Share This Article
Kram perut merupakan salah satu kondisi umum yang kerap dialami wanita saat haid. Tapi pernahkah kamu merasa nyeri haid namun tidak haid?
Ternyata menstruasi bukan satu-satunya penyebab nyeri panggul atau kram perut lho. Ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan kamu merasa seperti nyeri haid.
Kondisi tersebut seperti kista, sembelit, kehamilan, sampai kanker. Nah, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai nyeri haid tapi tidak haid.
9 Penyebab nyeri haid tapi tidak haid
1. Penyakit radang panggul (PID)
Pelvic inflammatory disease atau PID adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Kondisi ini bisa jadi tanda komplikasi dari beberapa penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Tetapi PID juga dapat terjadi karena jenis infeksi lainnya.
PID menyebabkan nyeri perut bagian bawah di kedua sisi tubuh. Kondisi ini juga sering disertai dengan gejala lain mulai dari demam, keputihan, mual, muntah, dan rasa nyeri atau sensasi seperti terbakar saat buang air kecil.
2. Penyakit radang usus (IBD)
Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan inflamasi pada saluran pencernaan, terbagi 2 jenisnya yakni crohn dan kolitis ulserativa. Penyakit radang usus kronis bisa menyebabkan sakit perut hebat.
Gejalanya tergantung pada tingkat keparahan dan jenis IBD, tetapi yang paling umum adalah sakit perut. Gejala lain dapat termasuk diare, tinja berdarah, penurunan berat badan, kelelahan, demam, dan susah menahan buang air besar.
3. Endometriosis
Endometriosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan jaringan yang mirip dengan jaringan yang melapisi rahim, tumbuh di lokasi lain dalam tubuh.
Rasa sakitnya sangat mirip dengan nyeri haid, namun bisa kamu rasakan setiap saat dalam sebulan. Selain kram, kamu mungkin juga akan merasakan sakit di punggung dan juga perut bagian bawah di bawah pusar.
4. Kelainan di ovarium
Kista adalah kantung jaringan tertutup yang berisi cairan. Ovarium adalah lokasi umum untuk perkembangan kista. Kista ovarium berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
Tetapi jika kista pecah, dapat menyebabkan rasa sakit atau kram pada kedua sisi perut bagian bawah. Kista yang membesar dapat menyebabkan nyeri tumpul atau membuat perut terasa penuh atau berat di bagian bawah.
Selain kista, kanker ovarium juga bisa sebabkan nyeri perut. Namun kasus ini jarang terjadi. Kanker ovarium mungkin tidak menyebabkan gejala apapun, tetapi jika kankernya besar, dapat menyebabkan rasa sakit atau tekanan di perut dan punggung.
Baca Juga : Serba-serbi Kista Ovarium yang Perlu Diketahui dari Gejala hingga Pengobatannya
5. Nyeri kehamilan
Ketika embrio ditanamkan di dalam rahim antara 6 dan 12 hari setelah pembuahan, kamu mungkin mengalami perdarahan ringan atau bercak dan juga kram ringan.
Kondisi ini disebut dengan implantation pain dan bukanlah gejala yang berbahaya. Rasa nyerinya bisa terjadi antara 4 minggu sebelum kehamilan terjadi, atau mendekati siklus menstruasi kamu berikutnya.
6. Keguguran
Penyebab nyeri haid tapi tidak haid juga bisa karena terjadinya keguguran. Rasa sakitnya mungkin mulai seperti nyeri haid, dan kemudian menjadi lebih parah.
Selain kram perut, kamu mungkin juga akan mengalami gejala lain berupa perdarahan atau bercak di vagina.
Beberapa wanita hamil memiliki gejala-gejala ini tetapi tidak keguguran. Untuk memastikannya, kamu harus memeriksakan diri ke dokter.
7. Usus buntu
Salah satu gejala atau tanda usus buntu adalah nyeri perut. Kondisi ini terjadi saat usus buntu kamu meradang atau bahkan pecah.
Nyeri karena usus buntu biasanya dirasakan pada perut bawah sebelah kanan. Rasa sakitnya akan semakin parah saat kamu batuk, bersin, atau bergerak.
8. Gangguan pencernaan atau dispepsia
Gangguan pencernaan atau dispepsia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai gejala sistem pencernaan.
Rasa sakit terasa di bagian perut bagian atas dan kerap disertai dengan rasa tidak nyaman serta sensasi seperti terbakar.
Selain itu, kamu juga bisa mengalami gejala lain seperti kembung dan merasa perut penuh setelah makan. Kembung dan gas dapat menyebabkan gejala yang mungkin terasa seperti kram di perut bagian bawah.
9. Sistitis interstisial
Sistitis interstisial atau sindrom kandung kemih adalah suatu kondisi yang dihasilkan dari peradangan kronis pada kandung kemih.
Rasa sakit akibat kondisi ini bisa bertahan lama. Rasa sakitnya akan terasa parah saat kamu ingin buang air kecil. Kamu akan merasa sakit atau kram di perut bagian bawah atau daerah panggul.
Kapan harus pergi ke dokter saat nyeri haid tapi tidak haid?
Jika kamu mengalami nyeri haid tapi tidak haid dan diikuti gejala berikut ini, maka sebaiknya segera pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.
- Perdarahan vagina abnormal
- Nyeri perut atau panggul yang mendadak, parah, atau memburuk
- Nyeri di dada, lengan, leher, atau rahang
- Sering muntah
- Demam tinggi
- Ditemukan darah pada muntahan atau tinja
- Feses hitam atau kering
- Sesak napas
- Kulit atau mata menguning
- Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
- Detak jantung lambat atau cepat
- Hilang kesadaran
Tidak perlu stress menghadapi hal ini, karena jika kamu semakin stress malah haid akan makin terhambat. Jika Anda sering terlambat menstruasi atau jika disertai dengan gejala yang tidak biasa, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!