Share This Article
Fungsi protein dalam tubuh ternyata sangat kompleks dan melibatkan hampir seluruh proses metabolisme tubuh. Bila kamu kekurangan protein, tubuh bisa jatuh sakit dan mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Lalu seperti apa sebenarnya fungsi protein di dalam tubuh? Simak informasi berikut ini ya!
Fungsi protein dalam tubuh
1. Menyeimbangkan cairan dalam tubuh
Albumin dan globulin adalah protein yang ada dalam darah. Keduanya membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan menarik dan menahan air.
Bila asupan protein tidak terpenuhi, kadar albumin dan globulin dalam darah berkurang. Akibatnya, protein tidak lagi dapat menyimpan darah di pembuluh darah. Kondisi ini akan membuat cairan masuk ke ruang di antara sel-sel tubuh.
Kalau sudah begitu, cairan bisa terus menumpuk di antara ruang-ruang sel yang akan mengakibatkan penyakit edema. Terutama di bagian perut.
Saat seseorang mengonsumsi kalori yang cukup tapi tidak diimbangi dengan protein yang cukup, akan terjadi malnutrisi yang disebut kwashiorkor. Kwashiorkor biasanya jarang ditemukan di daerah maju dan lebih sering terjadi di daerah yang tinggi akan kasus kelaparan.
2. Menumbuhkan dan memperbaiki jaringan
Tubuh membutuhkan protein untuk proses pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Dalam keadaan normal, tubuh akan memecah jumlah protein yang sama saat menumbuhkan dan memperbaiki jaringan. Namun, pada waktu tertentu, tubuh akan memecah lebih banyak protein dari biasanya.
Biasanya kondisi ini terjadi saat seseorang sedang sakit, selama kehamilan dan saat menyusui. Selain itu, orang yang baru pulih dari cedera atau operasi, lansia, serta atlet juga termasuk orang yang membutuhkan banyak asupan protein.
3. Memberikan asupan energi
Selain karbohidrat, tahukah kamu bahwa protein dapat menjadi sumber energi bagi tubuh?
Protein mengandung empat kalori di setiap gramnya. Jumlah tersebut setara dengan jumlah yang terkandung dalam karbohidrat. Sedangkan lemak memasok energi paling banyak, yaitu sembilan kalori per gram.
Protein akan menjadi sumber energi terakhir yang digunakan oleh tubuh karena keberadaanya dibutuhkan di seluruh tubuh. Dalam keadaan normal, protein juga hanya dapat memasok energi yang sedikit untuk tubuh.
Namun, dalam keadaan puasa (18-48 jam tanpa asupan makanan), tubuh akan menggunakan asam amino untuk memberikan energi yang cukup untuk beraktivitas.
4. Mengirim dan menyimpan nutrisi
Protein membawa zat-zat dan nutrisi ke dalam, ke luar atau di dalam sel melalui pembuluh darah. Zat yang diangkut oleh protein berupa nutrisi, vitamin, mineral, gula darah, kolesterol dan oksigen.
Misalnya, hemoglobin adalah protein yang berperan membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Selain itu, ada juga lipoprotein yang berperan mengangkut kolesterol dan lemak lain dalam darah.
Protein bersifat spesifik, artinya mereka hanya akan mengikat zat tertentu. Misalnya, protein yang bertugas mengangkut glukosa tidak akan mengangkut kolesterol.
Fungsi protein lainnya juga bisa sebagai penyimpan nutrisi. Contohnya, ferritin yakni protein yang menyimpan zat besi. Selain itu ada juga kasein, protein utama dalam susu yang membantu pertumbuhan bayi.
Baca juga: Lezat dan Sehat, 7 Makanan Ini Mengandung Protein Tinggi
5. Meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh
Keberadaan protein dalam tubuh membantu membentuk imunoglobulin, atau antibodi, untuk melawan infeksi. Antibodi adalah protein dalam darah yang dapat membantu melindungi tubuhmu dari bahaya bakteri dan virus.
