Share This Article
Salah satu jenis obat yang dapat meredakan rasa mual serta muntah adalah domperidone. Mual dan muntah merupakan gejala yang sering kita alami ketika kita merasa tidak enak badan.
Mual dan muntah dapat disebabkan oleh kuman yang menyebabkan berbagai macam infeksi baik itu bakteri, virus, jamur, atau bahkan parasit.
Infeksi yang disebabkan oleh kuman ini biasanya menyerang lapisan dinding lambung dan lapisan usus. Saat mengalami hal tersebut, untuk mengurangi rasa mual dan muntah, biasanya kita akan meminum obat seperti domperidone.
Apa itu domperidone dan bagaimana cara kerjanya?
Domperidone termasuk dalam kelompok obat yang disebut antagonis dopamin, yakni jenis anti muntah yang digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah.
Obat ini meningkatkan gerakan atau kontraksi pada sistem pencernaan, seperti perut dan usus.
Obat ini juga digunakan untuk mengobati gejala gangguan lambung. Tak hanya itu, obat ini pun dapat digunakan pada penyakit Parkinson, seperti levodopa, pramipexole, dan apomorphine.
Utamanya, obat ini bekerja dengan memblokir reseptor dopamin yang ditemukan di ujung atas sistem pencernaan.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya pengetatan otot-otot pada saat masuk ke perut, relaksasi otot-otot pada saat keluar dari perut, dan meningkatnya kontraksi dari otot-otot itu sendiri di dalam perut.
Dalam arti kata obat ini bekerja dengan meningkatkan pergerakan makanan melalui lambung dan saluran pencernaan lebih cepat. Cara yang dilakukannya dapat mengurangi perasaan sakit, kembung, serta kenyang.
Hal ini juga mencegah makanan mengalir dengan cara yang salah melalui perut dan mencegah refluks (regurgitasi isi lambung kembali ke pipa makanan). Regurgitasi sendiri merupakan keadaan cairan yang naik ke atas lambung.
Obat ini juga memblokir reseptor dopamin yang ditemukan di area otak yang lebih dikenal dengan chemoreceptor (CTZ). CTZ diaktifkan oleh pesan saraf dari perut ketika iritasi datang. Ini juga diaktifkan secara langsung oleh agen yang bersirkulasi dalam darah, misalnya obat-obatan kemoterapi.
Setelah diaktifkan, ia akan mengirimkan pesan pada area lain di otak, dimana pusat muntah berada, yang pada gilirannya akan mengirimkan pesan ke usus, yang akan menyebabkan refleks muntah.
Memblokir reseptor dopamin di CTZ akan mencegah mual dikirim ke pusat muntah. Hal ini dapat mengurangi sensasi mual sehingga dapat mencegah muntah.
Baca juga: Benarkah Ibuprofen Bisa Membuat Pasien COVID-19 Semakin Parah?
Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikan beberapa hal berikut
Domperidone merupakan obat yang tidak boleh sembarangan untuk dikonsumsi. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat ini, pastikan terlebih dahulu bahwa kamu telah memberitahu dokter tentang kondisi kesehatanmu.
Jika kamu memiliki kondisi di bawah ini, sangat diharuskan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
1. Memiliki riwayat kanker payudara
Obat ini dapat meningkatkan prolaktin yang merupakan hormon dalam tubuh. Jika kamu memiliki riwayat kanker payudara, tanyakan pada dokter tentang risiko penggunaan obat ini. Hal tersebut dikarenakan beberapa kanker payudara dianggap bergantung pada hormon prolaktin.
2. Memiliki masalah irama jantung dan henti jantung (cardiac arrest)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa risiko irama jantung yang tidak normal atau henti jantung (dapat menyebabkan kematian mendadak) lebih tinggi pada orang yang menggunakan obat ini lebih dari 30 mg per hari, atau pada orang yang berusia di atas 60 tahun.
3. Memiliki masalah fungsi hati
Penyakit hati atau berkurangnya fungsi hati dapat menyebabkan obat ini menumpuk di dalam tubuh serta dapat menyebabkan efek samping. Jika kamu memiliki masalah fungsi hati, tanyakan pada dokter bagaimana obat ini memengaruhi kondisi medis.
