Share This Article
Ketika kondisi perut mengandung cukup banyak asam tentu ini sangat membuat kamu tidak nyaman. Untuk mengatasinya mungkin kamu pernah minum obat omeprazole.
Nah, meskipun obat satu ini mudah ditemukan namun jika dikonsumsi terlalu sering atau berkepanjangan bisa beresiko buruk pada kesehatan.
Baca juga: Catat! Begini 5 Cara Alami untuk Mengobati Endometriosis
Untuk apa obat omeprazole?
Omeprazole adalah obat yang bertujuan untuk mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung, seperti dilansir dari Nhs,
Jadi obat ini banyak dipakai untuk pengobatan gangguan pencernaan, baik yang ditandai mulas, refluks asam, dan sejenisnya. Itu juga diambil untuk mencegah dan mengobati sakit maag.
Terkadang omeprazole juga digunakan untuk penyakit langka yang disebabkan oleh tumor di pankreas atau usus. Gangguan kesehatan ini biasa dikenal dengan istilah sindrom Zollinger-Ellison.
Apa fungsi dan manfaatnya?
Omeprazole termasuk ke dalam kelas obat proton pump inhibitor atau PPI. Karena itu, dokter juga akan meresepkan obat ini untuk mengatasi berbagai kondisi pencernaan.
Secara umum, orang-orang dapat menggunakan obat omeprazole yang dijual secara bebas di apotek untuk meredakan mulas atau refluks asam.
Terkadang, obat omeprazole digunakan juga dalam kombinasi antibiotik, misalnya amoksisilin dan klaritromisin.
Selain itu, omeprazole dipakai untuk mencegah perdarahan saluran pencernaan bagian atas pada pasien yang sakit parah.
Merek dan harga obat omeprazole
Dilansir dari Pionas, obat lambung yang satu ini beredar di pasaran dalam berbagai nama baik yang generik maupun non generik.
1. Omeprazole 20 mg
Untuk yang generik, obat ini dipasarkan dengan nama omeprazole 20 mg dengan zat aktif Omeprazole yang digunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung.
Harga jual omeprazole 20 mg adalah sekitar Rp500,00 per tablet atau Rp15.000,00 per strip untuk isi 30 tablet.
2. Merek omeprazole non generik
Selain itu omeprazole juga bisa ditemukan dalam merek dagang lain yang dijual pada rentang harga antara Rp65.000,00 sampai dengan Rp98.000,00. Beberapa merek omeprazole non generik yang ada di pasaran di antaranya:
- Blomer
- Onic
- Carosec
- Opm
- Conprazole
- Ozid
- Contral
- Prilos
- Dudencer
- Prohibit
- Etagastrin
- Promezol
- Gastrazol
- Protop
- Gastrofer
- Lanacer, dan
- Rindopump.
Bagaimana cara pakai obat omeprazole?
Obat lambung ini bisa diberikan melalui cara langsung diminum atau melalui injeksi pada pembuluh darah. Adapun cara pemakaiannya secara lebih rinci adalah sebagai berikut:
Diminum langsung
Cara ini dapat diterapkan baik pada anak-anak, maupun orang dewasa. Disarankan untuk diminum sebelum makan, kamu dapat menelan seluruh kapsul, atau larutkan tablet dalam air, sari buah atau yoghurt sebelum diminum.
Omeprazole injeksi
Cara ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis terkait, kurang lebih prosedurnya dilakukan dengan melakukan injeksi secara perlahan, sampai pemberian secara oral (diminum) memungkinkan.
Berapa dosis obat omeprazole?
Obat omeprazole digunakan dengan dosis yang berbeda-beda pada setiap pasien. Ikuti perintah dokter atau petunjuk yang ada di label kemasan agar tidak salah konsumsi dosis obat.
Jumlah obat yang diminum juga bergantung pada kekuatan obat dan kondisi kesehatan pasien. Karena itu, lama masa pengobatan dan konsumsi obat bergantung pada masalah medis.
