Share This Article
Memiliki penis normal adalah idaman bagi hampir semua pria. Selain meningkatkan rasa percaya diri, hal tersebut juga berpengaruh pada aktivitas seksual. Oleh karena itu, kamu perlu tahu apa saja ciri-ciri penis sehat.
Ciri-ciri penis normal
Penis sehat bisa dilihat dari sejumlah indikator, seperti warna, tekstur, bentuk, bahkan ukuran. Meski, pada beberapa aspek, tidak ada patokan khusus yang bisa dijadikan tolok ukur. Berikut adalah lima ciri penis yang normal.
1. Penis berwarna lebih gelap
Penis yang normal berwarna sedikit lebih gelap jika dibandingkan dengan kulit di bagian lainnya. Mengapa bisa begitu? Warna lebih gelap ini ada hubungannya dengan kadar hormon di dalam tubuh.
Menurut penjelasan Dr. Cameron Rokhsar, ahli dermatologi di New York, Amerika Serikat, hormon testosteron cukup berpengaruh pada kinerja melanosit, sel pembentuk pigmen di kulit. Akibatnya, warna pada alat kelamin akan lebih gelap dari bagian tubuh lainnya.
Sama seperti wanita yang hendak melahirkan, hormon estrogen yang meningkat akan membuat puting payudara menjadi lebih gelap.
Baca juga: Hati-hati, Ini Risiko Jika Kamu Paksa Membesarkan Ukuran Penis
2. Ukuran penis saat ereksi
Tidak sedikit pria yang penasaran dengan ukuran normal dari penis. Jawabannya adalah tidak ada ukuran resmi yang bisa dijadikan tolok ukur.
Berdasarkan sebuah penelitian pada 2015 yang melibatkan 15.521 pria, terungkap fakta bahwa ukuran rata-rata penis saat ereksi adalah 13,12 cm. Sedangkan saat dalam kondisi tidak tegang adalah 9 cm.
Hanya saja, ada satu kondisi di mana batang kelamin pria memiliki ukuran di bawah angka rata-rata tersebut, yaitu mikropenis. Mengutip Health, ukuran yang masuk dalam kategori ini adalah di bawah 7 cm saat sedang ereksi.
Biasanya, mikropenis sudah terdeteksi sejak lahir. Sebab, kondisi ini dipengaruhi oleh kelainan hormon sejak dalam kandungan.
3. Kemampuan ereksi
Penis sehat bisa dilihat dari kemampuan ereksi. Saat kamu tak bisa melakukannya, sudah tentu ada gangguan pada penis. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi kondisi ini. Dua di antaranya adalah masalah pada sirkulasi darah dan berkurangnya sensitivitas.
Normalnya, saat ada rangsangan, arteri akan melebar, membuat lebih banyak darah memasuki batang alat kelamin. Saat sudah penuh, arteri akan menutup dan membuat darah terjebak di dalamnya. Ini yang disebut sebagai fenomena mempertahankan ereksi.
Sirkulasi darah yang tidak lancar bisa menghambat terjadinya ereksi. Akibatnya, sensitivitas juga ikut menurun. Inilah yang disebut dengan disfungsi ereksi.
4. Ukuran penis dan bentuknya
Berbicara soal bentuk, tidak ada yang bisa menjelaskan seperti apa karakteristik penis yang normal. Idealnya, batang alat kelamin pria akan terlihat seperti ‘menggantung’ saat sedang tidak ereksi, dan ‘terangkat’ ketika telah menegang.
Mengutip Healthline, penis bisa berubah-ubah bentuk atau posisi saat sedang ereksi. Misalnya, melengkung ke atas, menyerupai huruf c, lurus ke depan tanpa ada lekukan, ujung kepala menjadi lebih besar, dan masih banyak lagi. Semua bentuk dan posisi itu adalah normal.
Tapi jika posisinya cenderung miring ke samping, atau yang biasa disebut dengan penis bengkok, kamu harus mulai waspada. Jika disertai rasa sakit saat ereksi, bisa jadi ini adalah tanda dari peyronie, penyakit akibat munculnya jaringan parut.
Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh cedera yang berulang. Saat kamu merasakan sakit, tak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Sebab, menurut Mayo Clinic, penyakit ini tak bisa sembuh dengan sendirinya. Bahkan gejalanya bisa memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Tidak Selalu Buruk, Ini Manfaat Masturbasi bagi Kesehatan Tubuh
5. Tekstur penis tidak mulus
Melansir Sutter Health, penis yang normal memiliki tekstur tidak mulus saat ereksi. Pembuluh darah balik atau vena akan terlihat seperti guratan tipis. Jika tak bisa melihat atau merasakannya, ada baiknya kamu waspada. Pembengkakan bisa membuat penis terlihat lebih tebal.
Jika disertai rasa nyeri, kondisi tersebut bisa menandakan adanya beberapa penyakit, seperti:
- Uretritis, yaitu peradangan uretra yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri yang juga menjadi pemicu penyakit gonore tersebut bisa berpindah melalui saluran kencing.
- Balanitis, yaitu peradangan kepala penis akibat infeksi bakteri Streptococcus aureus.
- Postitis, yaitu peradangan pada kulit kulup. Kondisi ini biasanya didahului oleh balanitis.
- Priapisme, yaitu gangguan berupa ereksi secara terus-menerus tanpa ada gairah seksual.
- Parafimosis, yaitu kondisi saat kulup bagian belakang tertarik dan tidak bisa kembali ke posisi semula. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria yang tidak sunat.
- Kanker, yaitu penyakit yang disebabkan oleh sel-sel jahat di dalam jaringan alat kelamin. Tidak hanya pembengkakan, gejalanya juga bisa berupa benjolan pada penis.
Nah, itulah lima ciri-ciri penis sehat dan normal yang perlu kamu tahu. Segera periksakan diri jika terdapat sesuatu yang aneh dan mencurigakan pada penis, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!