Share This Article
Cabut gigi adalah hal yang lazim dilakukan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Kasus pencabutan gigi bagi anak-anak biasa dilakukan pada gigi susu, sementara orang dewasa cabut gigi akan disarankan jika muncul masalah seperti gigi rusak, pembusukan dan infeksi. Namun, tidak sembarang orang dapat melakukan cabut gigi, ada prosedur medis yang perlu dilengkapi. Nah, berikut penjelasan selengkapnya.
Persiapan cabut gigi?
Sebelum memutuskan cabut gigi, dokter akan melakukan pemeriksaan awal, temasuk rontgen.
Dokter akan menanyakan apakah pasien sedang menjalani perawatan medis lainnya dan apakah sedang menggunakan obat-obatan atau vitamin tertentu.
Dokter juga akan menanyakan riwayat medis pasien. Dokter perlu tahu apakah pasien pernah mengalami kondisi-kondisi berikut:
- Masalah medis dengan perawatan obat intravena atau bifosfonat. Karena dapat berisiko terjadinya osteonekrosis atau matinya tulang.
- Cacat jantung bawaan.
- Diabetes.
- Penyakit liver.
- Penyakit tiroid.
- Penyakit ginjal.
- Hipertensi.
- Rusak katup jantung.
- Penyakit adrenal.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh.
- Riwayat bakteri endokarditis, terjadi pada lapisan dalam jantung.
Dokter akan memastikan kondisi pasien stabil sebelum melakukan pencabutan gigi. Kemudian dokter akan menentukan waktu dan kemungkinan memberikan resep antibiotik menjelang proses pencabutan jika dalam kondisi:
- Operasi membutuhkan waktu lama.
- Pasien memiliki infeksi atau sistem kekebalan tubuh lemah.
- Antibiotik juga diperlukan sebagai pencegahan, karena cabut gigi memungkinkan bakteri masuk ke aliran darah dan memungkinkan infeksi jaringan gusi
Seperti apa proses cabut gigi?
Terdapat dua proses yang biasa dilakukan yakni dengan cara sederhana atau pembedahan. Pemilihan ini tergantung dari masalah yang terjadi pada gigi.
Berikut penjelasan perbedaan prosedur sederhana dan prosedur dengan pembedahan.
Pencabutan gigi sederhana
Pasien akan diberikan anestesi lokal, yang membuat area sekitar gigi menjadi kebal atau mati rasa. Dengan begitu pasien tidak akan merasakan sakit, namun hanya merasakan gerakan saat pencabutan.
Kemudian dokter akan mencabut gigi menggunakan alat elevator dan forsep.
Pencabutan gigi dengan pembedahan
Umumnya pasien akan diberikan anestesi, bisa anestesi lokal dan juga anestesi intravena. Anestesi akan membuat pasien rileks selama proses berjalan.
Jenis anestesi juga berbeda, bisa menggunakan anestesi umum untuk kondisi tertentu.
Setelah anestesi bekerja, dokter akan memulai pembedahan dengan membuat sayatan pada gusi. Dalam proses ini, dokter bisa saja memotong gigi sebelum akhirnya mencabutnya.
Proses pemulihan setelah cabut gigi
Setelah proses pencabutan gigi, pasien dapat melakukan pemulihan di rumah. Masa pemulihan memerlukan waktu beberapa hari dan untuk mempercepat penyembuhan, pasien dapat melakukan hal berikut ini:
- Kompres dengan es di bagian luar area yang dicabut. Ini untuk mengurangi terjadinya pembengkakkan.
- Setelah 24 jam kumur atau bilas mulut dengan larutan air garam dan air hangat.
- Jangan minum dari sedotan selama 24 jam pertama.
- Jangan merokok, karena akan menghambat penyembuhan.
- Gunakan bantal saat berbaring. Karena berbaring dengan kondisi rata akan menimbulkan atau memperpanjang perdarahan.
- Hindari menyikar gigi pada area bekas pencabutan.
- Makan makanan lunak seperti puding atau yogurt.
Meski pencabutan gigi relatif aman, tapi tetap bisa terjadi risiko seperti perdarahan lebih dari 12 jam, bengkak parah pada bekas operasi dan demam penanda infeksi.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!