Share This Article
Miconazole menjadi salah satu jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakit kulit, terutama yang dipicu adanya jamur dan infeksi.
Inilah pentingnya kamu selalu menjaga kebersihan, ini supaya jamur tidak bisa dengan mudah tumbuh dan mengganggu kesehatan kulitmu.
Nah, yuk kenali lebih jauh tentang obat miconazole dalam ulasan berikut ini:
Apa itu miconazole?
Dilansir Everyday Health, obat ini adalah salah satu yang mampu mengatasi infeksi kulit akibat jamur. Beberapa penyakitnya seperti kurap (tinea), panu, hingga kandidiasis pada kulit. Tak hanya itu saja obat ini juga dapat digunakan bagi kamu yang mengalami infeksi jamur pada mulut.
Cara ampuh untuk menangani infeksi jamur kulit memang dengan obat-obatan antijamur. Contohnya seperti antijamur topikal atau obat oles yang berbentuk krim dan salep.
Cara bekerja obat ini sendiri dengan menghancurkan dinding sel jamur sehingga isi sel keluar dan sel jamur mati. Bisa juga dengan menghambat sel-sel jamur bertumbuh dan berkembang biak agar tidak menyebar ke area kulit lainnya pada tubuh.
Jika ingin menggunakan obat ini sebaiknya lakukan pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter agar mendapatkan aturan pemakaian yang sesuai untuk mengatasi infeksi.
Dosis penggunaan miconazole
Penggunaan obat ini tentu akan berbeda-beda untuk setiap orang, hal tersebut dikarenakan dosis yang diberikan harus sesuai dengan jenis infeksi yang dialami.
1. Kandidiasis orofaring
Bagi orang dewasa yang mengalami kandidiasis orofaring dosisnya yaitu sebanyak 20 mg/g miconazole gel oral.
Cara pemakaiannya kamu cukup oleskan 2,5 ml sebanyak 4 kali dalam sehari. Oleskan dan diamkan dalam mulut selama mungkin sebelum ditelah.
Kamu bisa melanjutkan pemakaian obat ini setidaknya selama seminggu setelah gejala hilang.
Bagi golongan anak-anak untuk usia 4-24 bulan dosis yang disarankan yaitu 20 mg/g miconazole gel oral. Oleskan 1,25 ml sebanyak 4 kali dalam sehari. Kemudian bagi anak-anak yang usianya sudah di atas 2 tahun: 2,5 ml, 4 kali sehari.
Sama seperti pemakaian bagi orang dewasa kamu cukup oleskan dan diamkan dalam mulut selama mungkin, sebelum obat tersebut ditelan. Lanjutkan pengobatan setidaknya selama seminggu setelah gejala hilang.
2. Kandidiasis usus
Kamu yang mengalami penyakit kandidiasis usus juga bisa mengatasinya dengan obat miconazole. Dosis yang akan diberikan bagi golongan dewasa dan anak-anak di atas 4 bulan yaitu 20 mg/g.
Kemudian untuk obat yang jenis gel oral yaitu 20 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi. Maksimal 250 mg (10 ml) sebanyak 4 kali dalam sehari. Jika gejala sudah hilang kamu bisa tetap melanjutkan obat ini setidaknya sampai seminggu setelahnya.
3. Infeksi jamur kulit
Miconazole jenis krim, salep dan bubuk digunakan bagi kamu yang mengalami infeksi jamur kulit. Kemudian untuk dosis bagi orang dewasa dan anak-anak cukup dioleskan tipis pada area yang terinfeksi. Lakukan cara ini sebanyak 2 kali dalam sehari.
Penggunaan obat sebaiknya dilakukan selama 2-6 minggu. Kamu tetap boleh melakukan pengobatan ini setidaknya selama seminggu setelah gejala hilang.
4. Infeksi jamur kuku
Golongan dewasa dan anak-anak akan menggunakan obat berbentuk krim yang mengandung 2 persen miconazole. Cara pemakaiannya cukup dioleskan pada area yang terinfeksi sebanyak 1-2 kali sehari. Lanjutkan pengobatan selama 10 hari setelah seluruh lesi menghilang.
5. Kandidiasis vulvovaginal
Dosis yang diberikan bagi kamu yang mengalami kandidiasis vulvovaginal bagi orang dewasa akan menggunakan jenis krim yang mengandung 2 persen miconazole, dioleskan dalam liang vagina.
Kamu bisa menggunakan obat ini sebelum tidur dengan dosis tunggal selama 10-14 hari, atau sebanyak 2 kali dalam sehari. Sebaiknya pengobatan dilakukan selama 7 hari.
Obat ini dalam bentuk tablet vaginal dapat digunakan 100 mg. Dalam sehari kamu cukup sekali selama 7 atau 14 hari, 100 mg 2 kali sehari selama 7 hari, 200 mg atau 400 mg sehari selama 3 hari, maupun 1.200 mg sebagai dosis tunggal.
Efek samping miconazole
Setelah menggunakan obat ini kamu bisa saja mengalami beberapa efek samping seperti reaksi alergi yaitu gatal-gatal, kesulitan menelan atau bernapas, hingga pembengkakan pada area wajah.
Penggunaan miconazole jenis oral gel pada umumnya juga memiliki efek samping seperti:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Sakit kepala
- Perubahan indra perasa
Mungkin saja kamu mengalami efek samping lainnya yang tidak terdaftar di atas, jika hal tersebut terjadi sebaiknya hubungi dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Interaksi miconazole dengan obat lainnya
Dilansir Everyday Health, terdapat beberapa interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan miconazole bersamaan dengan obat lain:
- Gangguan pada irama jantung jika kamu bersamaan menggunakan obat ini dengan cisapride dan terfenadine
- Kamu yang sedang rutin mengonsumsi obat kolestrol golongan statin jika di waktu bersamaan juga meminum obat ini akan meningkatkan risiko rhabdomyolysis
- Meningkatkan risiko perdarahan dari warfarin
Aturan pemakaian obat miconazole
Miconazole oral biasanya digunakan sebanyak 4 kali dalam sehari dan oleskan pada area yang terkena infeksi saja. Berbeda dengan obat pada umumnya yang bisa dibeli dengan bebas di apotek.
