Share This Article
Metformin merupakan obat oral yang mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian orang, terutama pengidap diabetes. Ya, obat ini dikonsumsi oleh sebagian besar pengidap diabetes tipe 2, karena memiliki manfaat untuk membuat kadar gula menjadi normal.
Lalu, berapa dosis yang tepat, efek samping yang bisa ditimbulkan, dan pantangan yang harus diperhatikan? Yuk, simak ulasan lengkap tentang obat diabetes ini.
Untuk apa obat metformin?
Metformin adalah obat medis yang memiliki fungsi utama untuk menurunkan atau mengontrol kadar gula darah yang relatif tinggi pada tubuh. Pada umumnya, obat ini dikonsumsi oleh pengidap diabetes tipe 2.
Selain itu, obat diabetes ini juga memiliki tugas utama untuk mengatur sensitivitas insulin. Pada penderita diabetes sendiri, insulin yang diproduksi oleh organ pankreas tidak berfungsi baik dalam membuat darah mengalir ke dalam sel-sel tubuh.
Oleh karena itu, metformin dapat mengoptimalkan kinerja pankreas tersebut.
Tidak hanya itu, obat diabetes ini berperan dalam proses perubahan makanan menjadi zat-zat lain, seperti misalnya energi. Ketiga hal tersebut adalah fungsi utama dari metformin itu sendiri.
Apa fungsi dan manfaat metformin?
Metformin adalah salah satu obat yang masuk dalam klasifikasi biguanides, atau obat-obatan untuk penanganan diabetes tipe 2.
Secara garis besar, metformin bekerja dengan mengoptimalkan kinerja tubuh untuk memperbaiki kondisi pasien diabetes mellitus, yakni dengan:
- Mengurangi jumlah glukosa yang diserap oleh tubuh
- Mengurangi kadar glukosa yang diproduksi oleh organ hati (liver)
- Meningkatkan dan mengoptimalkan efek dan kinerja insulin pada tubuh
Selain kadar glukosa, penderita diabetes tipe 2 sangat disarankan untuk memerhatikan insulin-nya.
Ini karena insulin sendiri merupakan hormon yang mempunyai fungsi untuk membantu tubuh mengurangi bahkan menghilangkan glokosa tambahan yang ada di darah.
Baca juga: 6 Kesalahan dalam Pengobatan yang Membuat Diabetes Makin Parah
Merek dan harga obat metformin
Metformin merupakan salah satu obat diabetes yang dijual bebas di apotek, baik berupa generik atau bermerek. Produk generik dari obat ini bernama metformin 500 mg. Harga metformin 500 mg dibanderol di kisaran Rp300 hingga Rp400 per tablet.
Selain generik, kamu juga bisa membeli metformin yang tersedia dalam berbagai merek, seperti benofomin, efomet, forbetes, gliformin, laformin, nevox, rodiamet, dan zumamet. Tersedia dalam dosis 500 mg, 850 mg, dan 1.000 mg
Sedangkan untuk harganya, metformin dijual mulai Rp10 ribu hingga Rp30 ribu, sesuai dengan merek dan dosis yang kamu beli.
Bagaimana cara minum metformin?
Metformin adalah obat diabetes oral. Artinya, obat ini dikonsumsi dengan cara diminum melalui mulut. Tentu saja, penggunaannya harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan lupa untuk makan terlebih dulu sebelum minum obat diabetes ini.
Berapa dosis obat metformin?
Metformin tersedia dalam dua jenis sesuai dengan cara kerjanya, yaitu immediate-release dan extended-release.
Immediate-release artinya kandungan obat tersebut langsung dilepaskan pada aliran darah. Sedangkan untuk extended-release, obat bekerja secara perlahan.
Metformin bukan obat yang boleh dikonsumsi sembarangan. Meski berfungsi utama sebagai penurun kadar gula, dosis untuk usia yang berbeda juga tidak sama. Untuk informasi lengkapnya, simak takaran dosis berikut ini:
Dosis obat metformin untuk anak dan remaja (10-17 tahun)
Berbeda dengan dosis dewasa, dosis anak-anak atau remaja tidak dibedakan berdasarkan cara kerja obat itu sendiri (immediate-release dan extended-release).
Takaran yang diberikan sesuai dengan resep atau anjuran dokter, ya. Jadi, jangan melebihi atau mengurangi dosis yang telah ditentukan.
Untuk anak-anak, dosis yang biasanya dikonsumsi adalah metformin 500 mg, diminum dua kali dalam sehari. Dokter bisa saja menambah takaran dosis jika efeknya dirasa kurang. Dan dosis maksimum untuk anak-anak adalah 2.000 mg per hari.
