Share This Article
Apakah ada anak kurus tapi sehat? Tentunya saja ada, Moms. Pertanyaan tersebut seringkali ditanyakan karena biasanya anak yang bertubuh kurus langsung dianggap sebagai anak yang kurang gizi.
Padahal tidak semuanya anak bertubuh kurus itu kurang gizi, lho. Yuk simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui ciri-ciri anak kurus tapi sehat, agar dapat membedakannya dengan anak kurang gizi.
Memahami pertumbuhan dan perkembangan anak
Dilansir Parents, pertumbuhan anak berkembang pesat pada 12 bulan pertama usianya. Kemudian antara usia 1 hingga 5 tahun, umumnya berat badan anak akan bertambah dengan stabil. Setelah itu, kenaikan berat badan akan melambat.
Namun ada juga anak-anak yang tetap mengalami pertambahan berat badan stabil hingga pubertas. Jadi, tidak semua anak akan memiliki bentuk tubuh yang sama. Apalagi setiap anak juga memiliki pola makan dan asupan nutrisi yang beda-beda.
Moms jangan panik dulu jika anak terlihat lebih kurus dari teman-teman sebayanya. Selain dipengaruhi pola makan dan asupan yang berbeda-beda, tubuh kurus pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak
- Genetik. Mungkin saja anak bertubuh kurus karena menurun dari genetik orang tua.
- Aktivitas fisik. Kegiatan yang tidak seimbang dengan asupan juga memengaruhi tubuh anak.
- Masalah kesehatan dan hormonal. Masalah penyerapan nutrisi juga bisa terjadi dan membuat anak terlihat kurus walaupun sudah mengonsumsi makanan bergizi.
Karena faktor-faktor tersebut bisa saja anak kurus tapi sehat dan Moms tidak perlu mengkhawatirkannya. Berikut beberapa ciri-ciri meskipun kurus, tapi anak tetap sehat.
Ciri-ciri anak kurus tetap sehat
Ukuran tubuh bukan satu-satunya penentu anak kurang gizi. Walaupun bertubuh kurus, anak bisa tetap sehat, dengan menunjukkan ciri-ciri:
- Tetap berenergi dan ceria
- Tidak mudah lelah
- Tidak mudah tersinggung atau cemas
- Perkembangan perilaku dan intelektual dalam kondisi normal dan tidak memiliki kesulitan belajar.
Namun jika anak Mom bertubuh kurus dan menunjukkan gejala atau ciri-ciri kurang gizi, Moms perlu mewaspadainya. Berikut ciri-ciri anak kurang gizi dilansir dari Medical News Today yang perlu diwaspadai.
Ciri-ciri anak yang kekurangan gizi
- Kekurangan energi
- Kelelahan
- Mudah tersinggung dan cemas
- Serta mengalami perkembangan intelektual yang lambat dan mungkin mengalami kesulitan belajar
Dapat menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi. Sementara itu, satu faktor lagi yang dapat membedakan anak kurus tapi sehat atau kekurangan gizi adalah perbandingan tinggi badan dan berat badan.
Ciri lainnya antara anak kurus tapi sehat dengan anak kekurangan gizi
Umumnya, anak kurus tapi sehat tetap mengalami pertumbuhan tinggi badan yang sesuai dengan usia. Sementara anak yang kekurangan gizi akan mengalami stunting.
Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan atau panjang tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.
Standar pertumbuhan anak dari WHO tersebut memiliki beberapa parameter perhitungan berbeda, di antaranya:
- Menghitung standar panjang tubuh atau tinggi anak menurut umur
- Menghitung berat anak menurut umur
- Berat badan menurut panjang atau tinggi badan
- Serta perhitungan indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U)
Karena itu, jika Moms merasa anak kurus serta menunjukkan ciri-ciri kurang gizi seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter anak.
Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik berdasarkan standar pertumbuhan anak, untuk mengetahui apakah anak tersebut kekurangan gizi atau mengalami gangguan kesehatan lainnya.
Tips untuk membuat tubuh anak lebih berisi
Namun jika Moms merasa anak kurus tapi sehat merujuk dari ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, Moms bisa melakukan beberapa cara ini untuk membuat tubuh anak lebih berisi.
- Rutin menawarkan makanan sehat bergizi pada anak. Moms tidak perlu memaksa, tapi sebaiknya membiasakan hal ini untuk memancing nafsu makan anak.
- Jangan memancing dengan makanan tidak sehat. Jika berpikir makanan manis dan berlemak dapat membuatnya makan lebih banyak, itu adalah pilihan yang salah. Karena makanan tersebut justru dapat memicu risiko penyakit seperti diabetes dan hipertensi.
- Pilih produk tinggi kalori dan padat nutrisi. Jika anak suka mengonsumsi produk susu, carilah yang tinggi kalori atau beri pilihan makanan berkalori tinggi dan tetap sehat seperti alpukat atau kacang-kacangan.
- Ajak anak berolahraga. Kegiatan fisik dapat meningkatkan nafsu makan. Selain itu dapat membangun otot dan membantu kesehatan jantung.
Dengan beberapa cara tersebut, Moms bisa membantu anak untuk menambah berat badan dan membuat tubuhnya terlihat lebih berisi.
Demikian penjelasan tentang ciri-ciri anak tapi sehat yang berbeda dari anak kurang gizi. Punya pertanyaan lebih lanjut seputar masalah gizi anak?
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!