Share This Article
Beberapa saat yang lalu, pemerintah sempat menyampaikan informasi bahwa obat chloroquine adalah salah satu alternatif pengobatan untuk COVID-19.
Terlepas dari fakta bahwa chloroquine dulu dipakai sebagai obat malaria. Adanya klaim tersebut membuat obat ini menjadi semakin populer. Lalu bagaimana sesungguhnya seluk beluk obat chloroquine, dan apa benar obat ini bisa dipakai sebagai obat corona?
Baca Juga: Hati-hati! Komplikasi COVID-19 Dapat Sebabkan Myashtenia Gravis, Apa Itu?
Untuk apa obat chloroquine?
Klorokuin adalah turunan aminoquinolone yang pertama kali dikembangkan pada 1940-an sebagai obat malaria.
Sejak saat itu, klorokuin menjadi salah satu pilihan utama untuk mengobati penyakit ini, sampai berkembangnya antimalaria yang lebih baru seperti pirimetamin, artemisinin, dan mefloquine.
Apa fungsi dan manfaat obat chloroquine?
Dikutip dari Mayo Clinic, fungsi awal dari obat ini adalah untuk mengatasi dan mencegah terjadinya penyakit malaria. Cara kerjanya adalah mengatasi kerusakan sel darah merah yang terinfeksi gigitan nyamuk malaria.
Selain itu, ada kalanya obat ini juga digunakan untuk menangani gangguan kesehatan yang terjadi pada hati. Misalnya infeksi hati yang disebabkan bakteri protozoa.
Baca juga: Perhatikan, 12 Penyakit Ini Bisa Ditandai oleh Gejala Berupa Sakit Dada
Merek dan harga obat klorokuin
Web MD menyebutkan bahwa obat ini tersedia dalam bentuk klorokuin tablet yang harus diminum. Kamu disarankan untuk mengonsumsi klorokuin tablet setelah makan agar menghindari terjadinya keram.
Di Indonesia, klorokuin tablet dijual dalam bentuk generik dan non generik.
- Obat generik klorokuin dikenal dengan nama obat kina. Tersedia dalam bentuk tablet, ini dipasarkan dengan harga sekitar Rp24.000,- untuk 1 dos berisi 24 strip
- Obat merek ada dua macam, pertama chloroquine phosphate dijual dengan harga sekitar Rp28.000,- per boks. Sementara brand Hyloquin memiliki harga jual sekitar Rp134.700,- sampai Rp318.400,- untuk 10 tablet.
Baca juga: Hati-hati! Jenis-jenis Kutil Berbahaya Ini Bisa Picu Komplikasi
Bagaimana cara minum obat klorokuin?
Klorokuin dapat dikonsumsi secara tunggal maupun bersamaan dengan obat-obatan lainnya. Namun agar kandungan masing-masing dapat terserap dengan baik, dokter biasanya akan menyesuaikan dosis, rentang waktu pemakaian, sampai jadwal minum.
Untuk obat klorokuin sendiri, terdapat berapa jenis obat-obatan yang tidak disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengannya, seperti:
- Aurothioglucose
- Bepridil
- Cisapride
- Dronedarone
- Levomethadyl
- Mesoridazine
- Pimozide
- Piperaquine
- Saquinavir
- Sparfloxacin
- Terfenadine
- Thioridazine
- Ziprasidone.
Konsumsi obat ini juga harus melalui pemeriksaan dan persetujuan dokter terlebih dahulu. Kamu tidak boleh mengonsumsinya berdasarkan resep orang lain, maupun memberikan resep yang kamu miliki pada orang lain.
Berapa dosis obat chloroquine?
Dosis obat klorokuin yang umum diberikan adalah 500 mg sebanyak 1 kali dalam seminggu untuk orang dewasa. Pemberian dosis ini dapat menjadi berbeda, tergantung dengan tujuan pemakaian dari obat ini sendiri.
Untuk dosis dan jangka waktu pemakaian obat ini hanya dapat ditentukan setelah berkonsultasi kepada dokter. Namun secara umum acuan pemberian dosis obat klorokuin adalah sebagai berikut:
Untuk mencegah malaria
Untuk mencegah malaria, umumnya klorokuin dikonsumsi sebanyak satu kali dalam seminggu pada hari yang sama. Agar jadwal meminumnya tidak terlewat, kamu bisa mencatatnya dalam kalender khusus.
Obat ini biasanya dipakai sejak 1 sampai 2 minggu sebelum memasuki wilayah yang terkena wabah malaria. Agar khasiatnya bekerja dengan efektif, kamu harus meminumnya secara berkelanjutan selama 4 sampai 8 minggu setelah meninggalkan daerah wabah.
Baca juga: Penyakit Ginjal: Ketahui Berbagai Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya?
