Share This Article
Rokok elektrik alias vape saat ini kian populer. Meski kerap dianggap lebih sehat, disebut-sebut juga kalau vape bikin sariawan. Kamu juga pernah mengalaminya?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menyatakan vape menimbulkan berbagai risiko kesehatan sama halnya dengan merokok tembakau.
Sariawan atau dalam bahasa medisnya yaitu stomatitis adalah inflamasi atau peradangan bagian dalam dari rongga mulut yang dapat mengenai bibir, pipi bagian dalam, gusi, langit-langit mulut, dan lidah.
Kondisi ini ditandai dengan area yang tampak kemerahan atau membengkak dan kadang tampak berbentuk seperti luka kecil berselaput putih atau abu-abu.
Mungkin kamu menganggap sariawan tidak berbahaya, tapi sariawan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri. Bahkan dalam beberapa kasus dapat menimbulkan bau mulut dan perdarahan.
Baca juga: Minuman Hangat vs Minuman Dingin untuk Buka Puasa, Mana Lebih Sehat?
Fakta tentang vape bikin sariawan
Beberapa studi pernah menyebutkan bahwa benar tentang risiko vape bikin sariawan. Salah satunya seperti dipublikasikan oleh oleh University of North Carolina America bahwa 60% pengguna vape berisiko mengalami sariawan tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan pengguna rokok biasa.
Mengapa bisa vape bikin sariawan? Hal ini disebabkan karena pada bagian dalam alat vape terdapat ujung pipa yang akan menyentuh dinding mulut. Ujung pipa ini menyebabkan rasa panas dan trauma secara langsung sehingga menimbulkan luka.
Selain itu, sel-sel pada rongga mulut yang terekspos dengan bahan-bahan kimiawi berbagai rasa dari vape juga berisiko menimbulkan inflamasi yang lebih berat.
Vape berbasis nikotin cair memiliki tambahan bahan-bahan kimiawi seperti formaldehyde, acetaldehyde, benzene dan acrolein yang sangat iritan dan toksik, sehingga sariawan lebih mudah muncul.
Vape tak cuma bikin sariawan, ada juga risiko masalah mulut lain
Selain sariawan, ada beberapa risiko masalah mulut lain yang juga bisa muncul akibat kebiasaan vape. Apa saja? Berikut daftarnya:
1. Paparan bakteri berlebihan
Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa gigi yang banyak terpapar aerosol dari vape memiliki lebih banyak bakteri dibandingkan yang tidak terpapar. Perbedaan ini lebih banyak berada pada celah gigi.
Adanya paparan bakteri berlebihan pada mulut dapat mengakibatkan kerusakan gigi, gigi berlubang dan penyakit gusi.
2. Mulut kering
Sebagian besar vape, terutama dengan bahan propylene glycol, berisiko dapat menyebabkan mulut kering. Nah, kekeringan pada mulut bisa berakibat pada bau mulut, sariawan dan kerusakan gigi.
3. Iritasi dan radang gusi
Studi tahun 2016 menunjukkan bahwa penggunaan vape dapat memicu respons inflamasi pada jaringan gusi. Selain itu, studi lain tahun 2014 juga melaporkan bahwa vape dapat menyebabkan iritasi mulut dan tenggorokan.
Gejala yang mungkin terlihat di antaranya nyeri saat ditekan, bengkak dan kemerahan pada gusi.
Baca juga: Masker Jenis Ini Ampuh Hindari Polusi Udara
Cara mengatasi sariawan akibat vape
Lalu bagaimana cara mengatasi sariawan bila terlanjur terjadi? Pertama, harus dimulai dengan berhenti merokok vape maupun tembakau selama beberapa pekan. Akan jauh lebih baik jika kebiasaan ini dihentikan selamanya, ya.
Kedua, jaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan tidak membiarkan ada sisa makanan.
Ketiga, berkumur dengan obat kumur antiseptik yang mengandung Clorhexidin 2% dan Povidone Iodine untuk membersihkan mulut dan mengurangi peradangan sariawan.
Jadi kesimpulannya rokok tembakau dan vape sama-sama dapat menimbulkan masalah di mulut, termasuk sariawan. Sariawan memang tidak mengancam nyawa namun bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Jadi, kurangi merokok demi hidup sehat, ya!
Konsultasikan kondisi kesehatan Anda di Good Doctor. Yuk, lakukan konsultasi online dengan dokter terpercaya!