Share This Article
Impotensi merupakan kondisi saat pria sulit atau tidak bisa mengalami ereksi atau mempertahankannya dalam waktu yang lama. Tidak hanya lansia, kasus impotensi di usia muda cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah penelitian yang dimuat di The Journal of Sexual Medicine menemukan fakta bahwa disfungsi ereksi telah memengaruhi kehidupan seksual sekitar 26 persen pria dewasa di bawah 40 tahun.
Apa saja sih yang bisa menyebabkan impotensi di usia muda? Serta, bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: 8 Makanan yang Bisa Membuat Ereksi Tahan Lama, Apa Saja?
Penyebab impotensi di usia muda
Ereksi adalah proses yang melibatkan otak, hormon, saraf, sistem peredaran darah, dan otot.
Sistem tersebut bekerja secara bersamaan untuk membuat penis terisi dengan darah, sehingga menyebabkan ereksi. Terganggunya salah satu atau beberapa sistem tersebut akan mengakibatkan impotensi.
Berbeda dengan lansia yang mengalami penurunan sejumlah fungsi organ, impotensi di usia muda biasanya disebabkan oleh faktor lain yang dapat mengganggu sirkulasi darah menuju penis. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah:
1. Efek samping obat
Impotensi di usia muda dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan. Mengutip dari Healthline, obat-obatan tertentu bekerja menyembuhkan penyakit dengan memengaruhi aliran darah.
Biasanya, obat ini dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup lama, serta tidak boleh berhenti tanpa persetujuan dokter. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah:
- Obat kemoterapi, digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di dalam tubuh.
- Penurun darah tinggi, atau yang juga disebut sebagai beta-blocker, digunakan untuk menstabilkan aliran darah. Obat ini meliputi metoprolol dan karvedilol.
- Stimulan sistem saraf pusat, Obat jenis ini hanya bisa didapat dengan resep dokter, seperti diazepam, kodein, dan alprazolan.
- Obat diuretik, digunakan untuk mengeluarkan kelebihan cairan di dalam tubuh melalui urine. Spironolakton dan furosemid adalah dua obat diuretik yang sering diresepkan oleh dokter.
Baca juga: Hal-hal Perlu Kamu Tahu Tentang Obat Kuat Disfungsi Ereksi
2. Faktor psikologis
Untuk mendapatkan ereksi, seorang pria harus berada pada fase ‘gembira’. Adanya gangguan emosi akan menyulitkan untuk ereksi. Gangguan emosi berupa stres dan depresi merupakan dua hal yang sering dikait-kaitkan dengan impotensi di usia muda.
Mengutip dari Verywell Health, stres dan depresi juga memainkan peran penting dalam keseimbangan hormon testosteron. Hormon ini sangat dibutuhkan pria agar gairah seks tetap terjaga.
Jika kadarnya menurun, libido akan ikut berkurang. Secara otomatis, ini akan berpengaruh pada ereksi.
3. Gangguan kesehatan
Impotensi di usia muda dapat dipicu oleh sejumlah gangguan kesehatan, baik ringan maupun serius. Dalam banyak kasus, disfungsi ereksi bahkan bisa menandakan bahwa seseorang sedang mengalami penyakit parah.
Gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan impotensi di antaranya adalah:
- Obesitas. Memiliki tubuh terlalu gemuk bisa merusak pembuluh darah, memicu peradangan, dan menurunkan testosteron.
- Hipertensi. Mengutip dari Blood Pressure Association UK, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan membuatnya menebal hingga berisiko untuk pecah. Kondisi ini bisa menghambat aliran darah menuju penis, yang akhirnya menyebabkan impotensi.
- Diabetes. Kadar glukosa yang tinggi bisa memicu kerusakan pembuluh darah, sehingga mengganggu sirkulasinya menuju penis.
- Masalah jantung. Aterosklerosis merupakan salah satu gangguan jantung yang bisa ditandai dengan disfungsi ereksi. Impotensi dapat terjadi karena adanya plak di arteri yang menghambat aliran darah menuju penis.
Mengatasi impotensi di usia muda
Bagi kebanyakan pria, disfungsi ereksi adalah sesuatu yang sangat mengganggu. Sebab, ini akan berdampak pada kehidupan seksualnya. Sedangkan bagi yang menginginkan keturunan, tentu saja kondisi ini harus segera diatasi.
Ada beberapa cara untuk menangani impotensi di usia muda, di antaranya adalah:
- Gaya hidup sehat, yaitu dengan rajin olahraga, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, dan diet gizi seimbang.
- Tetap berpikiran positif, dapat menghindarkanmu dari depresi, stres, dan gangguan psikologis lainnya.
- Obat-obatan inhibitor fosfodiesterase tipe 5 (PDE5), digunakan untuk memperlebar pembuluh darah sehingga sirkulasi menuju penis menjadi lebih optimal. Obat-obatan ini meliputi avanafil, tadalafil, sildenafil (viagra), dan vardenafil.
- Injeksi intracavernosal, disuntikkan ke pangkal penis beberapa menit sebelum melakukan hubungan seks. Injeksi ini dapat dilakukan hingga tiga kali dalam satu minggu, dengan jeda minimal 24 jam.
- Terapi testosteron, digunakan untuk meningkatkan kadar hormon ‘kejantanan’ pria, biasanya dalam bentuk obat oral, suntikan, maupun gel.
Nah, itulah penyebab impotensi di usia muda dan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Yuk terapkan pola hidup sehat dan selalu jaga pikiran agar terhindar dari kondisi ini!
Jangan ragu untuk konsultasikan masalah kesehatanmu bersama dokter terpercaya di Good Doctor. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!