Dosis obat metformin untuk dewasa (18–79 tahun)
Dosis untuk dewasa dibedakan dua macam, yaitu immediate-release dan extended-release. Takaran yang diminum sebaiknya sesuai dengan resep atau anjuran dokter, ya.
Jadi, jangan melebihi atau mengurangi dosis yang telah ditentukan.
1. Dosis immediate-release
Untuk dosis dewasa dengan immediate-release, kamu bisa minum metformin 500 mg dua kali dalam sehari atau 850 mg sekali dalam satu hari. Jangan lupa untuk minum obat ini dengan atau sesudah makan.
Penggunaan dosis ini dapat berubah dengan resep dokter. Tentu saja, ini artinya kadar gula darah di dalam tubuhmu membutuhkan kontrol yang dinamis.
Dokter bisa mengurangi takaran dosis menjadi 500 mg per minggu, 850 mg per pekan, atau bahkan 2.550 mg setiap hari.
Yang perlu diketahui, jika dosis yang diberikan dokter melebihi 2.000 mg per hari, itu artinya kamu minum metformin dalam waktu yang tidak bersamaan, misalnya tiga kali dalam sehari.
Sedangkan dosis maksimum untuk penggunaan harian adalah 2.550 mg per hari.
2. Dosis extended-release
Dosis extended-release umumnya dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus yang masih dalam tahap normal. Artinya, kadar gula masih bisa dikontrol dengan wajar.
Dosis extended-release 500 mg diminum sekali dalam sehari dengan atau sesudah makan malam.
Sama seperti immediate-release, dokter bisa saja mengubah takaran dosis yang harus diminum, setelah adanya perubahan efek pada tubuh.
Perubahan dosis bisa menjadi 500 mg per minggu, atau dokter akan membuatkan dosis tertentu jika efeknya kurang optimal dalam mengontrol kadar gula.
Yang perlu diperhatikan, kamu tidak boleh mengonsumsi metformin lebih dari dosis 2.000 mg per hari, ya.
Dosis obat metformin untuk lanjut usia (80 tahun ke atas)
Orang yang berusia 80 tahun ke atas tidak diperkenankan untuk minum metformin jika organ ginjal tidak befungsi dengan baik. Mengapa demikian? Orang-orang lanjut usia mempunyai risiko asidosis laktat yang relatif lebih tinggi.
Oleh karena itu, penggunaan pada pasien diabetes yang berusia di atas 80 tahun hanya berdasarkan resep dokter. Dengan catatan, tidak meminumnya menggunakan dosis maksimum.
Sedangkan untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, obat ini tidak boleh dikonsumsi. Ini disebabkan belum adanya penelitian tentang efek yang optimal pada anak-anak dalam rentang usia 0-9 tahun.
Apakah obat metformin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa metformin dapat membahayakan atau memengaruhi kesehatan janin. Sejauh ini, tidak ada efek negatif yang timbul pada ibu hamil saat mengonsumsi obat ini.
Hanya saja, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu, agar mengetahui dosis yang tepat.
Sedangkan untuk wanita menyusui, metformin dapat masuk ke dalam ASI. Tentu saja, ini bukan kabar baik untuk bayi. Paparan obat ini pada ASI dapat memberikan efek samping pada si kecil.
Jadi, ibu menyusui sangat disarankan untuk menghentikan konsumsi metformin, kecuali pada kondisi tertentu dengan pengawasan dokter.
Baca juga: Kenali 4 Penyakit yang Disebabkan si Silent Killer, Diabetes
Efek samping obat metformin
Seperti obat-obatan lain, metformin juga memiliki efek samping saat dikonsumsi, terutama jika penggunaannya tidak sesuai dengan dosis yang tepat.
Efek samping bisa terjadi dengan gejala ringan sampai berat. Efek samping ringan yang bisa muncul di antaranya:
- Mual
- Diare
- Sakit perut tidak biasa
- Berkurangnya selera makan
- Lidah kebas
Sedangkan efek samping yang lebih serius meliputi:
- Sesak napas atau napas pendek. Biasanya gejala ini disertai dengan keringat dingin dan detak jantung melambat
- Kekurangan energi pada tubuh yang mengakibatkan lemas, yang bisa berakhir pada anemia atau kekurangan darah
- Penglihatan terganggu
- Muncul ruam atau bintik-bintuk merah pada kulit, disertai dengan rasa gatal.