Obat lambung ini umumnya tersedia dalam bentuk kapsul, suspensi tertunda-rilis, ataupun tabel. Nah, untuk mengetahui perbedaan dosis obat berikut penjelasannya.
1. Dosis obat omeprazole untuk mengobati ulkus duodenum
Pada orang dewasa dosis obat yang dibutuhkan adalah 20 miligram atau mg dan dikonsumsi sekali sehari sebelum makan. Dokter juga akan menyesuaikan dosis sesuai dengan kebutuhan. Sementara penggunaan pada anak-anak harus ditentukan oleh dokter.
2. Dosis obat omeprazole untuk mengobati ulkus duodenum dengan H. pylori
Dosis pada orang dewasa adalah 20 atau 40 miligram atau mg dan dikonsumsi 1, 2, atau 3 kali dalam sehari sebelum makan, dosis biasanya diminum bersamaan dengan klaritromisin atau ditambah amoksisilin.
Dokter dapat menyesuaikan dosis sesuai dengan kebutuhan. Pada anak-anak, penggunaan obat ditentukan oleh dokter.
3. Dosis obat omeprazole untuk mengobati esofagitis erosif
Orang dewasa membutuhkan 20 miligram atau mg yang harus dikonsumsi sehari sehari sebelum makan. Dokter akan menyesuaikan penggunaan dosis obat omeprazole sesuai kebutuhan pada anak-anak.
4. Dosis obat omeprazole untuk mengobati esofagitis erosif yang disebabkan oleh GERD
Orang dewasa dan anak-anak berusia 17 tahun ke atas membutuhkan dosis obat sebagai 20 miligram atau mg yang dikonsumsi sehari sekali sebelum makan.
Sementara untuk anak-anak usia 1 hingga 16 tahun, dosis didasarkan pada berat badan dan biasanya diberikan 5 sampai 20 mg sekali dalam sehari sebelum makan.
Anak-anak berusia 1 bulan hingga lebih muda dari 1 tahun memerlukan dosis obat yang didasarkan pada berat badan. Biasanya, dokter akan memberikan dosis obat sebanyak 2,5 hingga 10 mg sekali sehari sebelum makan.
Jika anak berusia 1 bulan ke bawah, maka penggunaan dosis harus ditentukan oleh dokter ahli.
5. Dosis obat omeprazole untuk mengobati penyakit refluks gastroesofageal atau GERD
Dibutuhkan 20 miligram atau mg sekali sehari sebelum makan dan kemungkinan akan dikonsumsi selama lebih dari 8 minggu untuk kondisi tertentu. Sementera pada anak-anak, dosis penggunaan obat akan didasarkan pada berat badan dan ditentukan dokter.
Dokter yang diberikan biasanya 5 sampai 20 mg untuk dikonsumsi sekali sehari sebelum makan.
6. Dosis obat omeprazole untuk mengobati tukak lambung
Biasanya, orang dewasa membutuhkan 40 miligram atau mg yang harus dikonsumsi sehari sekali sebelum makan. Pada anak-anak, penggunaan dosis obat yang perlu dikonsumsi akan ditentukan oleh dokter.
Dokter umumnya akan menyarankan konsumsi omeprazole 30 sampai 60 menit sebelum makan. Jika dokter menganjurkan untuk mengonsumsi obat dua kali sehari, maka omeprazole harus diminum sebelum sarapan dan sebelum makan malam.
Apakah aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada informasi yang jelas mengenai pengaruh obat omeprazole terhadap ibu hamil. Namun, jika ingin mengonsumsi obat ini ketika hamil maka perlu membicarakan dulu bersama dokter.
Obat ini baru boleh dipergunakan jika memiliki manfaat potensial yang tidak berpotensi menyebabkan risiko serius pada janin.
Bagi wanita yang sedang menyusui, omeprazole bisa bercampur ke dalam ASI dan mengakibatkan efek samping pada anak yang disusui. Karena itu, kamu harus memilih apa akan berhenti menyusui atau menghentikan konsumsi obat.
Hubungi dokter segera jika kamu mengonsumsi obat ini selama masa menyusui.
