Share This Article
Bagi para calon ibu, sudah tahu belum apa yang dimaksud dengan persalinan prematur? Informasi tentang bayi lahir prematur menjadi penting supaya nantinya Moms bisa mengurus si Kecil dengan tepat.
Seringkali bayi lahir prematur dan bayi yang lahir cukup bulan memiliki perbedaan dalam tumbuh kembangnya, lho.
Berikut fakta-fakta tentang bayi prematur yang penting diketahui para Moms:
Apa itu persalinan prematur?
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi terlalu dini, tepatnya saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Biasanya, persalinan akan berlangsung pada usia kehamilan 38-40 minggu.
Dilansir dari laman Stanford Childrens.org, bayi lahir prematur rata-rata memiliki berat badan kurang dari 2,5 kg.
Bayi prematur memiliki perbedaan proses tumbuh kembang. Ini karena minggu-minggu terakhir kehamilan sepatutnya menjadi proses pengembangan penuh berbagai organ vital, termasuk otak dan paru-paru.
Kondisi ini kerap membuat bayi lahir prematur mungkin memiliki lebih banyak masalah medis dan perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Baca Juga: Kerap Tak Dirasa, Yuk Kenali Gejala Tumor Miom pada Rahim
Apa penyebab bayi lahir prematur?
Adanya beberapa masalah tentunya dapat membuat ibu atau bayi merasa sakit dan perlu melahirkan lebih awal. Terkadang penyebab kelahiran prematur seringkali tidak dapat diidentifikasi.
Meskipun Moms mungkin telah melakukan segalanya dengan benar, namun tidak menutup kemungkinan seorang bayi tetap harus lahir secara prematur.
Dikutip dari Healthline, seorang wanita hamil dengan salah satu dari kondisi berikut ini lebih cenderung memiliki risiko kelahiran prematur:
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Tekanan darah tinggi
Selain dari kondisi tersebut, terdapat beberapa faktor yang terkait dengan kelahiran prematur, yakni meliputi:
- Gizi buruk sebelum dan selama kehamilan
- Merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, atau minum terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol selama kehamilan
- Infeksi tertentu, seperti saluran kemih dan infeksi membran amniotik
- Kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya
- Rahim yang tidak normal
- Pembukaan serviks melemah
- Hamil dalam waktu singkat (kurang dari setahun) setelah melahirkan
- Hamil kembar
- Memiliki serviks atau rahim yang abnormal
- Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun
Risiko komplikasi pada bayi prematur
Semakin cepat bayi lahir, semakin besar pula kemungkinan mereka memiliki masalah medis. Berikut beberapa tanda-tanda yang dimiliki oleh bayi prematur setelah lahir:
- Sulit bernapas
- Berat badan rendah
- Lemak tubuh rendah
- Ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu tubuh yang konstan
- Aktivitas dan pergerakan yang kurang
- Masalah pergerakan dan koordinasi
- Kulit pucat atau kuning tidak normal
Selain itu mereka juga dapat dilahirkan dengan kondisi yang berisiko mengancam jiwa. Ini dapat mencakup:
- Pendarahan otak
- Pendarahan paru-paru
- Gula darah rendah
- Sepsis neonatal atau infeksi
- Pneumonia, infeksi dan radang paru-paru
- Patent ductus arteriosus
- Anemia
- Gangguan pernapasan akibat paru-paru yang kurang berkembang
Namun, beberapa masalah ini dapat diselesaikan melalui perawatan tepat khusus bayi prematur.
Perawatan pada bayi lahir prematur
Perawatan bayi prematur tergantung pada gejala, usia, dan kesehatannya. Selain itu, perawatan juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya.
Perawatan untuk bayi lahir prematur mungkin termasuk:
- Obat kortikosteroid bagi ibu untuk membantu paru-paru bayi dan organ lainnya tumbuh dan matang sebelum lahir
- Mengamati suhu tubuh bayi, tekanan darah, detak jantung dan pernapasan, dan kadar oksigen
- Oksigen diberikan dengan masker atau dengan ventilator
- Cairan infus jika diperlukan
- Sinar-X atau tes pencitraan lainnya
- Kontak kulit ke kulit dengan orang tua
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!