Share This Article
Diet keto yang populer beberapa tahun terakhir ini ternyata punya beberapa efek samping pada kesehatan tubuh kita lho.
Efek samping ini disebabkan oleh metode diet keto yang mengharuskan kamu mengonsumsi makanan dan minuman rendah karbohidrat dan tinggi akan lemak.
Apa saja efek samping dari diet keto ini pada tubuh kita? Mari simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu diet keto
Dilansir dari Healthline, diet keto adalah metode diet dengan asupan rendah karbohidrat dan tinggi akan lemak. Pengurangan konsumsi karbohidrat ini membuat tubuh kamu dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis.
Karena tak ada asupan karbo untuk dibakar, saat ketosis terjadi tubuh akan membakar lemak lebih banyak untuk diubah energi. Inilah yang membuat diet keto begitu populer beberapa tahun terakhir.
Diet keto mampu membantu kamu menurunkan berat badan lebih banyak daripada diet rendah lemak. Bahkan tanpa harus merasa kelaparan.
Efek samping diet keto
Mesti terdengar menjanjikan, kamu harus terlebih dahulu mempelajari efek samping dari diet keto. Untuk mengetahui apakah diet ini cocok untuk kamu atau tidak.
Diet keto sendiri bisa menimbulkan efek samping jangka pendek seperti keto flu, hingga efek jangka panjang seperti gangguan ginjal.
1. Efek samping diet keto jangka pendek “The Flu”
Selama minggu pertama diet keto, kamu mungkin mulai merasa tidak enak badan. Beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai “keto flu“. Namun bukan flu seperti batuk, pilek, dan demam ya.
Dilansir dari WebMD, beberapa dokter menduga ini berasal dari kurangnya asupan gula serta karbohidrat yang sebabkan kondisi bernama hipoglikemia. Atau bisa juga karena adanya perubahan pada bakteri di usus dan reaksi sistem kekebalan tubuh.
Berikut beberapa efek samping jangka pendek yang mungkin kamu alami saat pertama kali melakukan diet keto:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Brain fog atau sulitnya untuk fokus dan konsentrasi
- Sensitif dan mudah marah
- Sembelit
- Sulit tidur
- Mual
- Sakit perut
- Pusing
- Mengidam makanan manis
- Kram
- Otot yang sakit atau pegal-pegal
- Bau mulut atau juga dikenal sebagai napas ketosis
2. Kekurangan cairan dan elektrolit
Dilansir dari Everyday Health, pakar diet asal San Fransisco Edwina Clark menyebut diet keto mampu menguras total air dalam tubuh karena karbohidrat sudah terkuras selama diet.
Hal ini menyebabkan gejala seperti sembelit, mual, sakit kepala, kelelahan, mudah marah, kram, dan lain-lain. Minum banyak air dapat meredakan atau mencegah beberapa gejala ini.
Selain itu, tubuh juga berpotensi kekurangan elektrolit. Sebab ginjal akan melepaskan lebih banyak elektrolit saat kadar insulin rendah akibat kurangnya gula dan karbo.
3. Kerusakan ginjal dan jantung
Tingginya frekuensi buang air kecil bisa sebabkan tubuh kekurangan cairan dan kehilangan elektrolit seperti natrium, magnesium, dan kalium. Ini bisa membuat orang rawan cedera ginjal akut.
Kekurangan elektrolit akut dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, yang bisa mematikan. Sebab elektrolit diperlukan untuk menjaga detak jantung tetap normal.
Selain itu, kekurangan cairan atau dehidrasi serius juga bisa menyebabkan sakit kepala ringan, cedera ginjal, atau batu ginjal.
4. Pola diet yo-yo
Diet keto juga dapat bisa menyebabkan seseorang terjebak pada kondisi diet yo-yo. Sebab aturan diet ini cukup ketat dan sulit diikuti, butuh konsistensi tinggi jika ingin melakukan diet keto secara permanen.
Diet itu memang tidak selalu mudah untuk dicapai. Berat badan mungkin akan kembali naik jika kamu kembali ke kebiasaan makan kamu yang biasa.
Kembali atau naiknya berat badan kamu ini dapat menyebabkan efek negatif. Diet yo-yo bisa meningkatkan akumulasi lemak perut dan risiko diabetes.
5. Efek samping diet keto pada asupan nutrisi
Orang yang melakukan diet keto berpotensi kekurangan nutrisi. Ketika asupan karbohidrat rendah, konsumsi serat juga cenderung rendah.
Selain itu, ada pula potensi kekurangan nutrisi seperti kalium. Kalium atau juga disebut sebagai potasium penting untuk keseimbangan elektrolit dan kontrol tekanan darah.
Solusinya, kamu harus menambahkan sumber kalium yang rendah karbo ke dalam menu diet seperti alpukat dan bayam.
6. Kehilangan massa otot
Dilansir dari Everyday Health, sebuah penelitian skala kecil menunjukkan bahwa orang yang melakukan diet keto kehilangan otot bahkan ketika mereka melakukan latihan beban.
Ini mungkin terkait dengan fakta bahwa, protein saja kurang efektif dalam proses pembentukan otot ketimbang saat protein dan karbohidrat dikonsumsi bersama setelah latihan.
7. Gangguan sistem pencernaan
Diet keto membuat kamu harus membatasi konsumsi sumber kaya serat seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian karena kandungan karbo dan gula di dalamnya.
Akibatnya, tubuh kehilangan asupan serat yang bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan. Akibatnya, kamu akan berisiko mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit dan juga diare.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!