Selain pada ibu hamil dan menyusui, omeprazole yang dikonsumsi pada usia lanjut juga bisa memengaruhi kesehatan. Ginjal orang dewasa yang lebih tua mungkin tidak berfungsi sebaik dulu.
Hal ini bisa menyebabkan tubuh memproses obat lebih lama sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan khasiatnya.
Pada anak-anak, keamanan obat ini jika dikonsumsi dengan kondisi ulkus duodenum, ulkus lambung, atau kondisi hipersekresi belum diteliti lebih lanjut. Namun, perlu diketahui jika omeprazole tidak seharusnya digunakan pada anak berusia di bawah 16 tahun.
Obat ini juga belum terbukti aman dan efektif pada anak di bawah 1 tahun dengan penyakit GERD.
Apa efek samping obat omeprazole yang mungkin terjadi?
Kapsul oral omeprazole digunakan untuk pengobatan jangka pendek dari tukak duodenum, penyakit lambung, dan penyakit refluks gastroesofageal atau GERD. Tak hanya itu, obat omeprazole ini juga dipergunakan jangka panjang untuk penyakit esofagitis erosif dan kondisi hipersekresi patologis.
Namun, perlu diketahui bahwa obat ini bisa menimbulkan efek samping jika kamu menggunakannya tanpa menyesuaikan dengan resep yang diberikan.
Selain itu, jika kamu berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba atau tidak meminumnya sama sekali maka gejala, seperti refluks asam, mulas, dan maag kemungkinan akan memburuk.
Omeprazole yang tidak dikonsumsi sesuai jadwal atau melewatkan dosis dokter bisa menyebabkan obat tidak bekerja dengan baik atau berhenti bekerja sepenuhnya.
Namun, apabila obat dikonsumsi terlalu banyak juga bisa berakibat fatal untuk kesehatan tubuh. Beberapa gejala mungkin akan dirasakan pasien, seperti:
- Kebingungan hingga detak jantung berdebar cukup cepat.
- Merasakan kantuk dan penglihatan menjadi kabur.
- Terasa mual hingga menyebabkan muntah.
- Berkeringat, sakit kepala, hingga mulut kering.
Orang yang mengonsumsi omeprazole untuk jangka waktu lama kemungkinan bisa kekurangan beberapa vitamin dan mineral, termasuk vitamin B12 dan magnesium.
Ketika ingin memakai omeprazole, maka pastikan untuk mengonsultasikan kepada dokter apa saja obat yang sering dikonsumsi. Hal ini dikarenakan, dokter harus memantau orang yang menggunakan obat antiretroviral dan omeprazole secara bersamaan.
Penggunaan antiretroviral yang mengandung rilpivirin harus menghindari konsumsi obat omeprazole.
Selain itu, orang yang menggunakan warfarin untuk mencegah pembekuan darah harus menggunakan omeprazole secara hati-hati. Jika tidak berhati-hati, kombinasi obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Segera hubungi dokter ahli, jika kamu mulai merasakan beberapa gejala seperti yang telah disebutkan diatas. Kesembuhan penyakit bergantung pada seberapa patuh kamu ketika mengonsumsi obat.
Pertimbangkan segala hal sebelum mengonsumsi obat sangat diperlukan agar masalah kesehatan yang lebih serius bisa dihindari.
Peringatan dan perhatian obat omeprazole
Obat omeprazole harus disimpan pada suhu kamar dan jauhkan dari cahaya. Simpan kapsul pada suhu sekitar 15 derajat Celcius hingga 30 derajat Celcius. Hindari menyimpan obat di tempat yang lembap, seperti kamar mandi.
Jika mengharuskan untuk membawa obat selama perjalanan jauh, maka taruhlah di dalam tas jinjing. Pastikan juga membawa label farmasi apabila sewaktu-waktu ditanya mengenai kepemilikan obat.
Hindari juga meninggalkan obat di dalam mobil karena cuaca bisa berubah sangat dingin dan panas. Dokter akan memantau terus perkembangan kesehatan kamu sehingga ikutilah semua anjuran yang diberikan.