Saat bakteri dan virus menyerang, tubuh akan memproduksi antibodi yang mampu menyingkirkan bakteri dan virus. Tanpa kehadiran antibodi, tubuh akan mudah dibanjiri oleh virus dan bakteri.
6. Menjaga keseimbangan pH
Protein memiliki peran penting dalam mengatur konsentrasi asam dan basa dalam darah serta cairan tubuh lainnya. Kondisi pH yang konstan dibutuhkan oleh tubuh karena jika sedikit perubahan pada pH dapat berbahaya atau berpotensi mematikan.
Nah, salah satu cara agar tubuh dapat menyeimbangkan pH adalah dengan protein. Contohnya, hemoglobin, protein yang membentuk sel darah merah. Hemoglobin akan mengikat sejumlah asam sehingga mampu mempertahankan nilai pH normal darah.
7. Mempertahankan bentuk sel
Beberapa protein memiliki serat yang dapat mempertahankan bentuk sel atau jaringan dalam tubuh. Protein tersebut di antaranya adalah keratin, kolagen, dan elastin. Ketiga protein ini dapat mempertahankan struktur tertentu dalam tubuh.
Kamu bisa menemukan protein keratin pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan kolagen adalah protein yang paling banyak ditemukan dalam tubuh. Kolagen merupakan protein struktural yang terdapat dalam tulang, tendon, ligamen, serta kulit.
Sementara itu, elastin memiliki elastisitas yang jauh lebih tinggi daripada kolagen. Elastisitasnya yang tinggi memungkinkan banyak jaringan di tubuh kamu untuk kembali ke bentuk semula setelah peregangan atau berkontraksi. Misalnya pada rahim, paru-paru, dan arteri.
8. Membantu proses biokimia yang terjadi dalam tubuh
Enzim adalah protein yang mampu membantu ribuan reaksi biokimia di dalam dan di luar sel tubuhmu. Di dalam tubuh setiap saat reaksi biokimia dapat terjadi dan proses ini membutuhkan bantuan enzim.
Mulai dari sistem pencernaan, produksi energi, pembekuan darah hingga kontraksi otot, semuanya membutuhkan peranan enzim. Itulah mengapa saat kamu kekurangan enzim, tubuh dapat mengalami gangguan kesehatan.
Nah, itu dia sederet fungsi protein untuk tubuh. Pastikan kamu selalu menjaga asupan protein ya supaya tubuh dapat bekerja dengan baik dan tetap fit untuk beraktivitas.
Protein hewani untuk tubuh
Secara total, ada sekitar 20 asam amino yang digunakan tubuh manusia untuk membangun protein. Asam amino ini diklasifikasikan sebagai esensial atau non-esensial.
Tubuh dapat menghasilkan asam amino non-esensial namun memerlukan tambahan dari makanan termasuk protein hewani.
Protein hewani adalah sumber protein yang berasal dari hewan. Beberapa jenis protein hewani yang bisa kamu konsumsi, seperti ikan, berbagai jenis telur, produk susu, daging merah, dan whey.
Jenis protein ini dianggap sebagai sumber lengkap karena mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan agar tubuh berfungsi secara efektif.
Makanan yang mengandung protein hewani cenderung lebih tinggi nutrisi dibanding makanan nabati. Beberapa nutrisi dalam protein hewani adalah sebagai berikut:
- Vitamin B12. Biasanya, mudah ditemukan pada ikan, daging, unggas, dan produk susu.
- Vitamin D. Vitamin ini ditemukan dalam minyak ikan, telur, dan produk susu yang bermanfaat lebih baik untuk tubuh.
- Docosahexaenoic acid (DHA). Umumnya disebut sebagai lemak omega-3 yang dapat ditemukan dalam ikan berlemak.
- Zat besi heme. Sebagian besar dapat ditemukan dalam daging, terutama daging merah.
