Share This Article
Memiliki tubuh ideal adalah idaman kebanyakan orang. Ada berbagai cara bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil tersebut, salah satunya dengan menerapkan diet atau pola makan tertentu. Dari banyak program menurunkan berat badan, diet Ornish mungkin bisa menjadi pilihan.
Seperti apa diet Ornish itu? Apa saja makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat menjalani diet tersebut? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu diet Ornish?
Diet Ornish adalah program khusus dalam mengatur pola makan yang dikembangkan oleh Dr. Dean Ornish, seorang pendiri Preventive Medicine Research Institute di California. Diet Ornish merupakan pola makan menyerupai vegetarian, alias menghindari sebagian besar produk daging.
Tak hanya berfokus pada makanan, diet Ornish juga mencakup beberapa aktivitas fisik seperti olahraga pernapasan, yoga, dan meditasi. Selain bermanfaat untuk menurunkan berat badan, diet ini diklaim bisa menurunkan risiko berbagai penyakit dan gangguan kesehatan serius.
Baca juga: Wajib Dicoba, Menu Diet Tanpa Nasi yang Mudah dan Bergizi
Cara melakukan diet Ornish
Tidak seperti program menurunkan berat badan pada umumnya, diet Ornish relatif mudah dilakukan. Kamu tak perlu menghitung kalori setiap makanan yang disantap. Dengan meninggalkan produk daging, otomatis jumlah kalori yang kamu makan menjadi lebih sedikit.
Buah-buahan dan sayuran segar adalah menu utama di mana kamu harus terbiasa menyantapnya jika ingin mengikuti diet ini. Putih telur dan produk susu non-lemak masih diperbolehkan untuk dikonsumsi.
Selain makanan, kamu disarankan untuk berolahraga ringan minimal 30 menit setiap hari agar mendapatkan hasil yang optimal.
Daftar menu diet Ornish
Sama seperti program menurunkan berat badan lainnya, diet Ornish juga memiliki daftar menu yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari. Kamu bisa memasukkannya dalam menu sarapan, makan siang, dan makan malam.
Pilihan menu untuk dimakan
Seperti yang telah disebutkan, diet Ornish adalah pola makan menyerupai vegetarian. Artinya, produk nabati non-hewani akan menjadi menu utamanya, seperti:
- Buah-buahan: Apel, pisang, jeruk, kiwi, delima, melon, pir, beri
- Sayuran: Kembang kol, brokoli, kangkung, kubis, paprika, bayam
- Kacang-kacangan: Buncis, kacang merah, kacang lima
- Biji-bijian: Oat, barli, quinoa
- Sumber protein: Tempe, tahu, putih telur
- Bumbu dalam masakan: Bawang putih, jintan, kunyit, ketumbar, kayu manis, pala.
Makanan yang sebaiknya dibatasi
Ada beberapa makanan yang masih boleh dikonsumsi, tapi porsi dan jumlahnya perlu dibatasi atau tidak terlalu banyak, yaitu:
- Kacang dan biji-bijian: Kenari, almond, kacang mete, biji chia, biji rami, biji labu
- Makanan kemasan rendah lemak: Biskuit gandum, sereal gandum, burger vegetarian
- Produk susu: Yoghurt tanpa lemak dan susu skim
- Minuman berkafein: Kopi dan teh (maksimal satu cangkir per hari)
- Sumber lemak: Minyak zaitun, minyak kelapa, mentega, minyak sayur
- Karbohidrat olahan: Kerupuk, kue dadar (pancake), biskuit, nasi putih, gula merah, gula putih, madu
- Makanan olahan: Makanan cepat saji tinggi lemak, makanan yang dipanggang, keripik kentang.
Makanan yang harus dihindari
Jika kamu berniat menekuni diet Ornish, ada beberapa pantangan yang harus ditaati agar hasilnya optimal. Selain kuning telur, berikut beberapa makanan yang sebisa mungkin dihindari secara total:
- Produk daging: Kambing, sapi, domba, ayam, kalkun, bebek
- Makanan laut: Tuna, teri, salmon, makarel, udang, lobster.
Manfaat diet Ornish
Makanan padat nutrisi seperti buah, sayuran, dan protein nabati merupakan kombinasi yang tepat jika kamu ingin menurunkan berat badan.
Sebuah penelitian menyebutkan, 20 orang yang menerapkan diet Ornish selama satu tahun mengalami penurunan berat badan rata-rata 3,3 kg.
Selain turunkan berat badan, diet Ornish juga diklaim bisa mencegah berbagai penyakit dan gangguan kesehatan serius. Menurut American Association of Retired Persons, diet Ornish dapat meminimalkan risiko dan mengatasi penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Baca Juga: Mengenal Ultra Low Fat Diet: Apa Itu dan Bagaimana Tips Aman Menerapkannya?
Efek samping yang mungkin terjadi
Meski memiliki banyak manfaat, diet ini mempunyai beberapa efek samping yang mungkin bisa ditimbulkan. Pertama, menu pada diet Ornish sangat rendah lemak sehat.
Lemak sehat seperti asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda bisa berfungsi meredakan aktivitas peradangan, mengoptimalkan fungsi otak, dan mendukung perkembangan sel.
Selain itu, menghilangkan produk hewani secara total dapat meningkatkan risiko kekurangan gizi. Menurut sebuah studi, pola makan vegetarian cenderung lebih rendah mendapat asupan zat penting seperti vitamin B12, seng, dan kalsium.
Meski, hal ini bisa diimbangi oleh nutrisi lain yang didapat dari buah dan sayuran yang telah disebutkan.
Nah, itulah ulasan tentang diet Ornish yang perlu kamu tahu. Sebelum menerapkannya, pertimbangkan matang-matang tentang potensi manfaat dan risiko atau efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan.
Jangan ragu untuk konsultasikan masalah kesehatanmu bersama dokter terpercaya di Good Doctor. Akses layanannya 24/7 melalui aplikasinya sekarang juga. Kini, semua informasi kesehatan ada di genggamanmu!