Share This Article
Kayu bajakah sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat karena khasiatnya dipercaya efektif sebagai obat kanker. Hal ini bermula dari temuan tiga siswa di Palangkaraya yang melakukan penelitian pada tanaman bajakah dan kaitannya dengan penyembuhan kanker.
Penelitian tersebut kemudian memenangkan penghargaan dalam ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Penghargaan tersebut lantas semakin membuat kayu bajakah mendapat perhatian publik. Namun, apa sebenarnya fakta tentang kayu bajakah?
Apa itu kayu bajakah?
Kayu bajakah merupakan tanaman khas dari Kalimantan Tengah. Tanaman ini juga disebut sebagai bajakah tampala, sedangkan nama ilmiahnya yakni Spatholobus littoralis Hassk. Tak hanya di Kalimantan, bajakah tampala juga tersebar dan hidup di berbagai daerah hutan di Asia.
Bagi masyarakat Dayak, kayu bajakah telah lama digunakan sebagai obat herbal untuk melawan berbagai penyakit. Seperti sakit perut, diare atau disentri. Penggunaanya dilakukan dengan cara merebus batang kayu bajakah kemudian meminumnya.
Penelitian tentang kayu bajakah
Dikutip dari Kompas, guru biologi ketiga siswa asal Palangkaraya tersebut, Helita M,Pd pun menjelaskan tahapan penelitian yang telah dilakukan. Untuk menelitinya, ketiga siswa menggunakan sampel dua ekor mencit betina atau tikus kecil berwarna putih.
Mereka kemudian menyuntikkan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker pada kedua mencit tersebut. Sel kanker pun menyebar di seluruh tubuh mencit dan mengakibatkan muncul benjolan-benjolan pada tubuh mencit.
Ketiga siswa ini kemudian memberikan dua jenis obat penawar kanker yang berbeda. Tikus pertama diberikan cairan bawang dayak sedangkan tikus kedua diberikan air rebusan kayu bajakah. Penelitian ini pun dilakukan selama kurang lebih dua bulan.
Hasilnya, tikus pertama mati sedangkan tikus kedua berhasil hidup dan berkembang biak. Dari sinilah, tanaman tersebut dianggap efektif melawan penyakit kanker. Ketiga siswa tersebut juga melanjutkan penelitian dengan melakukan uji laboratorium.
Hasilnya, mereka menemukan beberapa zat dalam tanaman bajakah berupa fenolik, steroid, tanin, alkonoid, saponin dan terpenoid. Kayu bajakah kemudian diolah menjadi serbuk teh siap seduh dan diikutsertakan dalam ajang kompetisi sains.
Kandungan penting dari kayu bajakah
Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dikutip dari dari Tempo, tanaman tersebut telah diakui memiliki setidaknya 40 kandungan zat yang mampu mematikan sel-sel kanker karena kaya akan anti radikal bebas.
Kandungan tersebut telah ditemukan berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan para ahli. Nah, berikut ini ada penjelasan mengenai manfaat dari beberapa senyawa yang ditemukan.
1. Tannin
Senyawa polifenol ini banyak ditemukan dalam tanaman. Tannin diketahui bekerja sebagai anti kanker dan antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, virus, jamur di dalam tubuh. Tanin juga dapat mencegah kerusakan oksidatif dan mengurangi tekanan darah.
2. Fitonutrien
Senyawa ini juga umum ditemukan pada tanaman. Fitonutrien memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Sifat antioksidan inilah yang dapat bekerja mencegah tubuh dari penyakit kanker.
3. Saponin
Saponin berperan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia. Senyawa ini juga mampu melindungi tubuh dari kanker serta menurunkan kadar kolesterol.
4. Terpenoid
Senyawa terpenoid telah ditemukan bermanfaat dalam pencegahan dan terapi beberapa penyakit. Terpenoid memiliki sifat antimikroba, antijamur, antiparasit, antivirus, anti-alergi, hingga antiinflamasi. Juga berguna untuk meningkatkan pertahanan tubuh.
5. Flavonoid
Kandungan antioksidan yang satu ini dapat mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, asma, dan stroke. Flavonoid mampu bekerja dalam tubuh dengan cara memperbaiki radikal bebas dan ion logam yang merusak sel.
Meski telah ditemukan berbagai kandungan yang mungkin bekerja efektif melawan kanker, kayu bajakah belum bisa diklaim sepenuhnya sebagai obat kanker.
Berdasarkan pernyataan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia seperti dikutip dari Tempo, perlu penelitian lebih lanjut mengenai tanaman bajakah. Hal ini penting supaya penggunaannya aman, juga terjaga khasiat dan kelestariannya.
Penelitian mengenai khasiat kayu bajakah sebagai obat kanker juga baru dilakukan pada hewan dan belum dilakukan pada manusia. Sedangkan agar dapat diakui sebagai obat, tanaman bajakah ini harus melewati serangkaian uji klinis dan dapat memakan waktu bertahun-tahun.
Nah, itu dia fakta yang sempat heboh diklaim sebagai obat kanker. Meski memang punya potensi sebagai obat, nyatanya kayu bajakah belum bisa diklaim sepenuhnya bekerja sebagai obat kanker.
Tapi di sisi lain temuan ini tentunya berguna bagi para peneliti agar bisa menemukan alternatif pengobatan kanker.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!