Share This Article
Sistem reproduksi pada wanita memang rentan mengalami beberapa penyakit. Hal tersebut biasanya terjadi karena virus, bakteri hingga tumor.
Jika kamu memiliki gejala yang mengarah pada penyakit tersebut, jangan tunda untuk segera cek ke dokter guna menentukan diagnosis yang tepat.
Diagnosis dini dapat memberikan pengobatan yang lebih cepat pula, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan perawatan. Berikut ini beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang perlu kamu tahu:
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 7 Masalah Reproduksi Wanita yang Paling Sering Terjadi
Penyakit pada sistem reproduksi wanita
Organ-organ reproduksi wanita terdiri dari beberapa bagian seperti sel telur, ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina.
1. Kanker ovarium
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang dimulai dari ovarium.
Sistem reproduksi wanita memiliki dua ovarium, satu di setiap sisi rahim.
Masing-masing ovarium memiliki ukuran seperti kacang almond. Bagian ini menghasilkan telur (ovum) serta hormon estrogen dan progesteron.
Kanker ovarium sering tidak terdeteksi sampai menyebar di dalam panggul dan perut. Pada tahap akhir ini, kanker ovarium lebih sulit diobati. Kanker ovarium tahap awal akan terbatas hanya pada bagian ovarium. Pembedahan dan kemoterapi umumnya digunakan untuk mengobati kanker ovarium.
2. Kanker serviks
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di sel-sel serviks pada bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Berbagai jenis human papillomavirus (HPV), infeksi menular seksual, berperan dalam menyebabkan kanker serviks.
Ketika kamu terkena HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya akan mencegah virus agar sel sel tertentu tidak mengalami kerusakan. Namun, dalam persentase kecil, virus bertahan selama bertahun-tahun, berkontribusi pada proses perubahan sel leher rahim menjadi sel kanker.
Tak perlu khawatir, kamu dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dengan melakukan tes skrining dan menerima vaksin yang melindungi sistem reproduksi dari infeksi HPV.
3. Endometriosis
Endometriosis addalah penyakit yang mempengaruhi uterus. Endometriosis terjadi ketika jaringan yang normalnya berada di uterus tumbuh di bagian lain di luar uterus.
Jaringan ini dapat tumbuh di ovarium , dibelakang uterus atau bahkan di kantung kencing. Jaringan ini sangat jarang tumbuh di bagian lain dari tubuh.
Jaringan yang tumbuh tidak pada tempatnya ini dapat menyebabkan rasa sakit, haid yang berlebihan dan infertilitas. Rasa sakit umumnya dirasakan di pinggang, perut dan daerah pelvis. Beberapa wanita mungkin tidak merasakan gejala, untuk itu jika ada kesulitan untuk hamil, mungkin dapat menjadi gejala dari endometriosis.
Untuk itu jika mengalami gejala seperti di atas, periksakan diri ke dokter ya.
4. PCOS
Jenis penyakit yang satu ini terjadi ketika ovarium atau kelenjar adrenal pada wanita memproduksi hormon laki – laki lebih banyak dari normal.
Salah satu akibatnya adalah kista atau kantung yang berisi cairan berkembang di ovarium. Wanita yang mengalami obesitas lebih mungkin untuk mengalami PCOS. Perempuan yang mempunyai PCOS lebih rentan terkena penyakit diabeter atau penyakit jantung.
Gejala yang dapat muncul karena PCOS diantaranya, infertilitas, kebotakan, kulit berminyak dan cendrung berjerawat, muncul flek hita, dan tumbuhnya rambut di wajah, jari, perut yang berlebihan.
5. Gonore dan Klamidia
Gonore dan klamidia merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi seks menular. Gejala yang mungkin muncul biasanya rasa tidak nyaman di bagian bawah pinggang.
Gonore dan klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan pada panggul, infeksi pada organ reproduksi.
Hal itu dapat menyebabkan infertilitas, kehamilan ektopik dan tersumbatnya saluran tuba falopi.
Demikian beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang bisa terjadi. Hindari membuat diagnosis sendiri dan lakukan konsultasi hanya pada dokter, ya.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.