Share This Article
Semua orang pasti menginginkan tubuh yang sehat. Salah satu indikatornya adalah memiliki tekanan darah normal.
Tekanan darah atau tensi yang normal diartikan sebagai kondisi di mana tensi berada pada angka yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Kondisi tensi normal sendiri memiliki standar yang berbeda-beda tergantung faktor kesehatan dan usia seseorang.
Jika kamu pernah memeriksakan diri ke dokter, salah satu pemeriksaan pertama yang dilakukan adalah melihat tensi. Pengukurannya dilakukan melalui dua indikator yakni angka systolic, dan diastolic.
Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Kenali Penyebab Tekanan Darah Rendah di Sini
Bagaimana tekanan darah terjadi
Bukan hanya mengirimkan oksigen dan nutrisi, aliran darah juga bertugas mengembalikan zat-zat racun yang tidak diperlukan metabolisme untuk dibuang, seperti karbondioksida dan racun yang disaring oleh ginjal.
Untuk menjalankan semua fungsi tersebut jantung perlu memompa darah yang mengakibatkan terjadinya tekanan darah.
Kondisi paling tinggi terjadi di saat darah mengalir dari jantung dan memasuki pembuluh aorta.
Sementara yang paling rendah terjadi di sepanjang perjalanan darah menuju cabang-cabang pembuluh arteri yang berukuran lebih kecil. Perbedaan ini lah yang menyebabkan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
Makna systolic dan diastolic
Secara umum ada banyak faktor yang mempengaruhi tensi seseorang. Mulai dari umur, jenis kelamin, sampai gaya hidup. Semua dapat membuat kondisi tersebut berubah-ubah setiap hari.
Adapun angka systolic mengindikasikan seberapa besar tekanan darah yang terjadi pada arteri saat otot jantung berkontraksi. Sementara saat jantung beristirahat di sela detakannya adalah momen yang menjadi dasar pengukuran angka diastolic.
Baik systolic maupun diastolic keduanya sama-sama memegang peranan penting untuk kesehatan. Dengan angka systolic dan diastolic normal, jantung dapat memompa darah yang mengangkut oksigen dan nutrisi secara optimal ke seluruh bagian tubuh.
Berapa tekanan darah normal?
Seperti yang telah disebutkan di atas, tensi normal sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun, untuk mengetahui berapa tensi normal bisa dilihat dari masing-masing kelopok berikut ini:
Tensi normal bayi
Mengetahui berapa tensi normal bayi relatif lebih sulit karena ia mengalami pertumbuhan yang begitu pesat.
Namun dilansir dari University of Iowa Stead Family Children’s Hospital, tensi normal bayi yang baru lahir berada pada kisaran angka systolic 60-90 mm Hg dan diastolic 20-60 mm Hg.
Tekanan darah normal anak
Ada beragam tekanan darah normal anak berdasarkan usianya. Tapi, mengacu data dari University of Iowa Stead Family Children’s Hospital kondisi normal anak usia sekolah saja berada pada 97-112 mm Hg untuk systolic dan 57-71 mm Hg untuk diastolic.
Tekanan darah normal remaja
Masih mengacu data dari University of Iowa Stead Family Children’s Hospital, kondisi normal remaja berada di angka systolic 112-128 mm Hg dan diastolic 66-80 mm Hg.
Yang menarik, membaca data tensi normal remaja sama seperti anak-anak pada umumnya, akan sulit karena faktor grogi yang bisa menimpa mereka saat sedang diperiksa.
Hal ini terjadi karena mereka resah berada di ruang dokter atau ruang kesehatan lain, apalagi jika sedang tidak ditemani oleh orang tua mereka.
Tekanan darah normal orang dewasa
Berdasarkan jurnal The National Institutes of Health, perempuan dan laki-laki dewasa dikatakan memiliki tensi normal pada angka 120/80 mm Hg.
Ternyata, tekanan darah normal pria berbeda dengan tekanan darah normal wanita. Hal ini mengacu pada kajian yang diterbitkan di Jurnal Hypertension.
Kajian yang dilakukan pada 352 partisipan dari Denmark itu menyebut jika tekanan darah normal pria maupun tekanan darah normal wanita meningkat seiring pertambahan usia. Akan tetapi tensi normal pria lebih tinggi daripada wanita.
Jika dibandingkan, perbedaan tensi wanita lebih rendah 6-10 mm Hg daripada pria. Tensi normal wanita maupun pria akan kembali sama pada usia 70-79 tahun
Tekanan darah normal lansia
Mengacu pada data opentextbc.ca, tekanan darah normal lansia atau orang dewasa yang berusia 61 tahun ke atas adalah 95-145 mm Hg pada systolic dan 70-90 mm Hg pada diastolic.
Menjaga tensi normal lansia merupakan hal yang penting, mengingat risiko dan tingkat keparahan penyakit hipertensi meningkat seiring usia yang bertambah.
Sementara American College of Cardiology menyebut lansia sebagai golongan yang terkadang ditangani dengan tidak maksimal terkait kenaikan tensi mereka.
Tekanan darah normal ibu hamil
Meski terjadi banyak perubahan fisik dan hormon, tensi ibu hamil tidak jauh berbeda dengan orang dewasa pada umumnya, yaitu di kisaran 120/80 mm Hg.
Menjaga tensi normal ibu hamil sangat penting untuk dilakukan. Karena jika tensi normal tidak terpenuhi, baik ibu maupun bayi yang dikandung bisa tekena komplikasi masalah kesehatan, lho.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengunjungi dokter secara rutin untuk memastikan tensi mereka normal dan dokter kandungan bisa melihat masalah kesehatan lainnya yang bisa terjadi di masa kehamilan.
Gaya hidup sehat untuk menjaga tensi normal
Jika saat ini kamu terindikasi mengalami penyakit darah tinggi atau rendah, ada baiknya kamu melakukan perbaikan gaya hidup seperti ini:
Makan asupan bernutrisi
Pastikan menu makanan yang kamu pilih memiliki gizi seimbang dan rendah lemak. Akan lebih baik lagi jika cara pengolahannya tidak menggunakan metode digoreng. Makanan yang dikukus atau dipanggang terbukti jauh lebih efektif menjaga tensi.
Menjaga berat badan
Berat badan berlebih telah diketahui sebagai faktor penyebab terjadinya berbagai jenis penyakit. Hal ini juga berlaku untuk tekanan darah. Untuk menghindari tensi tinggi, usahakan menjaga berat tubuh di angka ideal.
Apabila saat ini kamu sudah mengalami kegemukan, coba turunkan berat badan kamu secara perlahan. Dari setiap penurunan sebanyak 1 kilogram, kamu dapat mengurangi tekanan darah sebanyak 1,1/0,9 mm Hg.
Aktif berolahraga
Rutin bergerak dapat membantu menurunkan tensi. Berolahraga selama 30 sampai 60 menit sehari selama 4 hari bisa menurunkan tekanan darah sebanyak 4,9/3,7 mm Hg.
Menghindari kebiasaan merokok
Merokok terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan risiko darah tinggi pada seseorang. Penyebabnya adalah kandungan zat nikotin pada rokok akan membuat sel-sel darah rusak dan pembuluh arteri cepat mengeras.
Jangan stres berlebihan
Terlalu cemas terhadap sesuatu juga dapat mengganggu tensi pada tubuh. Umumnya orang yang rentan stres cenderung lebih mudah terkena penyakit darah tinggi.
Oleh karena itu kamu perlu memiliki manajemen stres yang baik dan beristirahat dengan cukup agar memiliki tensi dalam batas normal.
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!