Share This Article
Amoxicillin adalah obat antibiotik jenis penicillin yang digunakan untuk meredakan sakit akibat infeksi bakteri.
Perlu pengetahuan yang baik agar tidak terjadi penggunaan obat yang tidak tepat.
Maka dari itu, langsung saja simak penjelasan lengkap mengenai amoxicillin berikut ini.
Untuk apa obat amoxicillin?
Amoxicilin adalah obat antibiotik jenis penicillin yang digunakan untuk meredakan sakit akibat infeksi bakteri.
Obat antibiotik ini hanya bisa menyembuhkan penyakit akibat infeksi bakteri, sehingga tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
Amoxicillin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri, membunuhnya, dan mencegah bakteri membentuk dinding sel. Obat ini harus dikonsumsi dengan resep dokter dan tidak dijual secara bebas.
Amoxicillin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirup. Untuk tablet dan kapsul, amoxicillin tersedia dalam dosis 500 mg.
Apa fungsi dan manfaat obat antibiotik amoxicillin?
Amoxicillin mampu mengobati sakit akibat infeksi bakteri seperti bronkitis, pneumonia, infeksi THT (telinga, hidung, tenggorokan), infeksi kulit, hingga infeksi saluran kemih.
Obat ini juga kerap diresepkan bersama obat antibiotik lainnya seperti clarithromycin (Biaxin) untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori.
Kombinasi ini juga kadang digunakan bersamaan dengan obat pereda asam lambung yang bernama lansoprazole (Prevacid). Selain itu, amoxicillin juga mampu mengatasi:
Meski begitu obat ini tidak efektif untuk mengobati virus flu dan pilek biasa. Apalagi virus corona atau COVID-19 yang tengah merebak saat ini.
Merk dan harga obat antibiotik amoxicillin
Ada 2 jenis obat amoxicillin yang dijual di pasaran, yakni obat generik dan bermerek.
Harga obat amoxicillin trihydrate 500 mg generik
Obat generik adalah obat yang tidak ada mereknya, hanya ada dosisnya dan kadang disertai nama produsennya.
Obat antibiotik amoxicillin biasanya dijual bebas dengan dosis 500 mg. Bentuknya tablet dengan kemasan strip berisi 10 tablet obat.
Harga obat amoxicillin generik 500 mg bervariasi mulai dari Rp 500 rupiah per tablet atau mulai dari Rp 15.000 per strip berisi 10 tablet.
Harga obat amoxicillin trihydrate 500 mg bermerek
Obat bermerek adalah obat dengan kandungan utama sama seperti obat generik, tapi biasanya dengan komponen tambahan. Cara membedakannya, obat ini dijual dengan nama brand yang berbeda dengan nama komponen obatnya.
Merek dagang obat amoxicillin trihydrate 500 mg di antaranya Hufanoxil, Etamox, Holimox, Kemosilin, dan Intermoxil untuk jenis tablet. Sementara untuk kapsul ada Mestamox, Camoksil, Widecillin, Amobiotic, Scannoxyl, dan Leomoxyl.
Harga obat merek untuk amoxicillin trihydrate 500 mg bervariasi mulai dari Rp 600 per tablet, sementara 1 box dijual mulai dari Rp 40.000.
Berapa dosis obat antibiotik amoxicillin?
