Share This Article
Sampai saat ini masih banyak orang tua yang berlomba-lomba menjadikan anaknya gemuk. Padahal kenyataannya anak gemuk bukan berarti sehat lho, Moms!
Dalam beberapa kondisi tertentu, gemuk justru bisa menjadi tanda anak mengalami risiko obesitas alias berat badan berlebih. Berikut ulasan lengkapnya untuk Moms:
Anak gemuk bukan berarti sehat, kenapa?
Dikutip dari The New York Times, sebagai orang tua terkadang ada beberapa kesalahan dalam memahami masalah berat badan anak. Bukannya sehat bisa jadi itu adalah obesitas.
Anak-anak yang orang tuanya atau anggota keluarga lainnya memiliki riwayat kelebihan berat badan atau obesitas lebih berpotensi akan mengalami hal yang sama.
Tetapi penyebab utama obesitas adalah kombinasi dari makan terlalu banyak dan berolahraga terlalu sedikit. Selain itu masalah psikologis juga dapat menyebabkan obesitas terjadi pada beberapa anak.
Mereka yang obesitas biasanya mengalami bosan, stres, atau depresi dan menyalurkannya dengan cara makan lebih banyak untuk mengatasi emosi negatif.
Baca juga: Waspada, Ini 7 Ciri Penyakit Jantung yang Serang Usia Muda
1. Lebih berisiko penyakit jantung
Hampir 70 persen anak yang berusia 5 hingga 17 tahun ditemukan mengalami obesitas dan setidaknya memiliki satu faktor risiko untuk dapat menderita penyakit jantung.
Faktor penyakit jantung tersebut dikarenakan kadar kolestrol yang tinggi, masalah tekanan darah, hingga kelainan toleransi glukosa.
Sebagai orang tua sebaiknya lebih berhati-hati karena obesitas tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung saat anak tumbuh dewasa, tetapi juga bisa mengalami kerusakan jantung selama pertumbuhan.
2. Diabetes
Dilansir Healthline, diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak memetabolisme glukosa dengan baik. Diabetes dapat menyebabkan penyakit mata, kerusakan saraf, dan disfungsi ginjal.
Bagi anak-anak dan orang dewasa yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit diabetes tipe 2 ini.
Namun, kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui perubahan pola makan dan gaya hidup.
3. Asma
Asma adalah kondisi terjadinya peradangan kronis pada saluran udara di paru-paru.
Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Asthma Research and Practice, sekitar 38 persen orang dewasa yang memiliki asma di Amerika Serikat juga mengalami obesitas.
Lalu studi yang sama menemukan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko asma yang lebih parah pada beberapa orang, tetapi tidak semua.
4. Gangguan tidur
Anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas juga dapat menderita gangguan tidur, seperti mendengkur berlebihan dan sleep apnea.
Sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang terjadi pada saat tidur, di mana napas terkadang berhenti mendadak selama beberapa detik saat seseorang sedang tidur.
Tak hanya itu saja, anak juga akan mengalami rasa sakit yang serius pada area leher. Jika kondisi tersebut sudah terjadi biasanya dapat menghalangi saluran pernapasan mereka.
5. Gangguan kesehatan mental
Para orang tua sering menyepelekan terkait kesehatan mental ketika anak terlalu gemuk.
Gangguan perilaku makan, merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya, serta tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah bisa menjadi faktor kesehatan mental pada anak gemuk.
Obesitas pada anak berhubungan dengan masalah emosional dan perilaku dari usia sangat muda, hal serupa juga terjadi pada anak laki-laki yang mengalami obesitas akan memiliki risiko tertentu.
6. Nyeri sendi
Ketika mengalami obesitas, anak mungkin juga mengalami kekakuan pada bagian persendian. Tak hanya itu saja biasanya juga akan mulai timbul rasa sakit, dan rentang gerak yang terbatas.
Tentu saja hal itu dikarenakan kelebihan berat badan. Dalam banyak kasus, menurunkan berat badan dapat menghilangkan masalah persendian.
Sebagai orang tua, sebaiknya lebih memperhatikan kondisi kesehatan anak. Anak gemuk bukan berarti sehat, bisa jadi malah sebaiknya.
Walaupun terlihat sehat tak ada salahnya untuk tetap melakukan kontrol ke dokter terkait dengan tumbuh kembang anak.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.