Share This Article
Kamu pasti pernah melihat makanan dengan varian rasa matcha atau green tea, kan? Matcha atau green tea memang menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya sebagai minuman, matcha dan green tea juga banyak digunakan sebagai varian rasa makanan bahkan bahan perawatan kulit. Tapi, tahukah kamu bahwa ternyata matcha dan green tea itu berbeda? Lalu mana yang lebih sehat?
Baca Juga: 7 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan, Bisa untuk Diet dan Memperpanjang Usia Lho!
Apa perbedaan matcha dan green tea?
Green tea atau teh hijau adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Green tea juga dipercaya menawarkan berbagai manfaat kesehatan seperti membantu menurunkan berat badan serta meningkatkan kesehatan jantung.
Teh hijau disajikan dengan cara menyeduh daun teh ke dalam air, sedangkan matcha dibuat dengan cara melarutkan bubuk daun teh ke dalam air. Matcha adalah daun teh hijau yang telah digiling menjadi bubuk halus, sehingga menjadi jauh lebih pekat daripada teh hijau biasa.
Matcha dan teh hijau sebenarnya berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia Sinensis yang berasal dari China. Namun, matcha ditanam dan diproses secara berbeda dari teh hijau biasa.
Apakah matcha lebih sehat daripada green tea biasa?
Proses pembuatan matcha ternyata membuatnya lebih sehat daripada teh hijau biasa. Pada proses pembuatan matcha, semak teh terlindung dari sinar matahari selama sekitar 20-30 hari sebelum panen.
Proses tersebut memicu peningkatan kadar klorofil yang mengubah warna daun menjadi hijau tua dan meningkatkan produksi asam amino.
Setelah panen, batang dan urat daun dikeluarkan dari daun. Kemudian ditumbuk menggunakan batu hingga berubah bubuk hijau cerah yang dikenal sebagai matcha.
Matcha mengandung lebih tinggi kafein dan antioksidan daripada teh hijau biasa. Satu cangkir (237 ml) matcha standar yang terbuat dari 4 sendok teh bubuk matcha biasanya mengandung sekitar 280 mg kafein. Sedangkan satu cangkir (237 ml) teh hijau biasa hanya mengandung 35 mg kafein.
Karena kandungan kafeinnya yang tinggi, kebanyakan orang tidak minum secangkir penuh (237 ml) matcha sekaligus, melainkan 59-118 ml. Kandungan kafein juga tergantung pada banyaknya bubuk yang dilarutkan.
Matcha juga seringkali disajikan dengan pemanis atau susu karena memiliki rasa berumput yang sangat pahit.
Apa manfaat kesehatan dari matcha dan green tea?
Matcha dan teh hijau masing-masing cukup menyehatkan. Namun, perbedaan dalam pengolahan dan pembuatannya menghasilkan beberapa manfaat kesehatan yang berbeda.
Antioksidan pada matcha dan teh hijau biasa dapat melawan radikal bebas di tubuh dan melindungi sel dan jaringan dari kerusakan.
Matcha sangat tinggi antioksidan, terutama katekin. Katekin yang paling kuat adalah epigallocatechin gallate (EGCG). EGCG dapat melawan peradangan di tubuh, membantu menjaga arteri yang sehat, dan meningkatkan perbaikan sel.
Sedangkan teh hijau dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk kolesterol total, kolesterol LDL (jahat), trigliserida, dan kadar gula darah. Nah, teh hijau dapat melindungi tubuh dari faktor-faktor tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum teh hijau memiliki risiko penyakit jantung hingga 31 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.
Selain itu, bukan rahasia jika teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan. Penelitian mengungkapkan, teh hijau dapat meningkatkan total kalori yang dibakar dengan meningkatkan laju metabolisme dalam tubuh dan meningkatkan pembakaran lemak selektif hingga 17 persen.Â
Asam amino unik atau L-theanine pada teh hijau juga dapat meningkatkan gelombang alfa pada otak.
Gelombang ini memicu relaksasi mental sehingga dapat membantu melawan sinyal stres, serta meningkatkan kewaspadaan tanpa menyebabkan kantuk. Matcha diketahui memiliki kadar L-theanine yang jauh lebih tinggi dari teh hijau biasa.
Apa efek samping dari mengonsumsi matcha?
Meski punya banyak manfaat untuk kesehatan, umumnya tidak disarankan untuk minum lebih dari 2 cangkir (474 ml) matcha per hari. Daun matcha mungkin mengandung kontaminan, termasuk logam berat, pestisida, dan fluorida dari tanah tempat tanaman tumbuh.
Mengonsumsi matcha organik mungkin dapat mengurangi risiko terpapar pestisida, tetapi daun organik pun masih mengandung zat dari tanah yang berbahaya jika tertelan dalam jumlah besar.
Sudah tahu kan perbedaan kedua jenis minuman ini? Yuk mulai biasakan minum minuman yang bisa menunjang kesehatan tubuh.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!