- Seng. Seng utamanya ditemukan pada sumber protein hewani, seperti daging sapi, babi, dan domba.
Manfaat mengonsumsi protein hewani
Protein hewani juga dikaitkan dengan efek kesehatan yang positif, meskipun sering dianggap tidak sehat daripada protein nabati. Studi Nurses Health melaporkan bahwa unggas, ikan, dan produk susu rendah lemak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Satu studi terhadap lebih dari 40.000 pria menemukan bahwa mengonsumsi secara teratur satu atau lebih porsi ikan per minggu memiliki risiko penyakit jantung 15 persen lebih rendah.
Selain itu, makan telur telah dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol dan penurunan berat badan. Dalam sebuah penelitian, wanita yang makan telur untuk sarapan dilaporkan merasa lebih kenyang dan makan lebih sedikit di kemudian hari.
Terakhir, manfaat dari mengonsumsi secara rutin protein hewani adalah dapat meningkatkan massa otot tanpa lemak. Pengurangan kehilangan otot sering terjadi seiring bertambahnya usia sehingga konsumsi protein hewani sangat cocok untuk mengatasi masalah tersebut.
Protein nabati untuk tubuh
Kebanyakan protein nabati tidak lengkap, yang berarti kehilangan setidaknya satu asam amino esensial. Namun, beberapa makanan nabati, seperti quinoa dan soba merupakan sumber protein yang lengkap.
Penting bagi vegetarian untuk mencampur sumber protein dan memastikan tubuh mendapatkan semua asam amino esensial. Beberapa contoh makanan nabati yang kaya akan protein, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, alpukat, kedelai, rami, dan nasi.
Manfaat protein nabati
Diet tinggi protein nabati diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Studi menunjukkan bahwa vegetarian cenderung memiliki berat badan lebih rendah, kolesterol rendah, dan tingkat tekanan darah yang lebih rendah.
Selain itu, orang yang rutin mengonsumsi protein nabati juga lebih rendah terkena stroke, kanker, dan kematian akibat penyakit jantung. Nah, beberapa manfaat protein nabati yang bisa kamu dapatkan, antara lain sebagai berikut;
Menurunkan risiko penyakit jantung
Sebuah studi menemukan bahwa diet kaya protein dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan risiko penyakit jantung.
Uji coba EcoAtkins dilaporkan jika diet rendah karbohidrat dan tinggi protein nabati dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah rendah.
Perlindungan terhadap penambahan berat badan
Diet tinggi protein nabati juga dapat membantu mengontrol berat badan. Sebuah studi observasi yang mengikuti 120.000 pria dan wanita di atas 20 tahun menemukan bahwa makan lebih banyak kacang-kacangan dikaitkan dengan penurunan berat badan.
Perlu diketahui, makan satu porsi kacang, buncis, lentil, atau kacang polong per hari dapat meningkatkan rasa kenyang. Kondisi ini dapat mengarahkan pada manajemen berat badan dan penurunan berat badan yang lebih baik.
Mengurangi risiko diabetes tipe 2
Satu studi kecil tentang orang dengan diabetes tipe 2 menemukan bahwa makan 2 porsi daging merah dengan kacang-kacangan 3 hari per minggu akan meningkatkan kolesterol dan gula darah.
Namun, studi lainnya tentang penderita diabetes membandingkan diet tinggi protein nabati dengan diet tinggi protein hewani. Tidak ada perbedaan yang ditemukan pada gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
Makanan yang kaya protein dapat memiliki profil nutrisi yang sangat beragam. Secara umum, cara memenuhi kebutuhan nutrisi adalah dengan makan seimbang. Saat memilih antara sumber protein nabati dan hewani, penting untuk memperhitungkan nutrisi lain yang disediakan makanan.
Cukup mendapatkan protein dalam makanan mungkin lebih penting daripada hanya berfokus pada satu jenis. Seimbangkan konsumsi antara protein nabati dan hewani untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!