Biasanya resep dokter untuk penggunaan obat ini tergantung dari beberapa faktor. Di antaranya:
- Usia
- Kondisi yang dihadapi
- Seberapa parah kondisi
- Adanya konsumsi obat-obatan lain
- Bagaimana tubuh memberi respons pada dosis pertama amoxicillin
Dilansir Healthline, berikut beberapa dosis yang umum diberikan kepada pasien tergantung usia dan infeksi yang dihadapi:
Dosis amoxicillin untuk mengatasi infeksi telinga, hidung dan tenggorokan:
Obat yang diberikan bisa berbentuk tablet hisap maupun tablet biasa. Berikut dosis yang biasa digunakan:
- 0-2 bulan: maksimum 30 mg/kg/hari. Atau sesuai resep dokter anak
- 3 bulan – 17 tahun: 25 mg/kg/hari dan diberikan setiap 12 jam, atau 20 mg/kg/hari diberikan setiap 8 jam
- 18-64 tahun: 500 mg setiap 12 jam, atau 250 mg setiap 8 jam
Dosis untuk mengatasi infeksi saluran kemih
- 0-2 bulan: maksimum 30 mg/kg/hari. Atau sesuai resep dokter anak
- 3 bulan – 17 tahun: 25 mg/kg/hari dan diberikan setiap 12 jam, atau 20 mg/kg/hari diberikan setiap 8 jam
- 18-64 tahun: 500 mg setiap 12 jam, atau 250 mg setiap 8 jam
- 65 tahun ke atas: dokter akan memberikan resep sesuai kondisi masing-masing pasien
Dosis amoxicillin untuk mengatasi infeksi kulit
- 0-2 bulan: maksimum 30 mg/kg/hari. Atau sesuai resep dokter anak.
- 3 bulan – 17 tahun: 25 mg/kg/hari dan diberikan setiap 12 jam, atau 20 mg/kg/hari diberikan setiap 8 jam.
- 18-64 tahun: 500 mg setiap 12 jam, atau 250 mg setiap 8 jam.
Dosis untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan bawah
- 0-2 bulan: maksimum 30 mb/kg/hari apabila berat badannya kurang dari 40 kg. Jika lebih, maka harus diberikan dosis dewasa
- 3 bulan – 17 tahun: 45 mg/kg/hari dan diberikan setiap 12 jam, atau 40 mg/kg/hari diberikan setiap 8 jam
- 18-64 tahun: 875 mg setiap 12 jam, atau 500 mg setiap 8 jam
- 65 tahun ke atas: dokter akan memberikan resep sesuai kondisi masing-masing pasien
Amoxicillin untuk sakit gigi
Obat jenis penisilin adalah bentuk antibiotik umum untuk infeksi gigi. Ini termasuk penisilin dan amoxicillin.
Beberapa dokter gigi mungkin juga merekomendasikan amoxicillin dengan asam klavulanat, karena kombinasi tersebut dapat membantu menghilangkan lebih banyak bakteri yang membandel.
Dosis umum amoxicillin untuk sakit gigi adalah 500 miligram (mg) setiap 8 jam atau 1.000 mg setiap 12 jam.
Dosis umum amoxicillin dengan asam klavulanat adalah sekitar 500-2.000 mg setiap 8 jam atau 2.000 mg setiap 12 jam, tergantung pada dosis efektif minimum.
Dosis obat amoxicillin untuk anak
Ketika dokter anak meresepkan amoxicillin untuk anak, mereka akan memberi tahu Moms dosis yang direkomendasikan.
Dokter akan merekomendasikan berdasarkan banyak faktor, termasuk usia, berat badan anak, jenis infeksi, dan faktor lainnya.
Pastikan untuk memberi anak obat dengan dosis tepat yang diresepkan dokter ya.
Apakah obat amoxicillin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Jika kamu sedang hamil, menyusui, atau berencana hamil dan menyusui, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Amoxicillin dianggap sebagai obat kategori B saat kehamilan oleh Food and Drug Administration (FDA). Itu berarti aman dikonsumsi saat hamil.
Jika kamu perlu mengonsumsi amoxicillin selama kehamilan, komunikasikan dengan dokter. Antibiotik ini juga masih boleh digunakan oleh ibu menyusui.
Amoxicillin dapat masuk ke dalam ASI dan meskipun ini tidak mungkin memiliki efek berbahaya pada bayi yang sedang menyusui, secara teoritis amoxicillin dapat memengaruhi bakteri alami yang ditemukan di mulut atau usus bayi.
Kamu harus memberi tahu dokter jika bayi mengalami diare atau sariawan saat kamu mengonsumsi obat amoxicillin ini.
Apa efek samping obat antibiotik amoxicillin yang mungkin terjadi?
Amoxicillin tidak memiliki efek samping mengurangi kesadaran atau membuat ngantuk. Namun ada beberapa efek lain yang bisa saja timbul.
