Share This Article
Memanaskan makanan tentu menjadi hal yang sangat praktis untuk dilakukan ketika kamu tidak memiliki banyak waktu untuk memasak. Namun, apakah kamu tahu terlalu sering memanaskan makanan bisa membuat gizinya hilang? Yuk, simak penjelasannya.
Faktor hilangnya gizi saat memanaskan makanan
Perlu kamu ketahui bahwa sebenarnya segala jenis metode memasak dan memanaskan makanan akan mengakibatkan hilangnya nutrisi.
Dilansir dari CNN Health, berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi hilangnya nutrisi pada makanan selama proses memasak yaitu:
- Waktu, semakin lama makanan tersebut dipanaskan, semakin banyak nutrisi yang hilang.
- Suhu, semakin banyak panas, semakin banyak gizi dalam makanan akan hilang.
- Jumlah cairan makanan yang dimasak, semakin banyak air, semakin banyak nutrisi yang mungkin hilang.
Memang benar memanaskan makanan sangat diperlukan agar membunuh bakteri dan menghindarkan kamu dari infeksi berbahaya. Namun, sayangnya proses memanaskan makanan secara ulang-ulang dapat menurunkan kadar nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Kandungan gizi apa saja yang hilang saat memanaskan makanan?
Kandungan gizi penting yang akan terbuang salah satunya adalah vitamin C. Padahal, vitamin C memiliki peranan yang sangat penting dalam kesehatan tubuh, seperti membantu mencegah terjadinya anemia, membantu melindungi fungsi pendengaran, dan kemampuan unik lainnya.
Tak hanya itu saja, memanaskan makanan juga dapat menghilangkan sekitar 50-80 persen kandungan vitamin C pada makanan. Bayam yang dipanaskan selama 5 menit, sebanyak 11 persen kandungan vitamin C akan hilang.
Kemudian kandungan vitamin dan enzim pada makanan seperti kacang-kacangan juga akan menurun. Kandungan antioksidan pun juga akan menurun di dalam makanan yang sudah dipanaskan.
Ketika memanaskan makanan ternyata banyak sekali kandungan gizi yang memiliki manfaat penting bagi tubuh malah hilang begitu saja.
Baca juga: Mengenal Manfaat dari Kandungan Gizi Tahu dan Tempe Bagi Kesehatan
Tips menjaga gizi makanan tetap terjaga saat dipanaskan
Dilansir dari Healthline, memanaskan kembali sisa makanan tidak hanya menghemat waktu dan uang tetapi juga mengurangi pemborosan. Ini adalah praktik penting jika kamu menyiapkan makanan dalam jumlah besar.
Namun, jika dihangatkan kembali dengan tidak benar, sisa makanan dapat menyebabkan keracunan makanan, yang tentu membahayakan kesehatan tubuh.
Diperkirakan 1 dari 6 orang Amerika mengalami keracunan makanan setiap tahun dan 128.000 di antaranya dirawat di rumah sakit. Dalam kasus yang parah, keracunan makanan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Hal penting agar gizi makanan tidak hilang saat memanaskannya
Selain itu, beberapa metode pemanasan secara berulang dapat membuat sisa makanan menjadi kurang menarik untuk dimakan. Saat memanaskan sisa makanan, berikut ini hal-hal penting yang harus kamu lakukan agar kandungan gizinya tidak hilang:
- Dinginkan sisa makanan secepat mungkin (dalam 2 jam), simpan di lemari es dan makan dalam 3–4 hari. Sebagai alternatif, bekukan sisa makanan selama 3–4 bulan. Setelah tahap ini, mereka masih dianggap aman untuk dimakan.
- Sisa makanan yang beku harus dicairkan dengan benar sebelum dipanaskan dengan memindahkannya ke lemari es atau menggunakan pengaturan pencairan di microwave. Setelah mencair, dinginkan dan makan dalam waktu 3–4 hari.
- Panaskan kembali sisa makanan hingga mengepul seluruhnya. Ketika memanaskannya pertahankan tetap pada suhu 165 ° F (70 ° C) selama dua menit. Aduk makanan sambil memanaskan kembali untuk memastikan pemanasan yang merata, terutama saat menggunakan microwave.
- Jangan memanaskan sisa makanan lebih dari sekali.
- Jangan membekukan kembali sisa makanan yang telah dicairkan.
- Sajikan segera sisa makanan yang sudah dihangatkan.
- Khusus untuk kamu yang ingin memasak sayuran, cukup cuci daripada mengupasnya. Kulit sayuran mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Penting juga untuk diperhatikan juga, jangan membuang daun luar sayuran, seperti kol, kecuali daun tersebut layu.
- Lebih baik untuk memasak sayuran dengan metode dikukus, menggunakan microwave, atau memanggangnya, daripada dimasak dengan cara direbus.
- Potong makanan setelah dimasak daripada sebelum dimasak. Hal ini dapat mengurangi kandungan zat gizi yang hilang selama proses pemasakan.
Walaupun praktis, sebaiknya kamu tetap lebih teliti tentang kandungan gizinya selama makanan dipanaskan atau dimasak dengan suhu tinggi. Jika kamu membiarkannya begitu saja, tentu makanan yang dikonsumsi tidak memiliki kandungan gizi yang sempurna bagi kesehatan tubuh.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.