Peringatan dan perhatian obat metformin
Tidak semua orang bisa mengonsumsi metformin. Ada beberapa golongan yang sebaiknya menghindari bahkan dilarang meminumnya, seperti:
- Pengguna alkohol. Penggunaan alkohol bisa meningkatkan asidosis laktat dari metformin itu sendiri. Selain itu, alkohol juga bisa membuat kadar glukosa menjadi tidak stabil (naik atau turun)
- Masalah ginjal. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit ginjal, baik ringan maupun berat, sangat tidak diperkenankan untuk meminum metformin. Asidosis laktat bisa berpeluang terjadi
- Masalah hati (liver). Asidosis laktat juga bisa terjadi saat diminum oleh seseorang yang memiliki gangguan pada liver
- Alergi. Jika kamu memiliki alergi, konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan obat ini. Metformin dapat bereaksi negatif dengan seseorang yang memiliki alergi, seperti gatal-gatal, pembengkakan pada lidah, dan sulit bernapas
Penggunaan metformin bersama obat-obatan lain
Metformin merupakan jenis obat yang bisa berinteraksi dengan obat lain. Artinya, akan ada reaksi dari penggunaan metformin dengan obat lainnya. Misalnya, pengurangan fungsi dari metformen sendiri atau bahkan muncul efek samping.
- Obat-obatan insulin. Metformin dapat berinteraksi dengan obat-obatan untuk memperbaiki kinerja insulin, seperti glyburide. Interaksi keduanya bisa memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh
- Obat pengontrol tekanan darah. Penggunaan metformin bersama pengontrol tekanan darah yang umumnya bersifat diuretik seperti furosemide dan hidroklorotiazid, bisa menurunkan tekanan darah itu sendiri
- Obat kolesterol. Penggunaan metformin bersama obat-obatan kolesterol seperti asam nikotinat (vitamin B3) bisa menurunkan kinerjanya dalam menurunkan kadar gula darah
- Obat glaukoma. Metformin yang dikonsumsi bersama obat-obatan untuk glaukoma seperti acetazolamide, metazolamid, brinzolamide, dorzolamide, dan topiramate, bisa meningkatkan risiko terjadinya asidosis laktat
- Obat anti-psikotik. Metformin yang diminum bersama obat-obatan untuk mengatasi gangguan mental seperti fluphenazine, klorphomazin, dan proklorperazin, bisa mengurangi fungsi untuk menurunkan kadar gula darah
- Obat untuk hormon. Penggunaan bersama obat-obatan peningkat hormon seperti kortikosteroid, prednison, budesonide, flutikason, dan betatemason, membuat metformin kurang efektif dalam mengobati diabetes
- Obat untuk TBC. Penggunaan metformin bersama isoniazid membuat fungsi utama sebagai penurun kadar gula darah menjadi tidak efektif
- Obat tiroid. Interaksi antara metformin dengan obat-obatan tiroid seperti liotrix, tlevothyroxine, dan liothyronine juga akan membuatnya kurang efektif dalam menurunkan kadar gula darah
Bagaimana jika lupa minum metformin?
Jika kamu melewatkan dosis metformin pada jam tertentu, lanjutkan minum pada waktu berikutnya seperti biasa.
Yang perlu diingat, jangan menggandakan atau minum dengan dosis dua kali lipat sebagai pengganti dosis yang terlewat. Ini akan menimbulkan efek samping yang serius.
Tetap saja, kamu sangat disarankan untuk benar-benar memerhatikan waktu untuk mengonsumsi obat ini. Artinya, jangan terlalu sering untuk lupa meminumnya. Jika perlu, atur alarm agar tidak lagi terlewat.
Bagaimana jika menghentikan konsumsi obat metformin?
Saat kamu sedang dalam perawatan atau penanganan diabetes tipe 2, menghentikan konsumsi obat diabetes ini hanya akan memperparah keadaan.
Sesuai dengan fungsi utamanya, kadar gula darahmu menjadi tidak terkontrol jika tidak meminum obat ini.
Selain kadar glukosa yang menjadi tidak beraturan, ada beberapa komplikasi yang rentan untuk muncul, seperti:
- Retinopati diabetik, atau gangguan penglihatan
- Nefropati diabetik, atau masalah pada ginjal
- Neuropati diabetik, atau kerusakan saraf
- Berbagai masalah lain, seperti gangguan jantung, kesehatan seksual, dan beberapa gangguan pada sejumlah organ tubuh
Baca juga: Tips Puasa untuk Diabetes yang Tidak Boleh Disepelekan
Bagaimana jika terlalu banyak minum obat metformin?
Minum metformin melebihi dosis yang diberikan dokter membuka peluang risiko overdosis. Gejala yang akan muncul bisa ringan sampai berat, seperti:
- Sakit perut
- Diare
- Keringat dingin secara tiba-tiba
- Rasa mengantuk yang tidak biasa
- Napas pendek
- Lelah dan letih berlebih
- Pingsan (efek berat).
Nah, itulah ulasan lengkap tentang metformin yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah. Tetap patuhi dosis yang telah dianjurkan dokter, ya!
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.