Share This Article
Banyak anak muda merasa tertekan di usia mereka. Ini bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari masalah keluarga, tugas sekolah, sampai konflik pertemanan. Tak jarang, semua itu terlihat seperti masalah yang tidak bisa diselesaikan sama sekali.
Pada akhirnya, tidak heran jika jumlah remaja yang bunuh diri akibat mengalami stres menjadi semakin banyak. Padahal bunuh diri pada remaja sangat mungkin untuk dicegah.
Kamu hanya perlu mengenal faktor risiko, tanda peringatan, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan berikut ini.
Baca juga: Mengenal Cyber Bullying dan Dampak Buruk bagi Korban
Fakta seputar bunuh diri pada remaja
Dilansir dari Webmd, bunuh diri adalah penyebab utama kematian ketiga di antara orang-orang yang berusia 15 sampai 24 tahun. Dengan sekitar 5000 nyawa hilang setiap tahun, 84 persen di antaranya dilakukan oleh remaja laki-laki.
Fakta yang lebih menyedihkan adalah jumlah percobaan bunuh diri malah jauh melebihi angka kasus bunuh diri itu sendiri.
Kondisi tersebut menunjukkan, bahwa hal ini perlu mendapat perhatian khusus, dan tidak bisa diremehkan sama sekali.
Faktor risiko penyebab bunuh diri pada remaja
Faktor risiko di sini adalah kebiasaan atau riwayat yang menempatkan seseorang lebih mungkin mengalami keinginan untuk bunuh diri. Beberapa di antaranya adalah:
- Memiliki gangguan psikologis dan mental, terutama depresi dan gangguan mood lain seperti skizofrenia, dan kecemasan sosial
- Kehilangan atau konflik dengan teman dekat maupun anggota keluarga
- Ada riwayat pelecehan fisik, seksual atau paparan kekerasan
- Mengalami masalah dengan alkohol atau obat-obatan
- Masalah fisik atau medis, misalnya hamil atau mengalami infeksi menular seksual
- Menjadi korban perundungan
- Tidak yakin tentang orientasi seksual
- Paparan bunuh diri anggota keluarga atau teman
- Diadopsi
- Pernah melakukan upaya bunuh diri sebelumnya
- Perasaan putus asa
- Punya kecenderungan bertindak impulsif atau agresif
- Kerugian finansial atau sosial
- Isolasi atau kurangnya dukungan sosial
- Memiliki kebiasaan berperilaku merugikan diri sendiri seperti memotong anggota tubuh
- Terdapat akses mudah ke metode atau cara bunuh diri.
Tanda bahaya adanya potensi tindakan bunuh diri yang perlu diperhatikan
Orang yang ingin melakukan bunuh diri pada umumnya akan menunjukkan beberapa gejala sebelum melaksanakan niatnya. Tahap ini lah yang penting untuk dikenali, agar kamu bisa melakukan tindakan pencegahan secara dini:
- Memiliki rasa ketertarikan yang berlebihan dengan kematian
- Terlihat sedih atau putus asa terus menerus
- Tidak peduli dengan aktivitas yang dulu dianggap sebagai sesuatu yang penting
- Menarik diri dari keluarga, teman, dan lingkungan
- Mengalami gangguan tidur
- Tidak mampu berpikir jernih
- Prestasi di sekolah menurun
- Lekas marah
- Perubahan nafsu makan yang drastis.
Baca juga: Jangan Diabaikan! Ini Tanda-tanda Ingin Bunuh Diri yang Harus Diperhatikan
Cara mencegah remaja melakukan bunuh diri
Sebagai orang tua atau orang terdekat, kamu dapat mencegah anak bunuh diri dengan memerhatikan tanda-tanda peringatan yang disebutkan di atas. Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa hal lain seperti:
- Jangan menunggu anak mendatangi kamu. Jika ia terlihat sedih, cemas, atau tampak kesulitan, tanyakan apa yang salah dan tawarkan bantuan.
- Dengarkan apa yang dia katakan dan perhatikan bagaimana dia bertindak. Jangan pernah menganggap ancaman bunuh diri sekadar drama remaja.
- Dorong ia untuk menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga yang menyayanginya.
- Motivasi ia untuk melakukan gaya hidup sehat, misalnya dengan berolahraga, atau tidur secara teratur.
- Jika ia perlu menjalani pengobatan untuk mengatasi stres, bantu ia mengikuti rekomendasi dokter.
- Dorong ia untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang akan membantunya membangun kembali kepercayaan dirinya.
- Jauhkan akses anak terhadap senjata api, alkohol, obat-obatan dan benda-benda berbahaya lainnya.
Jika kamu merasa ingin bunuh diri atau mengenal seseorang yang ingin melakukan hal ini, jangan takut untuk menghubungi layanan resmi pemerintah mengenai kesehatan mental pada nomor darurat 119.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!