Berikut beberapa efek samping yang sering ditemukan pada pasien yang mengonsumsi obat ini:
- Mual
- Muntah
- Diare
- Munculnya ruam pada kulit
- Infeksi jamur pada vagina.
Gejala ini biasanya timbul dan bisa sembuh dalam jangka waktu 1 minggu. Apabila kondisinya tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter.
Efek samping yang berbahaya
Selain efek samping yang tergolong ringan di atas, ada juga beberapa gejala yang patut kamu waspadai. Namun jangan terlalu panik, sebab kasus di bawah ini hanya terjadi pada 1 dari 1000 pasien.
- Diare tak kunjung sembuh. Jika diare disertai perut kram, feses berdarah, dan berlangsung lebih dari 4 hari, segera hubungi dokter atau petugas medis
- Kencing berwarna gelap dan feses berwarna pucat, kulit menguning, dan bagian putih mata ikut menguning. Waspada bisa saja ini tanda adanya gangguan di hati atau kantung empedu
- Munculnya memar atau perubahan warna kulit
- Nyeri sendi atau nyeri otot yang mulai muncul 2 hari setelah mengonsumsi obat
- Muncul ruam kulit dengan bercak merah yang melingkar
Efek ini bisa saja terjadi begitu kamu mengonsumsi antibiotik amoxicillin, atau bahkan 2 bulan setelah kamu tak lagi mengonsumsinya.
Reaksi alergi yang serius
Selain itu, obat antibiotik ini juga bisa menimbulkan alergi pada penggunanya. Pada banyak kasus, reaksi alergi berada pada tahap ringan dengan gejala:
- Ruam kulit yang terasa gatal
- Batuk-batuk
- Wheezing
Peringatan dan perhatian obat amoxicillin
Ada beberapa hal yang harus kamu tahu dan lakukan sebelum memutuskan mengonsumsi obat ini. Sebab antibiotik harus digunakan dengan resep dokter.
Sebelum dokter memberikan resep antibiotik, beritahukan beberapa hal di bawah ini:
- Beritahu dokter jika kamu memiliki alergi terhadap amoxicillin maupun antibiotik jenis penicillin lainnya seperti ampicillin (Omnipen, Principen), dicloxacillin (Dycill, Dynapen), oxacillin (Bactocill), penicillin (Beepen-VK, Ledercillin VK, Pen-V, Pen-Vee K, Pfizerpen, V-Cillin K, Veetids), dan lain-lain
- Jangan lupa juga beritahu jika kamu alergi terhadap obat jenis sefalosporin seperti Omnicef, Cefzil, Ceftin, Keflex, dan lain-lain
- Selain itu beritahu juga jika kamu memiliki riwayat penyakit seperti asma, diabetes, penyakit hati atau liver, penyakit ginjal, gangguan darah atau pembekuan darah, mononukleosis, dan berbagai jenis alergi apapun
- Obat ini juga bisa membuat obat kontrasepsi berkurang efektivitasnya. Maka dari itu sebelum mengonsumsi obat ini tanyakan pada dokter alternatif kontrasepsi lain yang tidak memengaruhi hormon untuk mencegah kehamilan
- Jika kamu sedang hamil menyusui atau berencana hamil dan menyusui, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter
- Apabila kamu ada jadwal untuk operasi sebaiknya beritahu dokter. Biasanya dokter akan menghentikan pemberian amoxicilin 2 minggu sebelum operasi dilakukan
- Beri tahu juga dokter apabila kamu baru saja, atau berencana akan melakukan vaksinasi
Anjuran pemakaian
Antibiotik jenis ini hadir dalam bentuk yang beragam. Mulai dari sirup, tablet hisap, kapsul, hingga cairan injeksi yang harus disuntikkan ke pasien. Setiap jenis punya cara konsumsi yang berbeda untuk menjaga manfaatnya.
Berikut beberapa hal yang kamu perlu tahu tentang cara mengonsumsi obat antibiotik amoxicillin.