Sebagai pengobatan malaria
Jika kamu sudah terlanjur terkena malaria, umumnya dokter akan memberikan obat chloroquine dalam dosis 1.000 mg sebanyak sekali dalam sehari sebagai permulaan. Selanjutnya dosis tersebut dapat diturunkan menjadi 500 mg sebagai 6 sampai 8 jam sehari setelah dosis pertama.
Terakhir dosis akan kembali turun menjadi 500 mg sehari pada hari kedua atau ketiga setelah penanganan diberikan.
Sebagai pengobatan infeksi hati
Pemberian klorokuin untuk gangguan kesehatan yang satu ini umumnya diberikan dalam dosis sebanyak 1.000 mg sebanyak sekali dalam sehari untuk dewasa.
Biasanya dokter akan menyarankan kamu untuk meminumnya selama dua hari berturut-turut. Selanjutnya dosis tersebut dapat turun sesuai dengan arahan dari dokter.
Baca juga: Pahami Tentang Malaria: Penyebab, Gejala dan Pencegahannya
Dosis untuk anak-anak
Mengingat kondisi tubuh anak-anak biasanya lebih sensitif terhadap kandungan obat, ada baiknya kamu menyampaikan riwayat penyakit yang pernah diderita kepada dokter sebelum meminta diresepkan obat ini.
Secara umum dosis pemberian obat klorokuin pada anak juga ditentukan berdasarkan berat badannya.
Dosis untuk orang lanjut usia
Begitu pula pada lansia, pemakaian klorokuin harus diberikan setelah dokter memastikan bahwa yang bersangkutan aman mengonsumsinya.
Hal ini dilakukan mengingat orang lanjut usia lebih rentan mengalami gangguan ginjal yang mungkin mengharuskan penyesuaian tertentu dalam pemeberian dosis klorokuin.
Apakah obat chloroquine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Sejumlah penelitian dilansir dari Drugs, menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan angka cacat lahir atau aborsi spontan, jika obat ini diberikan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan untuk pengobatan malaria.
Meski begitu, terdapat pula laporan kejadian kelainan janin (termasuk kehilangan penglihatan, ototoxicity, disfungsi cochlear-vestibular), saat klorokuin diberikan dengan dosis tinggi pada ibu hamil.
Sementara untuk ibu menyusui, dilansir Drugs, sejumlah kecil klorokuin bisa diserap dan keluar melalui ASI. Jadi jika ibu menyusui hendak mengonsumsi obat ini, maka harus dilakukan atas rekomendasi dokter.
Adapun kandungan klorokuin yang diserap tersebut tidak berbahaya maupun efektif memberi pengobatan malaria kepada bayi.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Segudang Manfaat Bayam Bagi Kesehatan Tubuh
Apa efek samping obat klorokuin yang mungkin terjadi?
Seperti halnya obat-obatan pada umumnya, chloroquine juga memiliki beberapa efek samping yang bisa terjadi pada tubuh. Beberapa di antaranya adalah mual, muntah, keram pada perut, sakit kepala, dan diare.
Adapun beberapa efek samping yang dianggap serius dan harus segera mendapatkan penanganan dari tenaga medis di antaranya adalah:
- Detak jantung melambat
- Muncul tanda-tanda serangan jantung seperti sulit bernapas, kaki membengkak, lelah tanpa alasan, atau peningkatan berat badan yang terlalu drastis.
- Perubahan suasana hati yang terjadi tanpa sebab
- Merasa cemas berlebihan
- Depresi
- Muncul keinginan untuk bunuh diri
- Halusinasi
- Fungsi pendengaran menjadi terganggu (muncul suara mendenging, atau tidak bisa mendengar sama sekali)
- Mudah mengalami luka lebam
- Infeksi misalnya ditandai radang tenggorokan yang tak kunjung sembuh
- Demam
- Muncul tanda gangguan fungsi hati misalnya bola mata menjadi berwarna kuning
- Otot melemah
- Rasa sakit pada punggung
- Gusi berdarah
- Terdapat darah pada air kencing atau tinja
- Dada terasa tidak nyaman
- Muncul keringat dingin
- Penglihatan menjadi ganda
- Mulut berliur terus menerus
- Kesulitan berbicara
- Susah menelan
- Tidak bisa membedakan warna
- Tinja berwarna pucat
- Mata atau lidah sering berkedut
- Rambut menjadi rontok
- Perubahan warna pada kulit
Apabila hal tersebut terjadi secara terus menerus, hentikan pengobatan, dan segera konsultasikan kesehatanmu pada dokter.
Peringatan dan perhatian obat chloroquine
Untuk mencegah terjadinya efek samping pada tubuh, terdapat beberapa penyakit yang patut mendapat perhatian khusus sebelum kamu memutuskan mengonsumsi obat chloroquine.
