Share This Article
Moms, terapi wicara bertujuan untuk membantu meningkatkan perkembangan bahasa dan komunikasi. Jika anak mengalami masalah dalam berkomunikasi atau mengucapkan kata-kata, terapi wicara dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan bicara pada anak.
Terapi wicara diperlukan untuk gangguan bicara yang berkembang di masa kanak-kanak atau gangguan bicara pada orang dewasa yang disebabkan oleh cedera atau penyakit tertentu, seperti stroke atau cedera otak.
Baca juga: 5 Permainan Anak Pengisi Waktu Selama #DiRumahAja
Mengenal lebih dalam terapi wicara
Terapi wicara adalah pengobatan untuk masalah komunikasi dan gangguan bicara. Terapi ini dilakukan oleh ahli patologi wicara dan bahasa atau yang sering disebut sebagai terapis wicara.
Teknik yang digunakan dalam terapi wicara bertujuan untuk meningkatkan komunikasi pada anak. Terapi wicara berfokus pada bahasa reseptif atau kemampuan untuk memahami kata-kata yang diucapkan kepada anak.
Tak hanya itu, terapi wicara juga berfokus pada bahasa ekspresif atau kemampuan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri.
Kapan anak butuh terapi wicara?
Moms, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah atau keterlambatan bicara, ini termasuk keterlambatan perkembangan, kesulitan dalam pemrosesan pendengaran, atau bahkan kondisi lainnya seperti autisme atau down syndrome.
Anak mungkin saja membutuhkan terapi wicara jika:
- Anak belum mengucapkan kata pertamanya pada usia 15 bulan
- Anak tidak menanggapi suara atau kebisingan
- Moms atau orang lain kesulitan dalam memahami si kecil
- Moms mengetahui si kecil kesulitan dalam bicara, seperti gagap
- Memiliki kosa kata yang kurang dari 50 kata pada usia 2 tahun
- Kesulitan untuk mengikuti instruksi sederhana pada usia 2 tahun
- Anak atau bayi pendiam yang tidak mengeluarkan suara atau celotehan
- Seorang anak yang kesulitan atau tidak bersosialisasi dengan teman sebayanya
Beberapa kondisi yang membutuhkan terapi wicara
Ada beberapa gangguan bicara dan bahasa yang dapat diobati oleh terapi wicara. Dirangkum dari Healthline, berikut di antaranya.
1. Gangguan artikulasi
Gangguan artikulasi adalah ketidakmampuan untuk membentuk bunyi dari suatu kata tertentu dengan benar. Seorang anak yang mengalami gangguan ini dapat mengubah atau menambahkan bunyi pada kata.
2. Gangguan kefasihan
Gangguan kefasihan dapat memengaruhi kecepatan dan ritme bicara. Gagap adalah gangguan dari kefasihan.
Seorang anak yang mengalami gagap kesulitan dalam mengeluarkan suara dan ucapannya terhalang atau terputus. Tak hanya itu, anak juga dapat mengulang sebagian kata yang telah diucapkan.
3. Gangguan resonasi
Gangguan resonasi terjadi ketika penyumbatan aliran udara di rongga hidung atau mulut mengubah getaran yang bertanggung jawab atas kualitas suara.
Gangguan resonasi seringkali dikaitkan dengan adanya celah di langit-langit (bibir sumbing), gangguan neurologis, dan amandel yang membengkak.
4. Gangguan reseptif
Seorang anak dengan gangguan reseptif dapat mengalami kesulitan memahami dan memproses hal yang dikatakan oleh orang lain. Hal ini dapat menyebabkan anak tampak tidak tertarik ketika seseorang berbicara, kesulitan dalam mengikuti arahan, atau memiliki kosa kata yang terbatas.
Kondisi lainnya, seperti autisme, gangguan pendengaran, dan cedera kepala dapat menyebabkan gangguan bahasa reseptif.
5. Gangguan ekspresif
Gangguan bahasa ekspresi adalah ketika anak kesulitan untuk menyampaikan atau mengungkapkan informasi. Jika anak mengalami gangguan bahasa ekspresif, ia mungkin kesulitan dalam menyusun kalimat yang benar.
Gangguan bahasa ekspresif dikaitkan dengan gangguan perkembangan, seperti down syndrome serta gangguan pendengaran. Ini juga dapat disebabkan karena trauma kepala.
6. Gangguan komunikasi kognitif
Gangguan komunikasi kognitif adalah kesulitan dalam berkomunikasi akibat cedera pada bagian otak yang mengontrol kemampuan berpikir. Ini dapat mengakibatkan masalah memori, pemecahan masalah, serta kesulitan berbicara atau mendengarkan.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor biologis, seperti perkembangan otak yang tidak normal, kondisi neurologis tertentu, cedera otak, atau bahkan stroke.
7. Afasia
Afasia adalah gangguan komunikasi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara dan memahami orang lain. Kondisi ini juga dapat memengaruhi kemampuan membaca dan menulis seorang anak.
8. Disartria
Disartrsia adalah kondisi yang ditandai dengan bicara yang lambat atau cadel akibat dari kelemahan dan ketidakmampuan untuk mengontrol otot yang digunakan untuk berbicara.
Kenapa terapi wicara penting dilakukan?
Moms, terapi wicara sangat penting untuk dilakukan pada anak yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi. Hal ini dilakukan agar anak dapat berkomunikasi di lingkungannya.
Tak hanya itu, terapi wicara juga dapat membantu anak untuk meningkatkan kemampuan sosial, membaca, bahasa, serta meningkatkan kemampuan metode komunikasi alternatif lainnya, seperti gerak tubuh dan vokalisasi.
Tingkat keberhasilan terapi wicara sendiri pada masing-masing orang bervariasi, ini bergantung pada gangguan yang diobati dan usia.
Terapi wicara untuk anak-anak akan lebih berhasil jika dimulai sejak dini dan dipraktikan kembali di rumah dengan keterlibatan orang tua atau pengasuh.
Dengan pengobatan sejak dini, terapi wicara dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan kepercayaan diri seorang anak.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.