Share This Article
Pasti sudah tidak asing lagi dengan keju, asinan, yogurt dan tempe, bukan? Selain enak, makanan tersebut juga diolah dengan cara fermentasi lho. Namun apakah kamu tahu manfaat mengonsumsi makanan fermentasi?
Manfaat makanan fermentasi
Dilansir dari Healthline, fermentasi salah satu teknik kuno untuk mengawetkan makanan.
Makanan fermentasi kaya akan probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan, mulai dari pencernaan hingga kekebalan tubuh agar lebih kuat.
Fermentasi sendiri adalah proses alami di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat menjadi alkohol atau asam. Kandungan alkohol atau asam tersebut berfungsi sebagai pengawet alami.
Fermentasi juga mendorong salah satu pertumbuhan bakteri bermanfaat bagi kesehatan tubuh yakni probiotik. Probiotik telah terbukti meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh serta melancarkan pencernaan dan jantung.
Oleh karena itu, menambahkan makanan fermentasi ke dalam makanan dapat bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini beberapa manfaatnya seperti dilansir dari Healthline:
1. Melancarkan sistem pencernaan
Probiotik yang diproduksi selama fermentasi dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri di usus dan dapat melancarkan beberapa masalah pencernaan. Probiotik dapat mengurangi gejala dari sindrom iritasi usus besar.
Satu studi yang dilakukan selama 6 minggu pada 274 orang dewasa dengan penyakit usus besar, menemukan bahwa mengonsumsi 4,4 ons (125 gram) susu fermentasi seperti yogurt setiap hari mampu mengatasi masalah tersebut, termasuk kembung dan melancarkan buang air besar.
Terlebih lagi, makanan fermentasi juga dapat mengurangi tingkat keparahan diare, kembung, gas, dan sembelit. Oleh sebab itu, menambahkan makanan fermentasi ke dalam makanan mungkin berguna jika kamu secara teratur mengalami masalah usus.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Bakteri yang hidup di usus berdampak signifikan pada sistem kekebalan tubuh. Kandungan probiotiknya yang tinggi pada makanan fermentasi mampu meningkatkan sistem kekebalan dan mengurangi risiko terkena flu.
Mengonsumsi makanan kaya probiotik juga dapat membantu kamu pulih lebih cepat saat sakit. Selain itu, banyak makanan fermentasi yang kaya vitamin C, zat besi, dan seng yang semuanya terbukti berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh.
3. Membuat makanan lebih mudah dicerna
Fermentasi membantu memecah nutrisi dalam makanan, membuat lebih mudah dicerna daripada makanan yang tidak difermentasi.
Misalnya, laktosa yang memiliki kandungan gula alami dalam susu dan dipecah selama fermentasi menjadi gula yang lebih sederhana yaitu glukosa dan galaktosa.
Selain itu, fermentasi menghancurkan antinutrien seperti fitat dan lektin yang merupakan senyawa yang ditemukan dalam biji-bijian, kacang-kacangan yang mengganggu penyerapan nutrisi.
Oleh karena itu, mengonsumsi kacang-kacangan atau kacang-kacangan yang difermentasi seperti tempe meningkatkan penyerapan nutrisi yang bermanfaat.
Manfaat lain dari makanan fermentasi
Dilansir dari Healthline, penelitian telah menunjukkan bahwa makanan fermentasi juga dapat meningkatkan:
1. Kesehatan mental
Beberapa penelitian telah mengaitkan strain probiotik Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum mampu untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Kedua probiotik tersebut ditemukan dalam makanan fermentasi
2. Membantu menurunkan berat badan
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara strain probiotik tertentu termasuk Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus gasseri yang ampuh menurunkan berat badan dan penurunan lemak perut.
3. Menjaga kesehatan jantung
Makanan fermentasi memiliki banyak manfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Probiotik juga dapat sedikit mengurangi tekanan darah dan membantu menurunkan total kolesterol jahat.
Baca juga: Studi Membuktikan, Makanan Fermentasi Kimchi Bisa Turunkan Risiko COVID-19
Efek samping makanan fermentasi
Makanan fermentasi dianggap aman bagi kebanyakan orang. Namun, beberapa individu mungkin mengalami efek samping.
Karena kandungan probiotik makanan fermentasi yang tinggi, efek samping yang paling umum adalah peningkatan gas dan kembung. Gejala ini mungkin menjadi lebih buruk setelah mengonsumsi makanan fermentasi kaya serat, seperti kimchi dan sauerkraut.
Penting juga untuk diperhatikan bahwa tidak semua makanan fermentasi dibuat sama. Beberapa produk mungkin mengandung tambahan gula, garam, dan lemak tingkat tinggi. Jadi penting untuk membaca label nutrisi untuk memastikan kamu membuat pilihan yang sehat.
Jika melakukan fermentasi di rumah, pastikan kamu mengikuti resep dengan cermat untuk tujuan keamanan. Suhu yang salah, waktu fermentasi, atau peralatan yang tidak steril juga dapat menyebabkan makanan membusuk, sehingga tidak aman untuk dimakan.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!