Hal ini bertujuan agar pemberian obat ini tidak membuat gangguan kesehatan yang kamu derita semakin buruk. Beberapa di antaranya adalah:
- Riwayat alergi terutama terhadap kandungan proguanil dan 4-aminoquinoline yang terdapat pada klorokuin
- Kamu sedang dalam mengonsumsi obat penyakit jantung seperti amiodarone
- Memiliki riwayat gangguan mata seperti penglihatan yang kabur, atau kelainan retina
- Pernah mengalami gangguan fungsi pendengaran
- Kelainan darah atau sumsum tulang belakang
- Kelainan darah seperti porphyria
- Penyakit autoimun pada kulit misalnya psoriasis
- Mudah mengalami sakit perut
- Bradycardia atau detak jantung yang lemah
- Penyakit jantung
- Memiliki kadar potasium rendah
- Pernah kerjang
- Memiliki riwayat sakit ginjal
- Pernah mengalami gangguan fungsi hati
Interaksi obat klorokuin dengan obat diare dan jantung
Sedikit tambahan, jika kamu meminum klorokuin bersama dengan obat diare seperti kaolin atau antasida, pastikan untuk meminum klorokuin setidaknya 4 jam sebelum atau sesudah meminum obat-obatan tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan. Misalnya kandungan obat yang satu melemahkan kandungan obat lainnya dan berujung pada proses pengobatan yang tidak optimal.
Konsumsi klorokuin disertai dengan obat-obatan lainnya seperti azithromycin juga diketahui dapat meningkatkan detak jantung. Jika dibiarkan ini bisa menyebabkan gangguan jantung. Misalnya interval detak jantung yang memanjang dan takikardia.
Tanda-tanda overdosis klorokuin
Obat ini harus diminum sesuai dengan dosis dan waktu yang ditetapkan oleh dokter. Ada beberapa hal yang bisa terjadi jika kamu meminum obat ini terlalu banyak, di antaranya adalah:
- Kulit menjadi lembap dan dingin
- Air kencing menjadi lebih sedikit dari biasanya
- Mudah mengantuk
- Mulut menjadi kering
- Detak nadi melemah
- Mengalami rasa haus yang sangat
- Pusing
- Pingsan
- Kehilangan selera makan
- Timbul rasa nyeri pada otot
- Keram
- Mati rasa pada tangan, kaki, atau bibir
Apa yang harus dilakukan saat lupa meminum klorokuin?
Jangan melewatkan dosis yang ditetapkan agar khasiat obat ini dapat diterima secara optimal oleh tubuh. Namun, jika kamu lupa meminum obat ini pada waktu yang ditentukan, segera penuhi dosisnya saat kamu mengingatnya.
Akan tetapi jika waktunya sudah mendekati jadwal minum obat selanjutnya, kamu disarankan untuk meminum obat ini sesuai jadwal tersebut saja.
Bila kamu ingin meminta perubahan dosis, atau jadwal pemberian obat, kamu dapat mengonsultasikannya kepada dokter terlebih dahulu.
Cara penyimpanan obat chloroquine
Sama dengan obat-obatan lain pada umumnya, terdapat beberapa hal yang harus kamu lakukan saat hendak menyimpan klorokuin, di antaranya adalah:
- Simpan dalam wadah tertutup yang terhindar dari paparan sinar matahari.
- Usahakan untuk menyimpannya dalam suhu ruangan.
- Jangan menyimpannya di tempat yang lembap seperti kamar mandi apalagi di dalam lemari es.
- Jangan membuang klorokuin ke dalam toilet atau saluran pembuangan air karena dapat mencemari lingkungan.
- Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Sunscreen Agar Kulit Sehat?
Benarkah klorokuin obat corona?
Dilansir Medical News Today, klorokuin atau obat-obatan lain yang berhubungan dengannya seperti hydroxychloroquine saat ini tengah diteliti sebagai salah satu alternatif obat corona.
Meski begitu, seiring dengan banyaknya pembelian dan pemakaian yang tidak bertanggung jawab, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mencabut izin atas pemakaian kedua obat tersebut.
Alasannya adalah karena keduanya belum terbukti secara ilmiah mampu mengatasi penyakit yang disebabkan virus COVID-19. Selain itu efek samping yang bisa ditimbulkan jika obat ini dipakai secara bebas juga dianggap terlalu besar dan berisiko.
Lebih jauh lagi, pemakaian klorokuin sebagai obat corona juga memerlukan riset yang lebih mendalam agar bisa menghasilkan dampak kesehatan yang optimal, tanpa menyebabkan efek samping yang berarti.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum kamu memutuskan untuk meminum obat apapun, termasuk klorokuin ini. Tetap jaga kesehatan, ya!
Jika kamu merasa memiliki pertanyaan lain seputar jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut kepada dokter profesional melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!