Selama masa perawatan, biasanya dokter juga memeriksa seberapa baik kondisi hati. Apabila kondisinya membaik maka dosis obat bisa saja diturunkan. Selain itu, pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mengecek seberapa tinggi kadar magnesium.
Jika hasilnya tinggi, maka dokter dapat menurunkan dosis atau meminta kamu untuk berhenti minum obat ini.
Beberapa dokter umumnya akan mendeteksi disfungsi ginjal pada orang yang menggunakan omeprazole. Suatu bagian dari ginjal yang disebut dengan interstitium dapat meradang hingga menyebabkan nefritis interstisial akut untuk berkembang.
Dalam kondisi ini, pasien disarankan untuk berhenti mengonsumsi omeprazole.
Suatu penelitian melaporkan bahwa omeprazole atau PPI ini dapat meningkatkan risiko patah tulang. Karena itu, obat sebisa mungkin diresepkan dengan dosis efektif terendah dan membatasi penggunaannya sesingkat mungkin.
Baca juga : Yuk, Intip Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil
Hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat omeprazole
Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat omeprazole, beberapa risiko harus dipertimbangkan dengan baik. Keputusan ini berasal dari diri sendiri sehingga ketika berkonsultasi dengan dokter harus jujur dengan kondisi tubuh.
Beri tahu dokter jika kamu mengalami reaksi tidak biasa atau alergi terhadap obat-obatan tertentu. Untuk produk non-resep, pastikan untuk membaca label atau bahan obat pada kemasan dengan hati-hati.
Obat omeprazole tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berbarengan dengan beberapa obat-obatan lain. Ketika mengonsumsi omeprazole, perhatikan juga asupan makanan dan minuman yang perlu dihindari.
Seseorang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok tidak disarankan untuk menggunakan obat omeprazole. Memaksakan diri untuk memakai obat tanpa memperdulikan larangan dari dokter hanya akan meningkatkan risiko efek samping.
Jika kamu memiliki masalah medis lain, seperti diare, magnesium rendah dalam darah, riwayat masalah tulang, serta kejang, maka harus hati-hati dalam mengonsumsi obat. Pastikan untuk memberi tahu dokter agar penanganan dapat dilakukan dengan tepat dan aman.
Cara kerja obat omeprazole
Omeprazole atau PPI mampu mengurangi asam di dalam perut serta membantu menyembuhkan lapisan perut yang memiliki masalah tertentu.
Untuk itu, Food and Drug Administration atau FDA telah menyetujui jika penggunaan obat omeprazole dibutuhkan dengan beberapa kondisi medis, seperti bisul usus serta radang perut pada orang dewasa, infeksi Helicobacter pylori dan gastroesophageal reflux disease atau GERD.
Cara kerja obat omeprazole adalah menurunkan kadar asam yang diproduksi oleh perut atau lambung. Biasanya, omeprazole tidak bisa menghilangkan gejala secara instan sehingga membutuhkan waktu setidaknya 1 sampai 4 hari untuk bekerja di dalam tubuh.
Omeprazole membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk memblokir produksi asam lambung dan efek maksimalnya terjadi sekitar 2 jam.
Konsumsilah obat ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tanyakan pada apoteker. Omeprazole termasuk obat yang dikonsumsi melalui mulut atau oral sehingga dosis pemakaiannya harus sesuai.
Dokter sangat menganjurkan untuk mengonsumsi obat omeprazole secara utuh dengan segelas air putih. Jangan menghancurkan atau mengunyah obat tersebut karena bisa saja mengurangi khasiatnya.
Jika kamu membeli obat ini secara bebas di apotek, maka pastikan dengan teliti pemakaian pada label yang tertera di kemasan. Omeprazole yang dijual di pasaran dengan merk berbeda mungkin saja memiliki kandungan berbeda pula.
Karena itu, selalu ingat untuk memperhatikan instruksi dan bahan kandungan sebelum mengonsumsi obat tersebut.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!