Share This Article
Selama ini, diabetes selalu identik dengan orang dewasa atau bahkan lansia. Padahal penyakit ini bisa menyerang siapapun, termasuk anak-anak. Sangat penting untuk memerhatikan gejala diabetes pada anak agar tak berujung pada komplikasi serius.
Data yang dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa dalam satu dekade terakhir, terdapat peningkatan signifikan pengidap diabetes usia anak mencapai lebih dari 1.000 kasus.
Apa saja gejala diabetes pada anak yang harus diperhatikan? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Gejala diabetes pada anak
Pada umumnya, gejala diabetes pada anak tak jauh berbeda dengan orang dewasa. Hanya saja, deteksi lebih dini perlu dilakukan untuk meminimalkan kondisi yang lebih buruk. Gejala-gejala tersebut meliputi:
1. Gangguan penglihatan
Salah satu gejala diabetes pada anak yang jarang disadari para orang tua adalah menurunnya kemampuan penglihatan. Mengutip dari Juvenile Diabetes Research Foundation, kadar gula darah tinggi cukup berpengaruh pada kesehatan mata.
Meningkatnya glukosa pada darah dapat membuat lensa membengkak, yang akhirnya membuat pandangan menjadi buram. Kondisi ini bisa berlangsung secara bertahap, mulai dari penglihatan kabur ringan, hingga menyerupai rabun.
Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengurangi porsi makanan yang mengandung gula tinggi. Meski begitu, penglihatan kabur juga bisa merupakan gejala dari penyakit lain. Sehingga ada baiknya untuk memeriksakan ke dokter agar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Baca juga: Jangan Takut Dulu, Ini Cara Mengurangi Risiko bagi Keturunan Diabetes
2. Mudah lapar
Jika buah hati sering merajuk karena lapar, Moms perlu mewaspadainya. Rasa lapar berlebihan atau yang disebut polifagia adalah salah satu gejala diabetes pada anak yang umum terjadi. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh sensitivitas insulin.
Zat gula membutuhkan insulin agar bisa masuk ke dalam darah. Jika jumlah insulin tidak mencukupi atau bahkan kurang, glukosa akan sulit terserap ke dalam sel. Kondisi ini disebut dengan resistensi insulin, yang biasanya menjadi salah satu penyebab dari diabetes.
Resistensi insulin sendiri dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti:
- Asupan karbohidrat yang tinggi
- Malas berolahraga
- Obesitas, terutama dengan timbunan lemak di perut
- Gangguan tidur
- Efek samping obatan-obatan
3. Mudah lelah
Diabetes, khususnya tipe 2, bisa ditandai dengan munculnya rasa lelah berkepanjangan. Ini masih ada kaitannya dengan resistensi insulin, yang mana glukosa tidak terserap secara optimal ke dalam darah. Akibatnya, tubuh akan kekurangan energi dan membuatnya lemas.
Mengutip dari Medical News Today, organ pankreas pengidap diabetes biasanya tidak menghasilkan cukup insulin. Maka dari itu, obat-obatan yang bisa memacu produktivitasnya seperti metformin sering digunakan untuk menangani diabetes.
Sayangnya, dosis yang tidak tepat justru bisa menurunkan kadar gula secara drastis, atau yang biasa disebut hipoglikemia. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kelalahan ekstrem, termasuk anak-anak.
4. Sering buang air kecil
Gejala diabetes pada anak berikutnya adalah sering buang air kecil. Normalnya, seseorang akan buang air kecil saat urine di kandung kemih sudah penuh. Cairan tersebut berasal dari ginjal, biasanya merupakan limbah atau zat yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
Pada pengidap diabetes, termasuk anak-anak, ginjal dipaksa untuk memproses semua asupan gula. Saat organ tersebut tak mampu lagi menyerap lebih banyak gula, glukosa akan dibuang melalui urine.
5. Luka sulit sembuh
Seperti orang dewasa, anak-anak yang mengidap diabetes juga rentan mengalami luka. Sayangnya, luka tersebut akan sulit untuk sembuh. Kadar gula yang tinggi dapat memengaruhi saraf neuropati hingga memperburuk sirkulasi darah.
Aliran darah yang terganggu bisa memperlambat proses penyembuhan. Sel darah putih atau leukosit yang bertugas meredakan infeksi atau peradangan akan sulit menjangkau area terdampak.
Selain itu, banyak pengidap diabetes yang juga mempunyai masalah dengan kekebalan tubuh. Sistem imun akan menurun dan perlindungan terhadap luka ikut berkurang.
Baca juga: Jangan Khawatir! Ini 7 Cara Mengobati Luka Diabetes agar Lekas Pulih
6. Perubahan warna kulit
Salah satu gejala diabetes pada anak yang paling mudah diamati adalah perubahan pada warna kulit, atau yang dikenal dengan istilah akantosis nigrikans. Web MD menjelaskan, kondisi ini disebabkan oleh resistensi insulin di dalam tubuh.
Kulit akan menjadi lebih gelap dan menebal di beberapa bagian, terutama di area lipatan, belakang leher, ketiak, bawah payudara, dan selangkangan. Terkadang kondisi ini juga disertai dengan benjolan kecil seperti kutil.
Nah, itulah beberapa gejala diabetes pada anak yang perlu Moms tahu. Jangan anggap sepele setiap tanda yang muncul agar kondisinya tidak memburuk.
Penanganan yang terlambat bisa berujung pada komplikasi serius seperti tekanan darah tinggi, kerusakan saraf, hingga penyakit jantung.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.