Pastikan kamu mengikuti aturan pemakaian yang sudah ditentukan dari dokter atau sesuai dengan aturan pemakaian yang tertera pada kemasan obat secara rutin.
Perlu kamu ketahui bahwa obat ini hanya boleh digunakan pada bagian kulit. Penting untuk membersihkan seluruh area yang terinfeksi sebelum mengoleskan obat ini.
Kemudian untuk lama pemakaian serta dosis yang digunakan kamu harus konsultasikan ke dokter karena hal tersebut berkaitan dengan jenis infeksi yang menyerang kulitmu.
Jika kamu menghentikan pemakaian miconazole yang terlalu cepat, dapat mengakibatkan jamur tumbuh kembali dan menyebabkan infeksi pada kulit.
Peringatan sebelum pemakaian miconazole
Tak hanya sekadar rutin memakainya, jika kamu ingin mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya perhatikan beberapa langkah di bawah ini sebelum menggunakan obat.
Ingatlah untuk mencuci tangan sampai bersih baik sebelum dan sesudah menggunakan miconazole, karena ini akan membantu mencegah infeksi menyebar ke bagian kulit lainnya di tubuh kamu. Selain itu, gunakan handuk yang berbeda dengan orang lain sampai infeksi sembuh.
Infeksi jamur sering terjadi di area tubuh yang hangat dan lembap. Setelah mandi, pastikan bahwa semua area kulit dikeringkan dengan baik, terutama pada bagian seperti lipatan kulit dan di antara jari-jari kaki.
Sebagai panduan, infeksi seperti athlete’s foot biasanya hilang dalam beberapa minggu perawatan, walaupun infeksi yang memengaruhi beberapa area lain dari tubuh bisa memakan waktu sedikit lebih lama.
Jika tidak ada hasil yang membaik dalam dua minggu setelah pengobatan dengan miconazole, kamu harus membuat janji dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan miconazole
Demi memastikan bahwa perawatan ini tepat untukmu, sebelum menggunakan obat miconazole sebaiknya kamu beritahu dokter jika dalam kondisi seperti ini hamil atau menyusui, ya.
Meskipun hingga saat ini tidak ada himbauan bahwa miconazole berbahaya bagi bayi, namun ada baiknya kamu menggunakan obat-obatan berdasarkan anjuran dokter saja jika sedang dalam masa kehamilan atau menyusui.
Jika kamu menggunakan obat lain atau menggunakan krim lain tanpa resep serta obat-obatan herbal dan komplementer, sebaiknya juga konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
Selain itu sangat penting jika kamu menggunakan warfarin atau obat-obatan untuk kolesterol tinggi (statin) karena obat miconazole dapat mengubah cara kerja obat-obatan lain.
Cara menyimpan miconazole
Dilansir patient.info, agar kandungan obat tetap terjaga dengan baik, sebaiknya kamu perlu menyimpan miconazole dengan cara yang baik dan benar.
Langkah pertama pastikan obat ini jauh dari jangkauan dan pandangan anak-anak. Akan sangat berbahaya jika obat ini terkena pada kulit yang tidak terinfeksi dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Kemudian simpan obat pada tempat yang suhunya sejuk dan pastikan kering ya. Cara lainnya, kamu bisa menyimpan obat ini di dalam lemari es.
Baca juga: Kulit Gatal karena Gigitan Tungau, Kenali Ciri-ciri, Efek dan Cara Mengatasinya
Cara mencegah infeksi jamur
Tak hanya dapat berkembang di tubuh manusia, jamur juga bisa hidup pada hewan. Sebagian besar jamur dapat tumbuh dan menyebar dengan spora. Hal tersebut yang menyebabkan, infeksi jamur paling sering menyerang bagian luar tubuh.
Seperti yang kita ketahui bahwa jamur biasanya timbul dan menyebar pada kulit, kuku dan bagian-bagian tubuh lainnya yang susah dijangkau untuk dibersihkan.
Kunci utama agar terhindar dari infeksi jamur yaitu memang menjaga kebersihan dengan benar. Namun ada juga kamu yang sudah menjaga kebersihan tetapi masih mengalami hal ini pada area-area yang tidak diduga.
Apalagi bagi kamu yang padat berkegiatan atau aktif bergerak, senang berolahraga, hingga sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Beberapa hal ini dapat kamu lakukan agar tidak terserang infeksi jamur:
- Seringkali disepelekan tetapi kamu wajib mengeringkan kulit apabila basah atau sedang berkeringat
- Jangan pernah untuk berpikir menggunakan pakaian yang sama selama berhari-hari. Sebaiknya kamu mengganti pakaian setiap harinya
- Jaga kebersihan dengan selalu menggunakan sabun saat mandi
- Jangan lupa untuk jemur sepatumu di udara terbuka, selain itu jaga agar bagian dalam sepatu tidak lembap
- Hindari bertukar pakai handuk, baju dalam dan pakaian dengan orang lain
- Kamu yang suka berolahraga ada baiknya untuk menggunakan pakaian yang mudah menyerap keringat
- Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat
Demikian informasi tentang obat miconazole yang perlu kamu ketahui. Jika kondisinya tak membaik dan justru makin menyebar luas, segera cek ke dokter.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan kulit? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!