Share This Article
Meski manfaat cuka apel luar biasa, ternyata ada efek samping yang berbahaya. Terutama bila tidak tepat mengonsumsinya. Yuk bijak menggunakan cuka apel untuk mendapatkan manfaat sehatnya.
Cuka apel merupakan herbal berkhasiat yang sudah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Bahan ini diproduksi dengan cara mengambil cairan yang ada di buah apel. Cairan tersebut kemudian dicampur dengan bakteri dan ragi agar terjadi proses fermentasi.
Dari hasil proses fermentasi ini akan dihasilkan zat seperti asam asetat, katekin, dan lain lain. Zat tersebut inilah yang menjadikan cuka apel bermanfaat bagi kesehatan.
Baca Juga: Orangtua Pendek Belum Tentu Menurun ke Anak, Ini 10 Cara Menambah Tinggi Badannya
Manfaat cuka apel banyak, tapi efek sampingnya juga perlu diperhatikan
Agar bijak menggunakan cuka apel, berikut beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan dari penggunaan cuka apel yang tidak tepat.
1. Memperlambat pengosongan perut
Salah satu alasan beberapa orang mengonsumsi cuka apel adalah agar tetap kenyang lebih lama. Memang benar cuka apel dapat memperlambat proses pencernaan dan menurunkan gula darah.
Namun, apabila dikonsumsi berlebihan, cuka apel bisa memberikan dampak buruk. Efeknya akan membuat proses penyerapan makanan dari saluran pencernaan ke aliran darah menjadi lambat.
Menurut sebuah penelitian dari Biomed Central, konsumsi air putih dengan 2 sendok makan (30 ml) cuka apel dapat meningkatkan waktu makanan tertinggal di perut. Kondisi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi air putih saja.
Efek samping lebih buruk bagi penderita gastroparesis. Gastroparesis merupakan kondisi di mana otot dinding lambung tidak bekerja dengan baik. Makanan yang terlalu lama tersimpan di lambung mengakibatkan penderita gastroparesis merasa kembung, nyeri ulu hati, dan mual.
Untuk menghindari efek samping ini, disarankan agar mengonsumsi cuka apel dengan tidak berlebihan. Lebih baik saat mengonsumsi cuka apel, larutkan cuka dengan air setidaknya 1 berbanding 10. Jika menggunakan 1 sendok makan cuka apel, larutkan dengan 10 sendok makan air putih.
2. Gangguan pencernaan
Cuka apel memiliki tingkat keasaman tinggi. Mengonsumsi cuka apel secara langsung tanpa dicampur dengan air putih terlebih dahulu akan menyebabkan luka pada tenggorokan karena tingkat keasamannya.
Oleh sebab itu, orang yang memiliki gangguan pencernaan dan tenggorokan sebaiknya tidak mengonsumsi cuka apel. Apabila tetap ingin mengonsumsi cuka apel, campurkan cuka dengan air putih atau ke dalam masakan.
3. Merusak lapisan enamel gigi
Saat mengonsumsi cuka apel, cairan cuka akan terkena gigi. Cuka apel memiliki tingkat keasaman tinggi karena komponen utamanya adalah asam asetat dan asam chlorogenic. Zat dengan keasaman tinggi akan berdampak buruk bagi gigi.
Ia dapat mengikis lapisan luar gigi yaitu email. Email gigi berfungsi untuk melindungi gigi dari suhu serta dari penggunaan sehari-hari. Email merupakan bagian tubuh yang kuat, namun rentan terhadap zat asam. Lapisan email akan menjadi tipis dan yang paling parah lapisan tersebut bisa hilang.
Email gigi tidak memiliki sel hidup dan tidak bisa memperbaiki dirinya. Apabila email gigi terkikis, gigi akan terlihat lebih kusam, lebih rapuh, serta lebih sensitif terhadap suhu dan makanan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah rusaknya email gigi adalah dengan mengonsumsi cuka apel yang sudah dilarutkan memakai sedotan. Menggunakan sedotan akan meminimalisir kontak antara cuka dan gigi.
Selain itu, setelah mengonsumi cuka apel, segera berkumur dengan air putih. Untuk mencegah kerusakan email lebih lanjut, sikat gigi setelah 30 menit mengonsumsi cuka apel.
4. Luka di kerongkongan
Cuka apel dapat menyebabkan luka pada dinding kerongkongan apabila dikonsumsi berlebihan. Menurut ahli gizi Katherine Zeratsky, iritasi pada kerongkongan merupakan efek samping yang paling berisiko terjadi karena konsumsi cuka apel.
Cuka apel bersifat korosif karena tingkat keasamannya yang tinggi. Jika dikonsumsi terus menerus, cuka apel dapat merusak lapisan pencernaan bagian atas.
Oleh karena itu, campurkan cuka apel dengan air sebelum dikonsumsi agar konsentrasi cuka lebih rendah. Jangan konsumsi cuka apel berlebihan untuk mengurangi kontak sari cuka dengan kerongkongan.
5. Jumlah kalium rendah dan berkurangnya mineral tulang
Konsumsi cuka apel secara berlebihan dapat menurunkan kadar kalium di tubuh. Dalam proses mencerna cuka apel, tubuh akan mengeluarkan kalium lebih banyak.
Rendahnya kadar kalium di tubuh akan menyebabkan kelelahan, sembelit, atau detak jantung tidak teratur. Salah satu laporan jelas menyatakan bahwa kalium rendah dan keropos tulang memiliki hubungan dengan konsumsi cuka apel berlebihan.
Konsumsi cuka apel menyebabkan penggunaan cadangan mineral di tulang terpakai untuk menjaga keseimbangan asam di darah. Oleh karena itu, konsumsi cuka apel berlebihan dapat mengurangi jumlah mineral di tulang.
Baca Juga: Ladies, Sudah Idealkah Berat Badan Kamu? Begini Cara Menghitungnya
6. Menurunkan kadar gula darah
Berdasarkan studi dari Medscape General Medicine, konsumsi cuka apel berlebih dapat menurunkan kadar gula darah di tubuh karena cuka apel memiliki efek anti-glikemik.
Kadar gula yang terlalu rendah di dalam darah menyebabkan hipoglikemia, kurangnya pasokan gula darah ke otak, dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, bahkan koma. Untuk menghindari hipoglikemia, sebaiknya jangan konsumsi cuka apel berlebihan.
Cuka apel memang punya banyak manfaat, bahkan sering digunakan ketika diet. Tetapi konsumsilah secara tepat meski Anda sedang diet ekstrim.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.