Share This Article
Imunisasi BCG biasanya diberikan untuk memberikan kekebalan diri terhadap tuberkulosis, tetapi dapat juga mengobati masalah kanker lainnya, lho! Tuberkulosis atau TB sendiri merupakan infeksi serius yang menyerang organ penting pada tubuh, yakni paru-paru.
Tak hanya diberikan pada orang yang berisiko tinggi mengembangkan TB, vaksin BCG juga bisa membantu mengatasi tumor kandung kemih. Nah, untuk mengetahui lebih lengkapnya, yuk, simak penjelasan imunisasi BCG berikut.
Baca juga: Ragam Manfaat Antioksidan: Sehatkan Jantung hingga Cegah Penuaan Dini!
Apa itu imunisasi BCG?
Bacillus Calmette-Guérin atau imunisasi BCG merupakan bentuk vaksin Mycobacterium bovis yang dilemahkan secara hidup sehingga berguna untuk mencegah tuberkulosis.
Dilansir dari NCBI, vaksin ini dikembangkan oleh Calmette dan Guérin dimana pertama kali diberikan manusia pada tahun 1921. BCG sendiri merupakan satu-satunya vaksin yang dapat melawan tuberkulosis dan infeksi mikobakteri lainnya.
Vaksin ini paling banyak diberikan pada manusia dan telah menjadi bagian dari jadwal imunisasi bagi bayi baru lahir secara rutin. Sebab, imunisasi BCG secara rutin dapat menawarkan perlindungan terhadap infeksi mikobakteri non-tuberkulosis seperti kusta dan tukak Buruli.
Imunisasi BCG menggunakan vaksin yang cukup aman sehingga jarang terkait dengan komplikasi parah. Perlindungan terhadap infeksi tuberkulosis biasanya dikarenakan oleh respons imun terhadap antigen mikobakteri.
Sementara itu, infeksi laten yang sebelumnya terkandung Mycobacterium tuberculosis dapat memberikan perlindungan hingga 80 persen terhadap penyakit dengan paparan berikutnya. Untuk itu, imunisasi BCG telah dikaitkan dengan penurunan angka kematian anak akibat tuberkulosis atau TBC.
Cara kerja vaksin BCG
Vaksin BCG bekerja dengan cara memberikan kekebalan atau perlindungan terhadap tuberkulosis. Vaksin ini tidak dapat mengobati infeksi TB aktif yang telah berkembang di dalam tubuh.
Vaksin ini hanya dapat diberikan pada orang yang berisiko tinggi mengembangkan tuberkulosis.
Vaksin BCG mengandung strain bakteri TB yang dilemahkan, yang mana hal ini dapat membangun kekebalan dan mendorong tubuh untuk melawan TB jika terinfeksi, tanpa menyebabkan penyakit itu sendiri.
Dilansir dari Healthed, penelitian menunjukkan bahwa vaksin BCG dapat melindungi dari penyakit TBC yang serius hingga 15 tahun setelah divaksinisasi.
Bagaimana dosis pemberian imunisasi BCG?
Imunisasi BCG disuntikkan langsung ke dalam kandung kemih menggunakan kateter yang dimasukkan ke uretra atau tabung untuk mengeluarkan air seni.
BCG biasanya diberikan setiap seminggu sekali selama 6 minggu, kemudian dilanjut dengan pemberian setiap 3 sampai 6 bulan selama 2 tahun.
Untuk itu, kamu perlu mengikuti instruksi dokter mengenai jadwal pemberian dosis secara spesifik. Setelah imunisasi dilakukan, kamu juga perlu menahan obat di kandung kemih selama mungkin hingga 2 jam.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut berikut beberapa dosis umum yang diberikan ketika imunisasi BCG.
Dosis dewasa biasa untuk tuberkulosis
Dosis vaksin BCG untuk dewasa umumnya diberikan 0,2 hingga 0,3 mL dari jarum suntik ke deltoid yang sudah dibersihkan. Selanjutnya, siapkan vaksin dan bersihkan tempat pemberian kulit dengan alkohol lalu suntikkan vaksin.
Sebarkan vaksin serata mungkin di area tusukan dengan menambahkan 1 hingga 2 tetes. Tutup area suntikan dengan longgar dan biarkan kering selama 24 jam. Perlu diketahui, vaksinasi disediakan untuk pasien dengan indurasi kurang dari 5 mm setelah pengujian 5 unit tuberkulin atau TU.
Dosis dewasa biasa untuk tumor urine
Dosis vaksin BCG dengan kondisi tumor urine adalah satu botol yang disuspensikan dalam 50 mL larutan garam bebas pengawet secara intravesika (lewat kateter) ke kandung kemih. Obat ini harus disimpan selama 2 jam sebelum berkemih untuk mendapatkan keefektifannya.