4. Memiliki masalah fungsi ginjal
Tak hanya masalah fungsi hati saja yang dapat menyebabkan obat ini menumpuk di dalam tubuh, fungsi ginjal pun sama dan dapat menyebabkan efek samping. Dokter mungkin menyarankan dosis rendah jika kamu memiliki kondisi kesehatan ini.
Siapa saja yang tidak boleh mengonsumsi obat ini?
Ada beberapa kondisi seseorang yang tidak disarankan untuk menggunakan obat ini untuk mengatasi mual dan muntah. Hal ini pun harus sangat diperhatikan. Kamu tidak boleh menggunakan obat ini jika kamu:
- Alergi pada domperidone atau bahan-bahan obat lain
- Sedang mengonsumsi obat ketoconazole
- Menderita prolaktinoma (tumor kelenjar pituitari)
- Memiliki gangguan signifikan kadar elektrolit (garam seperti kalium dan magnesium) dalam darah
- Mengalami pendarahan di perut atau usus
- Memiliki fungsi hati yang menurun (kasus sedang dan berat)
- Memiliki penyakit jantung (seperti gagal jantung)
Jika kamu memiliki masalah diatas sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi obat ini, karena ditakutkan akan memberikan efek yang buruk pada tubuh. Hubungi dokter untuk mengetahui lebih dalam mengenai efek yang dapat ditimbulkan.
Instruksi dosis penggunaan domperidone
Sebelum menggunakan obat ini, ada baiknya jika kamu memerhatikan terlebih dahulu dosis pakainya. Dosis dalam penggunaan obat ini akan berbeda pada setiap pasien.
Hanya ikuti instruksi dari dokter. Informasi yang akan diberikan ini hanya mencakup dosis rata-rata obat ini. Jika dosis kamu berbeda jangan mengubahnya, kecuali jika dokter memberitahukan sebelumnya.
Jumlah dosis yang kamu minum setiap harinya, waktu yang diperbolehkan untuk meminum obat ini, serta lamanya waktu untuk meminum obat ini bergantung pada masalah medis yang kamu miliki.
Dosis juga sangat dipengaruhi oleh berat badan, kondisi medis lainnya, serta obat lain yang dikonsumsi.
Biasanya, dosis yang diberikan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia diatas 12 tahun adalah 10 mg untuk diminum 3 kali sehari. Maksimalnya adalah 30 mg sehari. Sedangkan pada anak-anak berusia di bawah 12 tahun, dosis yang diberikan sangat bergantung pada berat badan mereka.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah dosis yang harus kamu perhatikan:
Obat dalam bentuk tablet:
- Pengobatan gangguan motilitas saluran cerna: Dewasa 10 miligram (mg) 3 hingga 4 kali sehari. Beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi hingga 20 mg 3 atau 4 kali sehari
- Pengobatan mual dan muntah: Dewasa 20 miligram (mg) 3 hingga 4 kali dalam sehari
Dosis tersebut harus sangat diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini. Jika kamu masih bingung dengan dosis yang kamu ambil, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter agar tidak overdosis.
Bagaimana cara mengonsumsi domperidone?
Sebelum kamu mengonsumsi obat ini untuk mengobati kondisi medis yang kamu alami, bacalah terlebih dahulu informasi yang tertera di kertas dalam kemasan.
Hal tersebut dapat membantumu untuk memperoleh informasi lebih tentang obat ini. Kamu juga dapat mengetahui daftar lengkap efek samping setelah kamu mengonsumsinya.
