Share This Article
Baby blues dan depresi post partum seringkali terdengar di kalangan ibu setelah melahirkan. Meski gejalanya mirip, namun sebenarnya ada banyak perbedaan baby blues dan depresi post partum, lho.
Berikut perbedaan baby blues dan depresi post partum yang Moms perlu ketahui:
Perbedaan baby blues dan depresi post partum
Mungkin banyak Moms yang salah mengira bahwa baby blues dan post partum merupakan gangguan yang sama. Padahal kedua gangguan tersebut merupakan hal yang berbeda.
Biasanya baby blues ditandai dengan perubahan emosi yang cukup signifikan misalnya suasana hati yang berubah dengan cepat dari senang ke rasa sedih.
Misalnya sebelumnya merasa senang sudah menjadi seorang ibu, lalu tidak lama kemudahaan langsung menangis karena merasa tidak sanggup melakukan tugas sebagai seorang ibu.
Sedangkan depresi post partum menimbulkan gejala yang lebih serius dibandingkan dengan baby blues. Biasanya sang ibu merasa putus asa, tidak berharga, atau sendiran sepanjang waktu dan seringkali menangis.
Selain itu biasanya Moms juga akan merasakan kehilangan nafsu makan atau makan yang terlalu berlebihan. Bahkan Moms merasakan kelelahan yang berarti dan tidak berenergi meskipun sudah beristirahat dengan cukup.
Perbedaan durasi gejala
Jika baby blues biasanya hanya dialami beberapa hari hingga 2 minggu, depresi post partum bisa terjadi lebih lama. Rata-rata kondisi ini terjadi dalam hitungan bulan dan bahkan tahun setelah melahirkan.
Perbedaan penyebab
Biasanya baby blues disebabkan oleh perubahan fisiologis yang dialami Moms setelah melahirkan. Sedangkan depresi post partum lebih banyak dipengaruhi oleh faktor psikososial, seperti stres berlebihan.
Stres tersebut biasanya dikombinasi dengan perubahan hormon, situasi kehidupan yang sulit seperti kesulitan ekonomi dan berbagai masalah lainnya.
Perbedaan periode gejala
Perbedaan baby blues dan depresi post partum juga ditandai dengan perbedaan kemunculan gejala.
Jika baby blues pada umumnya dimulai dari 2 hingga 3 hari setelah melahirkan. Sedangkan depresi post partum akan muncul pada bulan kedua atau ketiga setelah melahirkan.
Biasanya depresi post partum juga muncul sejak masa kehamilan. Ini karena merasa periode kehamilan merupakan periode yang sulit dijalani.
Perbedaan tingkat keparahan
Secara umum baby blues merupakan gangguan yang lebih ringan dibandingkan dengan depresi post partum. Jika Moms mengalami baby blues, Moms masih dapat mengurus dan mengasuh sang anak meski merasakan sedih.
Sedangkan pada depresi post partum, Moms akan mengalami depresi yang cukup parah. Bahkan ada juga yang sama sekali tidak mau mengurus bayinya.
Cara mengatasi baby blues dan depresi post partum
Memiliki gejala yang hampir mirip, cara mengatasi baby blues dan depresi post partum juga berbeda, lho. Berikut ulasan lengkapnya:
Baby blues
- Moms diharuskan tidur yang cukup, cobalah untuk tidur bersama bayi ketika jam tidur datang
- Lakukan olahraga ringan, jalan-jalan untuk menghilangkan stres untuk mencari udara segar
- Mengonsumsi makanan sehat
- Melakukan hal yang Moms suka agar membuat pikiran menjadi rileks
- Jangan sungkan untuk menerima bantuan dari orang lain ketika ingin membantu menjaga bayi
Depresi post partum
- Istirahat yang cukup untuk memulihkan tubuh
- Lakukan relaksasi dengan cara meditasi, cobalah mandi dengan air hangat untuk menenangkan pikiran
- Tanamkan dalam pikiran bahwa semua yang terjadi bukanlah kesalahan diri sendiri
- Cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk mencari jalan keluar dan menjadi lebih tenang
Nah, apabila segala cara di atas tidak ampuh, Moms sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter ahli untuk mendapat perawatan yang tepat, ya!
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!