Perawatan standar dilakukan satu kali per minggu selama 6 minggu dan dapat diulangi untuk mengurangi remisi tumor. Pasien sebaiknya tidak minum cairan selama 4 jam sebelum pengobatan dan diharuskan untuk mengosongkan kandung kemih.
Dosis pediatrik biasa untuk TBC pada anak 1 bulan ke atas
Anak-anak yang berusia 1 bulan ke atas biasanya akan diberikan 0,2 hingga 0,3 mL vaksin dari jarum suntik. Sebarkan vaksin serata mungkin di area tusukan dengan menambahkan 1 hingga 2 tetes. Kemudian tutup area suntikan dengan longgar dan biarkan kering selama 24 jam.
Dosis pediatrik biasa untuk TBC pada bayi di bawah 1 bulan
Untuk pemberian imunisasi BCG pada bayi di bawah 1 bulan, kurangi dosis setengahnya dengan menggunakan 2 mL air steril untuk injeksi. Jika respons terhadap tes tuberkulin 5 negatif, maka berikan dosis penuh setelah usia 1 tahun.
Pemberian suntik BCG untuk bayi
Imunisasi BCG pada bayi adalah pemberian vaksin yang diberikan kepada bayi untuk melindungi mereka dari kondisi yang lebih serius yang disebabkan oleh tuberkulosis, seperti meningitis (infeksi otak) dan TB milier (infeksi yang lebih meluas).
Vaksin BCG biasanya diberikan dalam injeksi yang disuntikan ke lengan atas. Suntik BCG untuk bayi sangat dianjurkan bagi mereka yang:
- Bayi yang tinggal di lingkungan dengan angka TB yang tinggi
- Memiliki keluarga dengan riwayat atau berisiko terkena paparan TB
Suntik BCG untuk bayi lebih efektif jika diberikan kepada bayi yang baru lahir hingga usia dua bulan. Suntik BCG untuk bayi membantu sistem kekebalan anak melawan kuman penyebab TBC.
Suntik BCG untuk bayi yang baru lahir biasanya diberikan saat bayi masih berada di rumah sakit. Atau mereka juga dapat dirujuk ke pusat perawatan kesehatan lainnya saat mereka menninggalkan rumah sakit.
Baca juga: Alat Pencet Komedo, Adakah Efek Samping Penggunaan?
Efek imunisasi BCG yang mungkin ditimbulkan
Vaksin BCG dapat menyebabkan efek samping sehingga dosisnya harus sesuai dengan resep yang dokter berikan. Segera beritahu dokter jika mengalami gejala yang cukup parah atau tidak kunjung menghilang.
Nah, beberapa gejala yang dimaksud antara lain pembengkakan kelenjar getah benih, muncul kemerahan pada area tempat suntikan, demam, terdapat darah dalam urine, hingga muntah.
Efek imunisasi BCG lainnya dapat meliputi sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun terjadi, efek samping tersebut biasanya ringan.
Pada kebanyakan anak, imunisasi BCG dapat menyebabkan luka di tempat suntikan. Setelah sembuh luka dapat menimbulkan bekas luka kecil. Ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Efek imunisasi BCG yang lebih serius
Imunisasi BCG juga dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius. Meskipun demikian, efek samping yang serius ini sangat jarang terjadi. Efek imunisasi BCG yang lebih serius dapat meliputi:
- Abses
- Peradangan tulang
Tak hanya itu, sebaiknya segeralah hubungi dokter ketika kamu juga mengalami kesulitan bernapas atau menelan, ruam kulit yang parah, serta mengi.
Obat ini memang diresepkan untuk pengobatan penyakit lain sehingga pemberiannya harus diawasi oleh dokter. Tanyakan pada dokter dengan melalui konsultasi sebelum mendapatkan vaksin BCG agar masalah serius lain tidak terjadi.
Bekas suntik BCG
Hampir setiap orang yang diberikan vaksin ini mengembangkan bekas suntik BCG yang berbentuk seperti gelembung di area suntikan.
Sekitar 2 hingga 6 minggu setelah penyuntikan, bercak kecil akan muncul pada area yang disuntik. Biasanya bercak berubah menjadi lepuh, yang nantinya akan menjadi keropeng yang berkerak.
Sangat penting untuk membiarkan area bekas suntik BCG tersebut terkena udara, karena udara dapat membantunya untuk sembuh. Bekas luka kecil yang ditinggalkan merupakan hal yang normal.
Terkadang, ada beberapa reaksi kulit yang lebih parah, namun biasanya hal ini akan sembuh dalam beberapa minggu.
Jika kamu khawatir mengenai bekas suntik BCG ini atau khawatir akan reaksi kulit lainnya, sebaiknya berkonsultasilah pada dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!