- Untuk jenis cairan injeksi maka hanya bisa diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter
- Selain itu, obat dikonsumsi melalui mulut. Obat ini bisa dikonsumsi entah setelah makan maupun tidak makan
- Jika obat yang dikonsumsi berupa sirup maka kocok dulu sebelum diminum. Lalu takar obat dengan alat penakar khusus seperti pipet atau sendok takar, jangan gunakan sendok dapur
- Apabila memilih tablet hisap, maka biarkan obatnya lumer di mulut. Jangan mengunyahnya, kecuali obat yang diberikan dokter adalah jenis tablet kunyah
- Jika kamu mendapatkan tablet biasa atau kapsul maka langsung telan dengan bantuan cairan. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya
- Pastikan untuk mengonsumsi sesuai resep yang diberikan oleh dokter. Baik frekuensi dan dosis yang diberikan. Pastikan untuk selalu mengonsumsi obat di jam yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan kinerja obat
- Bagaimana jika lupa tidak minum dan melewati jadwal minum obat? Jika baru terlewat beberapa jam maka usahakan untuk segera meminum obatnya, namun jika sudah mendekati jam minum obat selanjutnya lebih baik lupakan dosis sebelumnya.
- Penting untuk kamu menghabiskan antibiotik sesuai resep dokter. Jika kamu menghentikan konsumsi karena merasa sudah baikan, bisa saja infeksi justru bertahan lebih lama. Tubuh juga bisa kebal terhadap obat dan tak mempan lagi
- Jangan konsumsi berlebih sebab bisa menyebabkan overdosis. Beberapa tandanya adalah masalah pada perut seperti diare
- Jangan bagikan resep obat kamu ke orang lain, sebab setiap orang punya dosisnya masing-masing
Interaksi obat
Saat obat ini berinteraksi dengan obat yang tidak cocok bisa saja efektivitasnya menurun dan menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memberi tahu dokter obat apa saja yang tengah kamu konsumsi. Berikut beberapa obat yang akan timbulkan reaksi negatif jika digunakan bersamaan dengan amoxicillin:
- Obat antikoagulan seperti warfarin
- Perawatan untuk asam urat seperti probenesid dan allopurinol
- Antibiotik lain seperti kloramfenikol, makrolida, sulfonamida, dan tetrasiklin
- Metotreksat yang digunakan pada terapi kanker
- Obat pelemas otot
- Vaksin tipes yang dikonsumsi secara oral atau lewat mulut
Selain mengurangi efektivitas, interaksi yang terjadi juga bisa sebabkan naiknya tingkat racun karena kemampuan tubuh untuk mengeluarkan obat setelah penggunaan menurun.
Hubungi dokter apabila kamu mengalami gejala ini
Apabila setelah mengonsumsi obat antibiotik kamu mengalami beberapa gejala di bawah ini, sebaiknya segera hubungi petugas medis untuk mendapat perawatan yang tepat.
- Ruam kemerahan yang muncul di kulit disertai rasa gatal, pembengkakan, kulit mengelupas, atau berisi nanah
- Mengalami gejala wheezing atau mendengar suara mengi saat mengeluarkan napas
- Merasa adanya tekanan pada dada dan tenggorokan
- Kesulitan dalam bernapas dan berbicara
- Bagian mulut, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan mulai membengkak
Cara mengatasi efek samping yang muncul
Apabila efek samping masih dalam tahap ringan dan tidak sampai mengganggu aktivitas, kamu masih bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini:
- Jika kamu merasakan begitu sakit seperti lemah dan lesu. Sebaiknya konsumsi makanan bernutrisi dan jangan konsumsi makanan pedas. Ada baiknya kamu mengonsumsi amoxicillin setelah makan
- Apabila kamu mengalami diare, pastikan kamu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum cukup agar tidak terjadi dehidrasi. Gejala dehidrasi diantaranya frekuensi kencing yang menurun dan kencing berbau menyengat. Jangan konsumsi obat diare sebelum berkonsultasi dengan dokter
Penyimpanan obat amoxicillin
Setiap kali membeli obat selalu perhatikan petunjuk pemakaian yang ada di kemasan. Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera.
Umumnya obat jenis ini harus disimpan di tempat yang kering, tidak terkena sinar matahari langsung, boleh ditaruh dalam kulkas namun jangan dibekukan dalam freezer.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!