Share This Article
Cedera saat berolahraga dapat terjadi pada siapa saja. Tidak peduli apakah kamu baru masuk ke tingkat pemula maupun ahli.
Dilansir dari Healthychildren, jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi adalah cedera ligamen, cedera otot, dan cedera tulang.
Agar kamu tetap bisa berolahraga dengan nyaman, maka kamu wajib menerapkan beberapa tindakan pencegahan cedera berikut ini.
Baca Juga: 7 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan, Bisa untuk Diet Lho!
Bagaimana mencegah cedera saat berolahraga?
Dilansir dari Webmd, ada beberapa langkah sederhana yang dapat membantu kamu terhindar dari risiko cedera selama berolahraga.
Pemanasan dan pendinginan
Jangan pernah menganggap enteng kedua aktivitas ini, karena banyak orang yang menyepelekannya berakhir dengan cedera. Pastikan untuk selalu mengawali latihan dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan pendinginan.
Pemanasan akan membantu tubuh siap berolahraga, dengan bertahap meningkatkan detak jantung, mengendurkan otot, dan meregangkan persendian. Beberapa cara untuk melakukan pemanasan adalah lompat tali, atau berlari kecil di tempat selama 5 hingga 10 menit.
Pendinginan juga tak kalah penting untuk mengembalikan detak jantung menjadi normal. Cobalah untuk berjalan selama 5 sampai 10 menit setelah berolahraga, untuk membantu tubuh menenangkan diri.
Mulai dengan perlahan
Mendapatkan tubuh yang bugar dalam waktu singkat memang menggiurkan. Tapi ini bukan berarti kamu boleh langsung berolahraga dalam porsi yang sangat banyak.
Apalagi jika kamu masih termasuk dalam kategori pemula. Mulailah dengan perlahan, dan tingkatkan intesitas, durasi, serta frekuensi olahraga secara bertahap.
Kenakan alat pelindung yang sesuai
Menurut Verywellfit, menggunakan alat pelindung olahraga cukup efektif untuk mengurangi risiko terjadinya cedera yang sulit ditangani.
Jadi jika kamu melakukan olahraga semacam sepatu roda, tinju, dan sejenisnya, jangan lupa untuk memakai bantalan pelindung, helm, sarung tangan, dan perlengkapan lainnya.
Cara mengatasi cedera akibat olahraga
Meski kamu telah melakukan langkah-langkah di atas, bukan berarti kamu telah terbebas sepenuhnya dari risiko terjadinya cedera. Jika pada akhirnya kamu harus mengalami hal ini, maka langkah awal untuk mengatasinya adalah:
- Istirahatkan bagian yang cedera
- Kompres dingin ntuk mengurangi pembengkakan, pendarahan, dan peradangan
- Gunakan perban kompresi untuk meminimalkan pembengkakan, dan
- Naikkan posisi tubuh yang mengalami cedera jika memungkinkan, untuk mengurangi pembengkakan.
Sebagian besar cedera olahraga akan sembuh dengan sendirinya dalam 4 minggu atau kurang. Jika cedera tidak kunjung membaik dalam seminggu, atau semakin parah, segera cari perawatan medis.
Baca juga: Jangan Asal-asalan, Begini Cara Tepat Konsumsi Mefenamic Acid
Pemberian obat-obatan
Obat anti inflamasi non steroid seperti ibuprofen dapat membantu meringankan rasa sakit dan peradangan akibat cedera.
Namun, kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan resep dan dosis yang sesuai dengan kondisi tubuhmu.
Ambil rehat sejenak
Sampai kamu dinyatakan sembuh total, upayakan untuk tidak melakukan aktivitas yang sekiranya akan membuat cedera semakin parah.
Tapi ini bukan berarti kamu tidak boleh bergerak sama sekali, karena bagaimana pun tetap aktif dapat membantu kamu sembuh lebih cepat daripada hanya diam duduk di sofa.
Setelah kamu sepenuhnya pulih dari cedera, mulailah berolahraga kembali dengan perlahan.
Kapan kamu harus ke dokter?
Jika cedera olahraga yang menimpamu terlihat parah, akan lebih baik jika kamu memeriksakan diri dengan segera kepada dokter. Cari pertolongan darurat jika anggota tubuh yang cedera menunjukkan tanda-tanda:
- Bengkak dan nyeri parah
- Benjolan, atau kelainan bentuk lainnya
- Suara berderak saat kamu aktivitas
- Kelemahan atau ketidakmampuan untuk memberi beban pada sendi
- Ketidakstabilan
Cari juga pertolongan darurat jika kamu mengalami sulit bernafas, pusing, dan demam setelah cedera.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!