Share This Article
Menjaga berat badan agar tetap langsing memang merupakan pilihan seseorang. Akan tetapi, ada beberapa orang yang justru terobsesi berlebihan dengan hal ini. Bisa jadi ini termasuk ciri-ciri anoreksia.
Anoreksia merupakan penyakit atau gangguan makan yang ditandai dengan berat badan rendah yang tidak normal, ketakutan yang intens akan kenaikan berat badan, dan persepsi berat yang terdistorsi.
Seseorang dengan anoreksia umumnya memiliki nilai tinggi pada pengontrolan berat badan dan bentuk tubuh. Berikut ulasan lengkap tentang anoreksia yang perlu kamu tahu:
Definisi dan penyebab anoreksia
Penyebab pasti anoreksia tidak diketahui. Sama seperti kebanyakan penyakit, penyebab anoreksia mungkin saja merupakan kombinasi dari faktor biologis, psikologis, dan lingkungan.
Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah penjelasan dari faktor-faktor tersebut:
- Biologis: Meskipun belum jelas gen apa yang dapat terlibat, mungkin ada perubahan genetik yang membuat beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena anoreksia. Hal ini dapat melibatkan kecenderungan genetik menuju perfeksionisme, sensitivitas, dan ketekunan
- Psikologis: Beberapa orang mungkin memiliki sifat kepribadian obsesif-kompulsif yang membuatnya berpegang teguh pada diet ketat dan mereka juga berpikir tidak pernah cukup kurus
- Lingkungan: Budaya barat yang modern memberikan tekanan pada tubuh yang langsing. Keberhasilannya sering disamakan menjadi kurus
Baca juga: Sering Tidak Nafsu Makan? Bisa Jadi Kondisi Ini Penyebabnya!
Ciri-ciri anoreksia yang perlu dikenali
Anoreksia merupakan penyakit yang memiliki ciri-ciri tertentu pada penderitanya. Ciri-ciri ini tentu saja harus selalu diperhatikan dan diwaspadai, karena dapat berakibat fatal.
Dilansir Healthline, berikut adalah ciri-ciri anoreksia:
1. Memaksakan muntah untuk mengontrol berat badan
Ciri pertama yang harus diketahui pada penyakit ini adalah membersihkan makanan atau juga yang dikenal sebagai purging.
Purging merupakan karakteristik umum pada penyakit ini. Perilakunya termasuk muntah, yang diinduksi sendiri serta penggunaan obat-obatan tertentu seperti pencahar atau diuretik secara berlebihan.
Seseorang juga dapat mengonsumsi makanan secara berlebihan diikuti oleh muntah yang dibuat sendiri, hal ini disebut sebagai the binge eating.
2. Obsesi terhadap makanan, kalori, dan diet
Kekhawatiran terus menerus tentang makanan dan pemantauan yang ketat asupan kalori adalah karakteristik umum dari anoreksia.
Seseorang yang mengidap penyakit ini mungkin mencatat setiap makanan yang mereka konsumsi, termasuk air. Terkadang mereka pun menghafal kandungan kalori makanan.
3. Perubahan mood dan emosi yang berubah-ubah
Seseorang yang didiagnosis terkena anoreksia seringkali juga memiliki gejala lain, seperti depresi, kecemasan, hiperaktif, perfeksionisme, dan impulsif.
Mereka juga dapat mengalami kontrol diri yang ekstrem, yang ditandai dengan membatasi asupan makanan untuk mencapai penurunan berat badan.
Tak hanya itu saja, orang yang mengidap anoreksia mungkin dapat menjadi lebih sensitif terhadap kritik, kegagalan, dan kesalahan.
4. Punya citra tubuh negatif
Bentuk dan daya tarik tubuh adalah masalah kritis bagi penderita anoreksia. Konsep gambaran atau citra tubuh melibatkan persepsi seseorang tentang ukuran tubuh mereka dan bagaimana perasaan mereka terhadap tubuhnya.
Anoreksia ditandai dengan memiliki citra tubuh negatif serta perasaan negatif terhadap fisik mereka sendiri.
5. Olahraga secara berlebihan
Pengidap anoreksia, terutama seseorang dengan tipe restriktif, sering berolahraga berlebihan untuk menurunkan berat badan.
Pada remaja dengan gangguan makan, berolahraga secara berlebihan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Seseorang yang mengidap penyakit ini juga mengalami perasaan bersalah yang intens ketika mereka tidak berolahraga.
6. Penyangkalan rasa lapar dan menolak untuk makan
Pola makan yang tidak teratur dan memiliki nafsu makan yang rendah merupakan ciri penting yang harus diperhatikan pada penyakit ini.
Tipe resktriktif anoreksia ditandai dengan penyangkalan terus-menerus rasa lapar dan penolakan untuk makan.
Beberapa faktor lain juga dapat berkontribusi terkait hal ini, seperti ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat memicu pengidap anoreksia untuk mempertahankan rasa takut yang terus menerus bertambah yang mengakibatkan penolakan makan.
7. Punya kebiasaan makan yang tak biasa
Beberapa ritual makan yang sering terlihat pada penderita anoreksia di antaranya adalah:
- Mengonsumsi makanan dengan urutan tertentu
- Makan secara perlahan dan mengunyah secara berlebihan
- Mengatur makanan di atas piring dengan cara tertentu
- Mengonsumsi makanan di waktu yang sama setiap hari
- Memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil
- Menimbang, mengukur, dan memeriksa ukuran porsi makan
Anoreksia harus segera ditangani sejak dini agar tak semakin berbahaya. Sebaiknya jika kamu atau kerabat dekatmu mengalami ciri-ciri di atas segera berkonsultasilah pada dokter untuk mendapatkan penanganan sejak dini.
Kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter terkait masalah ini melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!