Contoh perilaku Isi Piringku sekali makan
Sebagai penggambaran pemenuhan gizi sekali makan, Kemenkes juga memberikan kita contoh susunan menu per piring. Agar kita bisa menerapkan program gizi seimbang setiap hari berupa:
- Makanan pokok dan penggantinya,150 gr nasi sama dengan 3 centong nasi rice cooker, atau jika makanan penggantinya kentang yaitu senilai 3 buah kentang berukuran sedang sekitar 300 gr. Jika penggantinya mie kering senilai 75 gr atau 1 ½ gelas.
- Lauk pauk, lauk hewani, 75 gr ikan kembung sama dengan 2 potong sedang ayam tanpa kulit atau seberat 80 gr sama dengan 2 potong daging sapi sedang. Untuk lauk nabati, 100 gr tahu sama dengan 2 potong sedang tempe 50 gr.
- Sayuran untuk konsumsi sekali makan, setidaknya 150 gr atau sama dengan satu mangkok ukuran sedang.
- Buah-Buahan pepaya dua potong ukuran sedang atau dua buah jeruk berukuran sedang, bisa juga 1 buah kecil pisang ambon.
Kampanye Isi Piringku ini juga mengajak kita untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan juga lemak. Konsumsi gula paling banyak dalam sehari adalah 4 sendok makan, sedangkan garam adalah 1 sendok teh per hari. Untuk lemak atau minyak goreng adalah 5 sendok makan per hari.
Seperti itulah penjelasan pedoman gizi seimbang yang menggantikan konsep lama dari 4 sehat 5 sempurna. Pedoman gizi seimbang ini lebih lengkap, dan dengan kampanye Isi Piringku. Agar kamu semakin sadar untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang harian lewat makanan.
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Konsultasi seputar gizi dan tips diet dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!