Share This Article
Saat merasa stress, biasanya tubuh akan otomatis menginginkan camilan manis karena bisa meningkatkan lebih banyak energi. Namun, kamu perlu waspada dampaknya bagi kesehatan akibat terlalu banyak mengonsumsi gula lho!
Ya, seseorang yang gemar mengonsumsi gula berisiko tinggi terkena penyakit kronis yakni diabetes. Untuk mengetahui manfaat gula saat stres lebih lanjut, yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya berikut.
Baca juga: Minyak Goreng untuk Diet: Ketahui Jenis dan Cara Penggunaannya!
Mengonsumsi gula saat stres
Dilansir dari Healthline, gula merupakan salah satu faktor yang bisa memengaruhi mood. Sebuah studi yang diterbitkan pada 2017 menemukan bahwa mengonsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan gangguan mood berulang baik pada pria maupun wanita.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperkuat hubungan antara suasana hati dan konsumsi gula, penting untuk mempertimbangkan pilihan pola makan dan gaya hidup. Manfaat dari mengonsumsi gula yang perlu kamu ketahui yakni sebagai berikut:
Melemahkan kemampuan tubuh untuk merespons stres
Konsumsi gula bisa membantu kamu mengurangi rasa lelah dengan menekan sumbu hipotalamus hipofisis adrenal atau HPA di otak yang mengontrol respons stres.
Periset dari University of California menemukan fakta bahwa gula dapat menghambat sekresi kortisol akibat stres. Kortisol dikenal juga sebagai hormon stres sehingga konsumsi gula dapat meminimalkan perasaan cemas dan tegang.
Namun, pastikan untuk mengontrol konsumsi gula karena bisa menyebabkan ketergantungan gula dan meningkatkan risiko obesitas atau penyakit terkait lainnya.
Gula bisa meningkatkan risiko mengalami depresi
Sangat sulit untuk menemukan makanan yang menenangkan ketika mengalami stres. Meski bisa melemahkan kemampuan tubuh untuk merespons hormon stres, tetapi gula mungkin akan memperburuk emosi sehingga berisiko mengalami depresi.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu ketidakseimbangan bahan kimia otak tertentu. Ketidakseimbangan inilah yang akhirnya mengakibatkan depresi dan bahkan meningkatkan risiko jangka panjang untuk mengembangkan gangguan kesehatan mental.
Berhenti konsumsi gula bisa sebabkan serangan panik
Menarik diri dari makanan manis bisa menyebabkan munculnya kondisi seperti serangan panik. Beberapa efek samping yang mungkin dirasakan, antara lain kegelisahan, sifat lekas marah, kebingungan, dan mudah lelah.
Perlu diketahui, ketika seseorang menyalahgunakan suatu zat untuk jangka waktu tertentu, maka tubuh akan berhenti secara fisiologis ketika kamu berhenti menggunakannya.
Karena itu, orang yang sering mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi bisa juga mengalami sensasi fisiologis penarikan saat tiba-tiba berhenti mengonsumsinya.
Apa makanan pengganti gula yang direkomendasikan?
Pilihan pengganti gula yang lebih sehat biasanya tergantung pada jenis pemanis yang digunakan. Beberapa pengganti gula yang bisa dikonsumsi adalah pemanis buatan, pemanis baru, dan pemanis alami.
Gula kelapa
Salah satu jenis pemanis alami ini bisa digunakan sebagai pengganti gula, terutama jika tidak dimurnikan. Gula kelapa murni terkandung berbagai jenis vitamin dan mineral sehingga tidak menyebabkan fluktuasi gula darah.
Namun, gula kelapa memiliki jumlah kalori cukup banyak serta masih tinggi karbohidrat dan fruktosa sehingga orang yang ingin menurunkan berat badan harus membatasinya. Selain itu, gula kelapa mungkin bukan pilihan terbaik bagi penderita diabetes.
Madu
Pengganti gula satu ini mengandung banyak nutrisi, termasuk antioksidan, mineral, dan vitamin. Karena itu, madu menjadi salah satu pengganti gula yang lebih mudah dicerna daripada gula biasa.
Namun, ketahui juga jika madu mengandung kalori tinggi dan terurai menjadi glukosa serta fruktosa sehingga konsumsinya perlu dibatasi. Madu bisa dikonsumsi bersama smoothies atau dengan makanan yang dipanggang sebagai saus pelengkap.
Sirup maple
Sirup maple merupakan pemanis alami yang tinggi antioksidan dan kaya mineral termasuk kalsium, kalium, zat besi, seng, dan mangan. Namun, seperti pemanis alami lainnya, sirup maple mengandung kalori tinggi sehingga harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Nah, saat stres, jangan terlalu banyak mengonsumsi gula karena bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Bicarakan dengan dokter ahli jika sering mengalami stres dan membutuhkan solusi untuk mengatasi, ya!
Baca juga: Jenis-jenis Tepung Tinggi Protein yang Bergizi dan Kaya Manfaat
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!