Share This Article
Tidak seperti orang dewasa yang membutuhkan air putih agar tubuh terhidrasi, air putih untuk bayi ternyata tidak diperlukan di enam bulan pertama usianya. Menurut WHO bayi selama enam bulan pertama cukup hanya mengonsumsi ASI eksklusif, karena 80 persen kandungan ASI adalah air dan dapat mencukupi kebutuhan tubuh bayi.
Bayi di bawah usia enam bulan sudah mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan melalui ASI. Jika diberikan asupan lain, termasuk air putih justru akan menyebabkan berbagai masalah.
Apa saja yang dapat terjadi pada bayi yang minum air putih? Berikut penjelasan selengkapnya:
3 dampak buruk saat memberi air putih untuk bayi
Bayi kekurangan gizi
Memberikan air putih juga dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan gizi atau kurang gizi. Pasalnya, daya tampung perut bayi masih sedikit. Jika bayi minum air, maka kemampuan bayi minum ASI akan berkurang, padahal ASI adalah sumber utama nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Selain itu, bayi yang diberikan air putih juga bisa merasa kenyang dan menolak ASI. Jika itu terjadi maka dampaknya bukan cuma pada si kecil, tapi juga pada ibunya. Karena di kemudian hari, jumlah ASI pada ibu akan ikut berkurang.
Kemungkinan diare pada bayi
Menurut World Health Organization (WHO), memberikan air putih untuk bayi sebelum enam bulan dapat menyebabkan risiko mengalami diare. Karena air mungkin tidak bersih dan menimbulkan infeksi pada pencernaan bayi.
Bukan cuma diare, bayi yang diberikan air putih juga bisa mengalami kondisi yang disebut dengan keracunan air. Keracunan di sini bukan karena kandungan pada air, tapi jumlah berlebih yang dapat mengencerkan kadar nutrient lain dalam tubuh bayi.
Masalah pada ginjal
Jika orang dewasa membutuhkan sejumlah air tertentu untuk menjaga kesehatan ginjal, hal tersebut tidak berlaku bagi bayi berusia di bawah enam bulan. Karena selain ginjal masih berukuran kecil, ginjal pada bayi di bawah enam bulan juga belum berkembang sempurna.
Dan juga, pemberian air putih pada bayi dapat menyebabkan ginjal mengeluarkan elektrolit dan sodium yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit pada bayi.
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan air putih untuk bayi?
Waktu yang tepat setidaknya saat bayi berusia enam bulan, bersamaan dengan waktu si kecil mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
Orang tua juga perlu perlahan mengenalkan air putih pada bayi. Bisa menyuapi menggunakan sendok, sedikit demi sedikit agar bayi terbiasa dengan rasa air putih.
Pada tahap ini bayi mungkin saja akan menolak air putih, karena rasanya yang berbeda dari ASI. Orang tua hanya perlu membiasakannya, dengan rajin memberikan sedikit air putih setiap harinya.
Mengenalkan air putih juga bukan berarti bisa menjadi pengganti ASI. Anak tetap membutuhkan ASI atau susu formula sebagai sumber nutrisinya. Baru di usia satu tahun, orang tua bisa memberikan air putih dengan jumlah lebih banyak.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait dengan masalah kesehatan kamu di Good Doctor. Dokter terpercaya kami akan membantu dengan layanan 24/7. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!