- Obat ini dapat dikonsumsi hingga 3 kali sehari. Obat ini harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang singkat, biasanya tidak lebih dari 7 hari dengan dosis terendah untuk memberikan efek
- Dosis yang diresepkan tergantung dari gejala yang akan diobati, dan akan bervariasi pada setiap orang. Sebaiknya, selalu ikuti instruksi yang diberikan oleh dokter
- Obat dalam bentuk kapsul, harus ditelan dengan menggunakan air minum
- Untuk mengonsumsi obat dalam bentuk sirup, sebaiknya gunakanlah sendok yang ada di dalam kemasan produk untuk mendapatkan dosis yang tepat. Jangan gunakan sendok makan, karena hal tersebut tidak akan memberikan dosis yang tepat
- Sangat direkomendasikan untuk meminum obat ini 15 hingga 30 menit sebelum makan. Hal ini dikarenakan, obat ini akan bekerja dengan memakan waktu lebih lama jika diminum setelah makan
- Jika kamu lupa untuk mengonsumsi obat ini, jangan minum dosis ganda untuk mengganti dosis yang terlewat
- Mengonsumsi obat ini secara berlebihan akan sangat berbahaya. Jika kamu mengonsumsinya tidak sesuai dengan dosis yang diresepkan, kamu mungkin akan mengalami detak jantung yang cepat dan tidak teratur
- Jika kamu mengonsumsi obat ini untuk kondisi mual dan muntah, kamu dapat berhenti mengonsumsinya jika kamu merasa lebih baik
- Simpan obat di dalam wadah tertutup pada suhu kamar (antara 15 – 30°C), jauh dari panas, lembab, dan cahaya langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Efek samping yang dapat ditimbulkan
Pada umumnya, obat yang dikonsumsi untuk mengatasai kondisi medis memiliki efek samping. Sama seperti obat pada umumnya, domperidone juga memiliki efek samping.
Adapun beberapa efek samping yang diberikan oleh obat yang mampu mengatasai mual dan muntah ini adalah:
- Mulut kering (efek samping yang paling umum)
- Sakit kepala
- Gatal pada kulit, kemerahan, atau bahkan nyeri
- Sakit pada payudara
- Merasa sangat kepanasan
- Pembengkakan mata
- Ketidakaturan menstruasi
- Keluar susu dari payudara
- Pembengkakan payudara yang terjadi pada pria
Ada beberapa efek samping lainnya yang juga dimiliki oleh obat ini, namun efek samping ini jarang terjadi, seperti:
- Diare
- Perubahan nafsu makan
- Sembelit
- Pusing
- Mengantuk
- Kram kaki atau kram perut
- Merasa sangat lelah
- Lesu
Jika efek samping yang sudah disebutkan di atas masih berkelanjutan, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Domperidone sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan aturan yang diberikan, karena jika kamu mengonsumsi obat ini secara berlebihan kamu akan mengalami gelaja overdosis seperti:
- Sulit untuk berbicara
- Disorientasi
- Merasa pusing
- Pingsan
- Detak jantung tidak teratur dan jantung berdebar
- Pusing terhadap cahaya
Segera periksakan diri ke dokter jika gejala lainnya muncul, seperti:
- Kehilangan keseimbangan atau kontrol otot
- Pembengkakan mulut
- Pembengkakan pada wajah, tangan, serta kaki
Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk menghindari terjadinya overdosis dan salah pemakaian.
Apakah domperidone boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui?
Penggunaan domperidone pada ibu menyusui biasanya tidak dianjurkan, karena zat dalam obat ini dapat masuk ke dalam ASI meskipun dalam jumlah yang kecil.
Jika bayi prematur, memiliki berat badan lahir yang rendah, atau memiliki masalah kesehatan, berkonsultasilah pada dokter sebelum mengonsumsi obat anti sakit.
Terkadang, obat ini digunakan untuk meningkatkan pasokan ASI pada ibu yang menyusui. Akan tetapi, ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa penggunaan obat ini untuk meningkatkan pasokan ASI dapat memberikan detak jantung yang tidak teratur pada bayi.
Namun, jika obat ini sudah terlanjur dikonsumsi pada ibu yang sedang menyusui, dan bayi melakukan sesuatu yang tidak wajar, seperti tidur lebih dari biasanya, berkonsultasilah pada dokter sesegera mungkin.
Domperidone memang dapat membantu mengatasi mual dan muntah. Akan tetapi, obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Gunakanlah obat ini dengan bijak. Ada baiknya, hubungi dan berkonsultasilah pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!